Aji Darmaji, suami dari almarhumah komedian Mpok Alpa, memiliki rencana yang sangat menyentuh hati. Ia ingin membuat sebuah museum mini di rumahnya sebagai pengingat mendiang istri tercinta. Dalam museum ini, Aji berencana untuk memajang barang-barang kenangan yang dimiliki oleh Mpok Alpa.
"Lagi proses, lagi nanya-nanya wardrobe. Jadi sekarang saya lagi nyari-nyari wardrobe dulu," ungkap Aji Darmaji saat ditemui di Kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
BACA JUGA :
Klarifikasi suami Mpok Alpa dituding keluarga mendiang berniat kuasai harta usai urus perwalian anak
Dia merasa bersyukur karena rencana ini didukung penuh oleh anak-anaknya. "Kakak juga bilang, 'entar bikin wardrobe dikaca-kacain, kasih lampu,' katanya gitu. Jadi, kita lagi coba pilih-pilih dulu nih. Ya, mudah-mudahan juga ada yang masuk."
Tidak hanya itu, Aji juga ingin melanjutkan kebiasaan baik Mpok Alpa yang suka berbagi kepada sesama. Ia berencana untuk melelang atau menyedekahkan beberapa barang peninggalan mendiang.
"Iya, saya mau sedekahin melalui live-live saya, satu-satu, yang ini kita jadiin, kita sedekahin. Karena kan almarhum tuh orangnya suka berbagi. Jadi, kita selalu mengingat almarhum," jelas Aji.
BACA JUGA :
Kakak Mpok Alpa ungkap perubahan drastis kelakuan suami mendiang, sekarang banyak omong
Sementara itu, ada beberapa barang peninggalan Mpok Alpa yang kini sering digunakan oleh putri sulungnya, Sherly. Dia mengaku terkadang merasa sedih saat mengenakan barang-barang tersebut, karena mengingatkannya pada sang mama.
"Barang-barang Mama yang bisa kepakai paling baju sama tas, gitu, Kak. Kadang suka sedih tadinya ini kan Mama yang pakai bajunya. Tapi sebelumnya memang sering tukar-tukaran baju," ungkap Sherly.
Aji juga tengah menunggu waktu yang tepat untuk merenovasi makam Mpok Alpa. Ia menjelaskan bahwa perbaikan makam belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena kondisi tanah yang belum stabil.
"Jadi yang namanya dinding ari itu ada keroposnya. Jadi, nanti setelah itu amblas, baru kan turun kan tanahnya, baru kita buat. Kalau saat ini nanti kerjaan dua kali, tiga kali. Jadi, kita nunggu tanahnya padat dulu, baru kita pugar, rapiin, kayak gitu," tambah Aji.
Di sisi lain, Aji Darmaji juga menceritakan momen ulang tahun anak kembarnya yang pertama, tanpa kehadiran Mpok Alpa. Jelang hari ulang tahun si kembar, Aji merasa sangat berat. Ia tidak bisa memejamkan mata karena teringat momen penuh kecemasan saat menemani Mpok Alpa di rumah sakit menjelang bedah sesar.
"Saya belum tidur, saya enggak bisa tidur. Saya mikirnya gini, waktu malam di tanggal 7, itu saya sudah di rumah sakit. Almarhumah masuk ruang rawat karena besoknya pagi mau sesar," kenangnya. "Enggak terasa sudah setahun," tutup Aji dengan nada penuh haru.