1. Home
  2. »
  3. Selebritis
5 Mei 2025 05:00

Dulu bocah berponi ini pernah jadi pengamen, kini jadi pedangdut top tarif Rp 150 juta sekali manggung

Perjalanan karier bocah ini terbilang cukup pelik. Dia harus mengamen dan berjuang mencari uang sejak usia 5 tahun. Syeny Wulandari

Brilio.net - Dalam beberapa tahun terakhir, dangdut pantura berhasil mencuri perhatian dan menjadi bagian dari tren musik modern. Perpaduan lirik berbahasa Indonesia dan Jawa memberi warna tersendiri, sekaligus mengangkat popularitas para penyanyi dari genre ini. Tak heran jika sejumlah pedangdut pantura kini menjelma sebagai idola baru di industri hiburan.

Namun, jalan menuju panggung popularitas tidaklah mudah. Hal serupa pernah dialami oleh seorang pedangdut cilik berponi yang kini dikenal luas. Sebelum dikenal sebagai penyanyi dangdut ternama, perjalanan hidupnya diwarnai berbagai kesulitan.

BACA JUGA :
Meja kompornya tuai atensi, begini 9 potret dapur Via Vallen di kampung halaman yang megah dua lantai


Sejak duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, profesi sebagai pengamen menjadi salah satu cara bertahan hidup. Siapa sangka, perjuangan yang dimulai dari jalanan itu kini membawanya pada kesuksesan dan ketenaran di dunia musik nasional.

bocah berponi dulu jadi pengamen
Instagram/@viavallen

BACA JUGA :
Dulu pengamen jalanan, kini bocah berponi ini biduan top Tanah Air, dibayar Rp150 juta sekali manggung

Tak sebesar sekarang, pendapatannya kala itu berkisar Rp 4000 hingga Rp 25.000 per hari. Selain harus melawan panas terik matahari, dia juga sempat ditangkap satpol PP saat mengamen di lampu merah. Naasnya, dia ditangkap bersama adik-adiknya yang diajaknya saat mengamen.

Sejak ditangkap, dia pun berhenti mengamen. Sang ayah lantas mengarahkannya untuk menjadi penyanyi. Sebelum tampil di depan layar, dia tampil di hajatan dan panggung-panggung kecil di kampung. Talentanya pun diketahui oleh Sera, salah satu orkes Melayu yang namanya cukup dikenal di Jawa Timur. Orkes Sera lah yang akhirnya membawa nama bocah ini dikenal luas publik.

bocah berponi dulu jadi pengamen
Instagram/@viavallen

Dia adalah Via Vallen. Penyanyi kelahiran Surabaya ini mulai fokus pada kariernya di bidang tarik suara khususnya genre musik dangdut saat usianya 15 tahun. Namanya mulai meroket sejak dia melantunkan lagu Sayang yang dirilis pada tahun 2017 lalu. Sosoknya pun mulai wara-wiri di layar kaca.

Tak hanya tampil di panggung layar kaca, Via Vallen juga ditunjuk untuk penyanyikan theme song sekaligus menjadi artis pembuka pagelaran Asian Games 2018. Semakin populernya sosoknya di dunia musik, kini istri Chevra Yolandi ini disebut menjadi salah satu penyanyi dangdut termahal, bersanding dengan Lesty Kejora hingga Inul Daratista.

bocah berponi dulu jadi pengamen
Instagram/@viavallen

Deretan penghargaan bergengsi juga berhasil diraih termasuk Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler di Indonesian Dangdut Awards tiga tahun berturut-turut sejak 2017. Via bahkan memiliki penggemar setia dari berbagai kota yang selalu ada setiap Via tampil dimanapun dan menamakan diri mereka Vyanisty.

Tak tanggung-tanggung, bayaran Via Vallen untuk sekali manggung disebut kisaran Rp 150 juta. Dengan penghasilannya tersebut, Via Vallen berhasil membangun rumah megah dengan pilar marmer di kampung halamannya, Sidoarjo, Jawa Timur.

bocah berponi dulu jadi pengamen
Instagram/@viavallen

Pada 15 Juli 2022 lalu, dia menggelar pernikahan yang tak kalah mewah dengan Chevra Yolandi. Rangkaian pernikahan Via Vallen pun digelar secara lima hari berturut-turut dengan dimulai acara pengajian. Momen pernikahan pasangan ini akan mengusung judul "Via dan Chevra Ever After".

Via Vallen liburan ke Belanda, nikmati indahnya Amsterdam bareng keluarga.

Beberapa waktu lalu, Via Vallen tampak menikmati masa liburan di Amsterdam, Belanda, bersama keluarga tercinta. Momen penuh kehangatan tersebut terlihat dalam unggahan media sosial yang memperlihatkan kebersamaan dengan sang buah hati. Dalam sejumlah foto, penampilan Via memikat perhatian lewat balutan busana bernuansa earth tone yang elegan. Sorot wajah ceria tampak saat mengangkat sang anak di tengah hamparan bunga tulip berwarna-warni.

Selama di Belanda, destinasi yang dikunjungi adalah Taman Keukenhof, salah satu taman bunga terbesar di dunia yang berlokasi di Lisse. Area taman yang membentang seluas kurang lebih 32 hektar ini dikenal luas karena koleksi bunga tulip yang memikat.

Tak hanya menikmati keindahan kebun bunga, pengalaman berharga lainnya adalah saat menyusuri kanal dengan perahu kayu tradisional. Aktivitas ini dilakukan bersama sang ibu, menyatu dalam suasana khas Belanda yang dilengkapi latar kincir angin ikonik.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags