Baru-baru ini, sebuah video yang viral menunjukkan gelondongan kayu terbawa arus banjir bandang di Sumatera. Hal ini memicu banyak spekulasi di kalangan masyarakat mengenai kemungkinan adanya aktivitas illegal logging atau pembalakan liar. Menanggapi hal ini, Bareskrim Polri telah memulai penyelidikan awal untuk mengungkap asal-usul kayu tersebut.
Brigjen M Irhamni dari Dirtipidter Bareskrim Polri menjelaskan bahwa tim mereka sedang mengumpulkan informasi untuk memastikan dari mana kayu-kayu ini berasal. "Sedang penyelidikan. Belum tahu asalnya," ungkapnya dalam keterangannya pada Selasa (2/12).
BACA JUGA :
7 Potret seleb bantu korban bencana Sumatera, gaya Verrell Bramasta pakai rompi taktis disorot
Penyelidikan ini difokuskan pada dua wilayah yang terkena dampak bencana banjir besar, yaitu Sumatra Utara dan Sumatra Barat. "Iya (Sumut dan Sumbar)," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga memberikan komentar terkait video viral tersebut. Ia mengakui bahwa ia belum mengetahui secara pasti mengenai kayu gelondongan yang terseret arus.
"Ada yang bilang itu illegal logging, ada juga yang mengatakan kayu tersebut sudah lapuk. Saya belum bisa menjawab," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada 1 Desember 2025.
BACA JUGA :
Bukti kepedulian Gus Miftah untuk korban banjir di Sumatera, sebut donasi Rp1 M dari duit sendiri
Tito menekankan pentingnya investigasi oleh aparat penegak hukum untuk menghindari spekulasi lebih lanjut. Ia memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh sebelum hasil penyelidikan resmi dirilis.
"Saya nggak bisa menjawab sesuatu yang saya sendiri belum melihat, mendapatkan data resmi, dan itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum yang ada di sana," tegasnya.
Media sosial saat ini dipenuhi dengan video viral yang menunjukkan kayu gelondongan besar hanyut akibat banjir di Sumatera. Kementerian Kehutanan juga memberikan tanggapan. Rekaman video yang beredar diduga berasal dari Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, memperlihatkan kayu-kayu yang terbawa arus banjir.
Sejumlah warganet mengaitkan kejadian ini dengan fenomena deforestasi yang terjadi di wilayah Sumatera, yang belakangan ini sering mengalami banjir dan longsor.
Dirjen Penegakan Hukum Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, memberikan penjelasan mengenai asal muasal kayu tersebut. Menurut dugaan sementara, kayu-kayu itu merupakan bekas tebangan yang sudah lapuk dan terseret oleh banjir. Pemeriksaan lebih lanjut masih diperlukan oleh tim Gakkum Kemenhut, mengingat kejadian banjir masih berlangsung hingga saat ini.
Dia juga menyebutkan bahwa kayu tersebut kemungkinan berasal dari Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) yang berada di areal penggunaan lain (APL).