1. Home
  2. ยป
  3. Serius
8 Mei 2020 21:42

Ferdian Paleka ubah warna rambut demi kelabui Polisi

Dalam video prank, rambut pria bernama asli Ferdiansyah itu berwarna kuning. Irsandy Dwi
foto: Liputan6.com

Brilio.net - Pelaku kasus video usil atau prank membagikan bantuan sosial berisi sampah dan batu kepada sejumlah transpuan, Ferdian Paleka telah tertangkap dan ditahan di rutan Mapolrestabes Bandung. Saat dirilis oleh penyidik, Jumat (8/5), penampilan Ferdian sudah berbeda dengan penampilannya di video prank yang sempat viral

Dalam video prank, rambut pria bernama asli Ferdiansyah itu berwarna kuning. Namun saat mengenakan baju tahanan, rambut pemuda 21 tahun itu berwarna hitam.

BACA JUGA :
Ditangkap polisi, Ferdian Paleka sampaikan permintaan maafnya


Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Jumat (8/5). Menurut Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya, Ferdian Paleka sengaja mengubah warna rambutnya setelah perbuatannya di video viral dan membuat banyak masyarakat resah. Upaya ini dilakukan untuk mengelabui petugas Kepolisian.

"Ya, mereka memang mengubah dirinya dengan cara mengecat rambut kemudian rambutnya dipotong," kata Ulung.

Sebelum berhasil diringkus, Ulung menuturkan, penyidik sudah meminta Ferdian Paleka dan rekannya M Aidil agar menyerahkan diri. Namun keduanya justru melarikan diri hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.

BACA JUGA :
Dari moge sampai vespa, ini 8 potret aksi motoran Gariz Luis

"Intinya mereka sendiri tidak ada inisiatif atau kooperatif terhadap kasus yang dibuat sendiri. Terbukti mereka melarikan diri kemudian penampilan diubah semua dan rambut dicat," ucap Ulung.

Selain itu, Herman, ayah Ferdian sempat diperiksa penyidik. Seusai diperiksa, Herman menjemput anaknya dan akan mengantar ke Bandung. Namun akhirnya tim gabungan menangkap mereka di ruas Jalan Tol Jakarta-Merak, pada Jumat dini hari. Penangkapan ini terjadi karena tidak ada informasi dari Herman terkait posisi Ferdinan, dan dianggap tidak kooperatif.

"Seandainya ada informasi dari orangtua yang mengantar, itu masih dalam pemeriksaan. Tetapi kenyataannya mereka tidak kooperatif," ujar Ulung.

Ulung mengaku bebasnya Ferdian dan Aidil bepergian di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini, tidak berkaitan sama sekali. Kebijakan penerapan PSBB menurutnya bertujuan agar warga tidak mudik.

"PSBB itu kan yang terpenting adalah dilarang mudik. Sementara mereka kan bukan mau mudik, bisa mengaku-ngaku untuk keperluan lain," katanya.

Polisi menjerat Ferdian bersama dua pelaku lainya yakni M Aidil dan Tubagus Fahddinar dengan Pasal 45 Ayat 3 UU ITE tentang penghinaan atau pencemaran nama baik melalui informasi elektronik.

foto: liputan6.com

Selain itu polisi juga menerapkan dua pasal tambahan atas kasus tersebut, yakni Pasal 36 dan Pasal 51 Ayat 2 UU ITE Nomor 11 Tahun 2008, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 12 miliar.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags