Brilio.net - Grup lawak Srimulat pernah merajai dunia hiburan Tanah Air pada era 1960-an hingga awal 1980-an. Dijuluki sebagai nenek moyang komedi Indonesia, Srimulat berhasil mengorbitkan banyak nama besar seperti Tarsan, Asmuni, Tessy, Timbul, Gepeng, hingga Dodon.
Namun, seiring waktu, para anggotanya mulai jarang tampil di layar kaca. Salah satunya adalah Dodon, yang dikenal memiliki penampilan mirip mendiang Gogon Srimulat—mulai dari busana hingga gaya rambut ala Charlie Chaplin.
BACA JUGA :
Hengkang dari dunia hiburan kini pilih tinggal di pedesaan, intip 9 potret rumah Dodon Srimulat
Namanya mulai mencuri perhatian setelah mengikuti ajang ASAL (Asli Apa Palsu) yang dipandu oleh Taufik Savalas. Dalam ajang tersebut, Dodon sukses menirukan karakter Gogon dan berhasil meraih juara dengan hadiah sebesar Rp10 juta. Sejak saat itu, popularitasnya di dunia hiburan pun meningkat.
Namun, kehidupan di tengah gemerlapnya dunia hiburan ternyata tidak membawa kebahagiaan bagi Dodon. Ia memilih untuk meninggalkan Ibu Kota Jakarta dan menetap di sebuah desa di Jawa Barat. Kini, kehidupannya jauh dari kemewahan, terlihat dari rumahnya yang sederhana dan nuansa pedesaan yang tenang.
"Saya pilih berdiam diri di salah satu pedesaan. Di mana saya sudah merasa jenuh di Jakarta. Saya pindah ke daerah dengan maksud dan tujuan karena situasi saya merasa tua akhirnya saya menjadi content creator di Tasikmalaya," paparnya.
BACA JUGA :
Curhatan Tessy jadi korban hoaks bos judi berinisial T, minta pelaku lakukan ini
Berikut brilio.net rangkum dari YouTube FHR 21 ENTERTAINMENT pada Jumat (25/4), potret rumah Dodon Srimulat.
1. Terungkap, Dodon Srimulat kini memilih tinggalkan ibukota dan menetap di pedesaan di Tasikmalaya. Tampak, menuju rumahnya disuguhkan pemandangan sejuk dari area persawahan.
2. Juga dari tanaman bambu yang membuat area sekitar rumah Dodon Srimulat kian asri.
3. Namun, tak ada akses mobil untuk menuju rumah Dodon. Mengingat, jalanannya cukup sempit dan masih belum di aspal.
4. Bahkan, harus melewati jalan setapak dengan bagian kanan pepohonan rindang. Terekam, jika area menuju rumah Dodon hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
5. Nah, begini penampakan rumah Dodon dengan pagar kayu dan area halaman depan yang cukup luas.
6. Tinggal di rumah yang sangat sederhana, Dodon menikmati kehidupan yang apa adanya. Halaman depannya, dimanfaatkan untuk menanam tanaman.
7. Terungkap jika Dodon masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
8. Sementara itu, di samping rumahnya tampak teras kecil untuk area bersantai.
9. Di teras tersebut, dilengkapi dengan sound system dan tikar untuk Dodon bersantai bersama teman-temannya.
Masa kejayaan Srimulat.
1. Awal Mula dan Perkembangan.
Srimulat berawal dari kelompok seni tradisional keroncong dan wayang orang di Solo yang kemudian berkembang menjadi grup lawak panggung. Didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo dan istrinya, Raden Ajeng Srimulat, grup ini awalnya berfokus pada pertunjukan musik dengan selingan komedi.
2. Merambah ke Televisi.
Puncak kejayaan Srimulat terjadi ketika mulai tampil di televisi nasional, terutama di era 1980-an hingga awal 1990-an. Aksi mereka yang penuh improvisasi dan humor khas rakyat membuat Srimulat dicintai pemirsa. Format sketsa yang unik dan spontan menjadi ciri khas yang membedakannya dari grup lawak lainnya.
3. Melahirkan Banyak Komedian Legendaris.
Srimulat menjadi tempat lahirnya banyak pelawak besar yang kelak menjadi ikon nasional. Nama-nama seperti:
- Tessy
- Gogon
- Asmuni
- Timbul
- Tarsan
- Basuki
- Eko DJ
- Kadir
- Nunung
- Paul
4. Gaya Humor yang Merakyat.
Lawakan Srimulat dikenal dengan bahasa campuran Jawa dan Indonesia, penuh plesetan, sindiran sosial, dan humor slapstick. Hal ini membuat pertunjukan mereka bisa dinikmati oleh penonton dari berbagai kalangan dan usia.
5. Eksistensi di Berbagai Kota.
Srimulat memiliki panggung tetap di beberapa kota besar seperti Surabaya, Semarang, Solo, dan Jakarta, menjadikan mereka semacam "teater komedi keliling" yang digemari di berbagai daerah.
6. Penurunan Popularitas.
Memasuki pertengahan 1990-an, popularitas Srimulat mulai menurun seiring perubahan selera hiburan masyarakat dan masuknya program komedi modern di televisi. Namun, nama besar dan pengaruh Srimulat tetap menjadi bagian penting dalam sejarah lawakan Indonesia.