Brilio.net - Bagi generasi yang tumbuh di era 1980-an hingga 1990-an, nama Lupus tentu sudah sangat familiar. Bukan merujuk pada jenis penyakit, Lupus merupakan tokoh dalam karya sastra populer yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya. Karakter fiksi ini dikenal lewat ciri khas rambut berjambul serta kepribadian yang konyol dan menghibur.
Kepopuleran novel Lupus membuatnya tidak hanya digemari sebagai bacaan, tetapi juga menarik perhatian industri perfilman. Kisahnya yang ringan dan dekat dengan kehidupan remaja menjadikannya favorit di kalangan pembaca muda pada masa itu.
BACA JUGA :
Jomplang! Awkarin bandingkan riders-nya dengan Herjunot Ali, penuh telur gulung vs buah-buahan segar
Pada tahun 1987, novel tersebut diadaptasi ke layar lebar dan diangkat menjadi film berjudul Lupus. Ryan Hidayat dipercaya untuk memerankan tokoh utama, dan penampilannya berhasil membawa karakter Lupus semakin hidup di layar kaca.
Film ini meraih kesuksesan besar dan menjadi salah satu tontonan yang membekas dalam ingatan anak-anak muda pada masanya. Kehadiran Lupus dalam berbagai medium menunjukkan kuatnya pengaruh budaya populer lokal di era tersebut.
BACA JUGA :
Cantik sedari dulu kini menolak tua di usia 50 tahun, potret lawas Maudy Koesnaedi juara Abang None
fifi alone film lupus sylvana herma
Instagram/@asevw
Selain Ryan Hidayat yang memerankan karakter Lupus, film tersebut memiliki banyak karakter tambahan yang menarik. Salah satunya adalah sahabat Lupus bernama Fifi Alone yang diperankan oleh Silvana Herman. Fifi adalah teman Lupus yang punya karakter unik.
Fifi dikisahkan sebagai gadis yang terobsesi menjadi artis. Meski hanya mendapatkan peran-peran figuran, dia sudah bahagia. Selain itu, Fifi dikisahkan mengidap penyakit aphasia.
Menariknya, Sylvana Herman masih tampak awet muda, padahal usianya sudah 59 tahun lho. Yuk intip potret terbarunya, seperti dilansir brilio.net dari Instagram @silvanahermanreal_ano pada Jumat (11/7).
1. Sylvana Herman memerankan karakter Fifi Alone dalam film Lupus bersama Ryan Hidayat.
fifi alone film lupus sylvana herma
2. Namanya pernah bersinar pada 80-an sebagai aktris bersama Paramitha Rusady.
fifi alone film lupus sylvana herma
3. Wanita yang akrab disapa Ano ini memulai aktingnya lewat teater, lho.
fifi alone film lupus sylvana herma
4. Saat ini, usia Sylvana Herman sudah menginjak usia 59 tahun.
fifi alone film lupus sylvana herma
5. Meski sudah hampir kepala enam, wajahnya nggak banyak berubah.
fifi alone film lupus sylvana herma
6. Gayanya juga masih kekinian banget, kan? Ano terlihat awet muda banget.
fifi alone film lupus sylvana herma
7. Masih betah sendiri di usia 59 tahun, Sylvana Herman mengangkat seorang anak Kashanah Dewi Brawijaya pada 2000 lalu.
fifi alone film lupus sylvana herma
8. Meski hidup lajang, Sylvana tetap terlihat bahagia dengan kehidupan yang dia jalani sekarang.
fifi alone film lupus sylvana herma
9. Sylvana mulai berhijab dan berhijrah sejak 2014 lalu. Penampilannya sekarang jauh lebih tertutup.
fifi alone film lupus sylvana herma
10. Penampilan Sylvana masih terlihat muda, wajahnya juga tidak tampak keriput sama sekali.
fifi alone film lupus sylvana herma
11. Meski tak begitu aktif berakting, Sylvana masih tetap bertemu dengan rekan-rekan sesama artis, lho.
fifi alone film lupus sylvana herma
Perjalanan karier Sylvana Herman.
Sylvana Herman, lahir di Jakarta pada 15 Desember 1965, memulai karier di dunia hiburan melalui panggung teater. Ia mengasah bakat aktingnya di Studi Club Bandung dan Teater Mandiri Jakarta. Meskipun awalnya mendapat penolakan dari ibunya, Sylvana berhasil menembus dunia perfilman dengan peran sebagai Yanti Nasution dalam film 'Pengkhianatan G-30S/PKI' (1982).
Namanya semakin dikenal luas setelah memerankan Fifi Alone dalam film 'Lupus II' (1987). Pada tahun 1990-an, ia bergabung dengan grup vokal 'Tiga Dara' bersama Paramitha Rusady dan Ita Purnamasari, mempopulerkan lagu-lagu seperti 'Nona Manis' dan 'Hanya Cinta'. Setelah grup tersebut bubar, Sylvana melanjutkan karier solo dengan merilis album seperti 'Bawa Terbang Aku' dan 'Ano', serta membintangi berbagai sinetron.
Pada tahun 2014, Sylvana memutuskan untuk berhijrah dan mulai mendalami ilmu agama. Ia belajar membaca huruf hijaiyah dan menargetkan untuk khatam Alquran. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya yang meninggal pada tahun 2013.
Dalam kehidupan pribadi, Sylvana pernah menikah pada tahun 2014, namun pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian. Meskipun demikian, ia tetap optimis dan berharap dapat menemukan pasangan yang dapat menjadi imam dalam hidupnya.