Brilio.net - Para penikmat televisi di era tahun 1990-an tentunya sudah tidak asing dengan sinetron Keluarga Cemara. Serial legendaris yang sempat tayang dari tahun 1996-2002 silam ini mengisahkan kehidupan keluarga dengan sisi kesederhanaan hidup dan menanamkan nilai-nilai keluarga.
Sinetron ini dibintangi oleh lima pemain utama yakni Adi Kurdi sebagai Abah, Lia Waroka sebagai Emak, Ceria Hade sebagai Euis, Anisa Fujianti sebagai Cemara atau Ara dan Pudji Lestari sebagai si bungsu Agil.
BACA JUGA :
Pemeran Emak di Keluarga Cemara dulunya penyanyi top 80-an, intip 11 potret masa mudanya manglingi
Selama Keluarga Cemara ditayangkan di televisi, pemeran Emak sempat beberapa kali mengalami pergantian. Sempat dibintangi oleh Novia Kolopaking, peran Emak kemudian digantikan dengan Anneke Putri.
Membintangi sinetron keluarga, siapa sangka kalau Anneke Putri ini justru aktris yang dikenal kerap main di film laga loh. Penasaran seperti apa penampilan dirinya saat membintangi serial laga? Berikut potretnya dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (25/4).
BACA JUGA :
Kabar terbaru 7 pemain sinetron Keluarga Cemara, ada yang banting setir jadi pegawai bank
1. Anneke Putri merupakan artis yang sering parasnya kerap wira wiri di layar kaca era tahun 1980-an
foto: Instagram/@indrajp3
2. Anneke Putri mengawali kariernya di dunia hiburan Tanah Air dengan membintangi film berjudul Tak Ingin Sendiri.
foto: YouTube/Seru2112
3. Namanya mulai populer saat berperan dalam film laga 7 Manusia Harimau pada tahun 1986.
foto: YouTube/FLIK TV
4. Di film ini, Anneke terlihat begitu cantik natural dengan rambutnya yang dikuncir pakai pita merah.
foto: YouTube/FLIK TV
5. Pada tahun 1988, Anneke mendapat peran di film Saur Sepuh: Satria Madangkara.
foto: YouTube/zonafilmlaga
6. Rambut panjang yang digerai menjadi ciri khasnya saat bermain di drama kolosal.
foto: YouTube/zonafilmlaga
7. Penampilannya makin menawan kala mengenakan busana ala kerajaan zaman dulu.
foto: YouTube/zonafilmlaga
8. Masih di tahun yang sama, Anneke tampil kembali di film Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat.
foto: YouTube/zonafilmlaga
9. Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru tahun 1991 menjadi film kolosal terakhirnya sebelum vakum dari layar kaca.
foto: YouTube/zonafilmlaga