Giorgio Armani, seorang desainer legendaris asal Italia, dikenal karena dedikasinya yang luar biasa dalam dunia mode. Sejak mendirikan merek fesyennya lebih dari 50 tahun yang lalu, ia telah menjadi simbol kerja keras dan inovasi. Namun, di balik kesuksesannya, Armani mengakui bahwa ada satu hal yang menjadi penyesalan terbesarnya dalam hidup.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada Agustus 2025, sebelum ia meninggal dunia, Armani mengungkapkan, "Kelemahan terbesarku adalah saya mengendalikan segalanya." Pernyataan ini mencerminkan betapa ia sangat terlibat dalam setiap aspek bisnisnya, bahkan saat ia harus absen dari peragaan busana karena sakit. Ia tetap memantau setiap detail pertunjukan melalui video, menunjukkan betapa pentingnya bagi dirinya untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.
BACA JUGA :
7 Potret karya ikonik desainer Hengki Kawilarang, jadi langganan busana Krisdayanti dan Syahrini
Armani juga mengungkapkan penyesalan terdalamnya: "Satu-satunya penyesalan saya dalam hidup adalah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja dan tidak cukup waktu dengan teman dan keluarga." Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa meskipun kesuksesan itu penting, hubungan dengan orang-orang terkasih juga sangat berharga.
Perjalanan karier Armani dimulai pada tahun 1957 ketika ia bekerja sebagai penata etalase di La Rinascente, sebuah department store terkenal di Milan. Dari sana, ia mendapatkan kesempatan untuk mendesain pakaian pria dan menemukan gayanya yang khas. Bersama mitra hidupnya, Sergio Galeotti, ia mendirikan merek Giorgio Armani pada tahun 1975, yang segera sukses di pasar Amerika.
Armani dikenal karena kemampuannya untuk menciptakan pakaian yang tidak hanya stylish tetapi juga nyaman. Ia menjadi pelopor dalam desain jaket tanpa struktur yang menonjolkan bentuk tubuh pemakainya. Kesuksesannya semakin melesat ketika bintang Hollywood mulai mengenakan kreasinya, menjadikannya salah satu desainer paling berpengaruh di dunia.
BACA JUGA :
Wanita ini bangun dapur rumah budget Rp10 juta hasilnya bikin tetangga mupeng, ini 9 potretnya
Dengan semua pencapaian yang diraihnya, Armani tetap mengingat pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ia adalah contoh nyata bahwa di balik kesuksesan yang gemerlap, ada perjalanan yang penuh pengorbanan dan penyesalan.