Brilio.net - Isu perselingkuhan yang menyeret nama Inara Rusli menjadi sorotan setelah muncul tudingan dari Wardatina Mawa. Publik digemparkan oleh pernyataan terbuka Mawa yang menuduh suaminya, Insanul Fahmi, memiliki hubungan terlarang dengan mantan istri Virgoun tersebut.
Kasus ini semakin memanas saat Mawa membawa persoalan itu ke jalur hukum. Ia melaporkan suami beserta Inara Rusli ke Polda Metro Jaya atas dugaan perzinaan dan memantik perhatian luas masyarakat.
BACA JUGA :
Dituding 'mak comblang' Inara Rusli dengan suami Wardatina Mawa, Ustaz Derry Sulaiman ingatkan fitnah
Sejak isu itu mencuat, respons warganet berkembang menjadi gerakan boikot terhadap berbagai brand, komunitas, hingga majelis yang selama ini pernah berkolaborasi dengan Inara. Teman Searah sebagai grup kajian yang diketahui diikuti Inara dan Insan turut terkena imbas.
Teman Searah akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi untuk menegaskan posisi lembaga agar tidak terjadi salah paham. Mereka menyampaikan klarifikasi dengan nada tegas namun tetap menjaga etika komunikasi lembaga.
“Dear teman-teman semuanya, Dengan penuh kerendahan hati, kami ingin meluruskan isu terkait salah satu founder Teman Searah, Inara Rusli. Untuk menjaga kejelasan posisi lembaga, berikut beberapa hal yang perlu kami sampaikan," ujarnya dikutip dari Instagram @temansearah.id, Rabu (26/11).
BACA JUGA :
Profil Insanul Fahmi, pengusaha muda suami Wardatina Mawa yang dituding selingkuh dengan Inara Rusli
Teman Searah tepis isu keterlibatan
© Instagram/@temansearah.id
Teman Searah kemudian menegaskan tujuan awal berdirinya komunitas kajian tersebut. Mereka menuturkan bahwa aktivitas Teman Searah sejak dulu berfokus pada edukasi keagamaan serta pengembangan diri tanpa agenda lain.
“Kajian/majelis Teman Searah sejak awal diniatkan sebagai sarana pembelajaran keagamaan dan pengembangan diri. Maka segala bentuk aktivitas yang tidak selaras atau mencederai tujuan tersebut bukan merupakan bagian dari kegiatan resmi majelis dan tidak dibenarkan oleh majelis," jelasnya.
Lembaga tersebut juga menguraikan bahwa interaksi yang terjadi selama kegiatan bersifat profesional dan terbatas pada kebutuhan kajian. Perbincangan atau hubungan personal apa pun yang kini diperdebatkan publik ditegaskan berada sepenuhnya di luar lingkungan majelis.
“Interaksi yang terjadi dalam kajian/majelis bersifat profesional dan berorientasi pada kemajuan manfaat lembaga untuk umat. Relasi yang bersifat personal tidak terjadi dalam lingkungan majelis dan berada sepenuhnya di luar aktivitas Teman Searah," lanjutnya.
Teman Searah tepis isu keterlibatan
© Instagram/@temansearah.id
Teman Searah turut menambahkan bahwa seluruh jajaran pengurus maupun pembina tidak memiliki kaitan dengan konflik pribadi Inara. Mereka menegaskan bahwa kasus ini merupakan urusan pribadi yang tidak berkaitan dengan kegiatan lembaga.
“Seluruh manajemen, pembina, dan guru Teman Searah tidak terlibat secara mendalam serta berkaitan dengan kasus yang sedang menimpa Inara Rusli dan relasi personalnya, karena proses yang terjadi berada di luar relasi dan kegiatan Teman Searah," tuturnya.
Pernyataan itu kembali memperjelas bahwa pengaitan kasus ini dengan Teman Searah merupakan kesimpulan yang tidak tepat. Lembaga meminta publik agar memilah informasi dan memahami batas keterlibatan mereka.
“Oleh karena itu, asumsi yang mengaitkan kasus tersebut dengan Teman Searah tidaklah benar. Segala proses terkait isu tersebut berada sepenuhnya di luar ranah lembaga," jelasnya lagi.
Teman Searah tepis isu keterlibatan
© Instagram/@temansearah.id
Di penghujung klarifikasi, Teman Searah menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang mungkin timbul dari nama lembaga mereka yang ikut terbawa. Mereka berharap kajian ini dapat terus berjalan dan menjaga tujuan awalnya.
“Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan berharap doa dari teman-teman agar Teman Searah dapat terus berjalan sesuai niat awal untuk menebarkan manfaat dan kebaikan," pungkasnya.