1. Home
  2. »
  3. Serem
18 Januari 2024 05:25

Kisah di balik Rumah Pocong Sumi yang penuh sejarah, ternyata milik menteri agama pertama di Indonesia

Nama ‘Rumah Pocong Sumi’ ternyata nggak ada sangkut pautnya dengan sejarah berdirinya rumah ini. Devi Aristyaputri
Rumah yang terkenal di Kotagede ini sudah kosong sejak 1946.

Omah Indische yang sarat akan sejarah.

BACA JUGA :
Rumah Pesik Kotagede, jejak akulturasi arsitektur Jawa dan Eropa


foto: Brilio.net/ Devi Aristya Putri

Dibalik kisah mistisnya, ada hal menarik mengenai sejarah rumah tersebut yang tal banyak diketahui. Menurut penuturkan Nono, bangunan ini pertama kali ditempati oleh pasangan suami istri bernama Atmosudigdo. Pemilik rumah ini merupakan seorang saudagar yang sangat kaya raya dan memiliki lima orang anak.

Diketahui, salah satu dari kelima anaknya tersebut merupakan seorang mantan menteri agama pertama di Indonesia, yaitu Prof.Dr.H.Mohammad Rasjidi. Menurut penuturan sang penjaga rumah, Rasjidi merupakan pemuda berdarah Jawa yang lahir pada tanggal 20 Mei 1915 silam.

BACA JUGA :
Makam Raja Mataram Kotagede, sejarah dan bangunan yang unik

"Setelah Pak Rasidi besar, beliau ini kuliah di Kairo, Mesir. Pak Rasidi juga pernah menjabat sebagai duta besar selama dua tahun di Mesir," jelas Pak Nono.

foto: Brilio.net/Devi Aristya Putri

Diketahui setelah selesai melakukan studinya di Mesir, Rasjidi ini kembali untuk dilantik menjadi menteri agama, tepatnya di tanggal 3 Januari 1946. Ketika itu juga, Rasjidi memilih untuk menetap di Jakarta dan tidak kembali ke rumah tersebut.

Rumah ini pun kosong dari 1946 hingga saat ini. Ada alasan tertentu kenapa rumah Atmosudigdo ini tidak digunakan. Berdasarkan penjelasan dari Nono, hal ini dikarenakan keempat saudara dari Rasjidi ini sudah menjadi orang yang berada. Sementara itu, masing-masing dari mereka ada yang tinggal di luar negeri dan luar kota.

"Samping sini luas banget mbak, dan sebagian sudah diwakafkan ke Muhammadiyah karena saking luasnya dan nggak terpakai. Itu misalnya dijual, antara di situ dan sini, mahal di situ dua kali lipat, karena rumahnya full kayu jati," ujar Nono.

Dirawat untuk rumah kunjungan yang tampak nyaman.

foto: Brilio.net/Devi Aristya Putri

Setelah rumah tersebut terbengkalai lumayan lama, bangunan tersebut mulai diurus lagi pada 2006 usai mengalami kerusakan akibat diguncang gempa Yogya. Tentunya, adanya kejadian alam yang tidak diduga-duga,membuat keluarga Rasjidi berkunjung hanya untuk sekadar menengok keadaan rumah lawasnya tersebut.

"Rumahnya yang rusak bagian mana, saya tunjukkan yang roboh itu bagian belakang dapur itu rata sama tanah," jelasnya sembari duduk bersantai di depan teras Rumah Pocong.

Berasal dari kejadian tersebut, Nono selaku warga lokal ini pun diberikan kesempatan untuk menjaga dan merawat rumah itu. Menurutnya rumah Indische ini merupakan bangunan unik satu-satunya di Kotagede yang bisa dijadikan sebagai cagar budaya daerah tersebut.

foto: Brilio.net/Devi Aristya Putri

"Yang mengelola saya sendiri. Jadi sebelum dibersihkan, di sini banyak pohon-pohon yang tinggi-tinggi. Harus nebangin dulu, sampai bisa kunjungan dan foto-foto. Karena kanan-kiri nggak ada yang peduli," ujar Nono.

Tidak hanya menebang pohon-pohon yang mengganggu saja, Nono juga berusaha untuk membuat halaman rumah ini terbebas dari rumput yang menjalar hingga ke jalan gang. Selain itu, Nono juga membangun taman kecil yang ditumbuhi bunga-bunga cantik, sehingga bisa menghilangkan kesan mistis di rumah tersebut.

"Saya bersihkan, dan jadi seperti ini. Walaupun rumah kosong, di luar itu terlihat seperti di huni mba. Padahal di sini kosong, nggak ada yang nempati," ujarnya.

Tidak hanya dijadikan sebagai tempat kunjungan wisatawan saja, Nono cukup bangga dengan adanya rumah kuno satu ini lantaran dinomor satukan untuk desa wisata.

Asal-usul nama Pocong Sumi.

foto: Brilio.net/Devi Aristya Putri

Berbeda dengan yang ditampilkan di media sosial, bangunan kuno itu nyata tidak terlihat sehoror seperti yang diceritakan. Rupanya, label Rumah Pocong Sumi bukan berdasarkan kisah yang mewarnai berdirinya bangunan ini. Menurut penuturan Nono, nama itu dicetuskan oleh salah satu media televisi yang membuat tayangan bergenre horor pada beberapa tahun yang lalu.

Diketahui media televisi itu sudah enam kali datang ke rumah Indische. Dan setelah pembuatan konten tersebut, mulai lah muncul julukan "Rumah Pocong Sumi" seperti yang banyak orang ketahui.

Mendengar rumah Indische itu terkenal dengan julukan yang menurutnya agar horror, Nono merasa keberatan akan hal tersebut. Hal ini dikarenakan rumah Indische ini merupakan milik salah satu menteri yang jika dilihat cukup nyaman untuk dikunjungi.

"Tau-tau muncul seperti itu, padahal ini rumahnya pak menteri. Kenapa kok terkenal banget pemiliknya mbak sumi, " ujar Nono.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags