Brilio.net - Atta Halilintar baru-baru ini menceritakan pengalamannya sebagai seorang ayah dalam mendidik Ameena Hanna Nur Atta, putri sulungnya bersama Aurel Hermansyah. Ia mengungkapkan bahwa belakangan ini Ameena kerap menangis di rumah hanya karena ingin makan permen dan cokelat. Kebiasaan itu, menurut Atta, bermula sejak Ameena dikenalkan dengan makanan manis saat berkunjung ke rumah neneknya.
Sebagai orang tua, Atta merasa khawatir jika kebiasaan tersebut berlanjut dan berdampak pada kesehatan anaknya. Ia berusaha menanamkan disiplin dalam pola makan Ameena, terutama untuk menghindari risiko penyakit sejak dini. Dalam momen itu, ia pun bercerita bahwa dirinya sempat menegur sang nenek, yakni Krisdayanti dan Ashanty, agar tidak lagi memberikan camilan manis kepada Ameena.
BACA JUGA :
Sibling goals, begini 10 potret kebersamaan Atta dan Thariq Halilintar sedari kecil
Atta menjelaskan, sejak Ameena kecil, ia sudah membiasakan anaknya untuk makan buah-buahan ketimbang makanan manis. Namun, kebiasaan itu mulai berubah ketika Ameena mendapatkan permen dan cokelat dari keluarga besarnya.
"Emang dari kecil anakku tuh aku biasain makannya buah tapi kadang-kadang dia pas ke rumah neneknya. Dikasihlah, kenal lah namanya itu permen, coklat payung, jadi di situlah anakku tuh di rumah udah minta permen," ujar Atta, dikutip brilio.net dari TikTok @merryriana pada Rabu (12/11).
BACA JUGA :
10 Potret Kedekatan Anang Hermansyah dan Atta Halilintar, mertua dan menantu yang kompak
foto: TikTok/@merryriana
Melihat perubahan sikap Ameena yang menjadi lebih sering merengek minta camilan manis, Atta pun mengambil tindakan. Ia mengaku menegur Krisdayanti dan Ashanty dengan cara yang baik agar tidak lagi memberikan permen kepada sang anak.
"Kemarin aku tegur juga nenek-neneknya, Ibu Krisdayanti, terus aku forward juga ke Bunda Ashanty. Gemiku yang tersayang, tercinta, terbaik, aku kirimin videonya ini Ameena sekarang lagi nangis-nangis, mintanya permen sama coklat sampai nangis berjam-jam. Aku mohon banget jangan pernah kasih dia lagi," kata Atta.
Atta menegaskan bahwa teguran tersebut disampaikan dengan penuh hormat tanpa nada marah. Ia ingin menjaga hubungan baik antar keluarga, tetapi tetap berpegang pada prinsip pola asuh yang ia terapkan.
"Ngomongnya tapi baik-baik yang bukan ngomel, yang marah-marah. Maksudnya tolong ya Gemi, please, please," ujarnya.
Menurut Atta, ia tidak ingin Ameena tumbuh menjadi anak yang sulit diatur soal makanan. Ia berusaha memberikan pemahaman kepada sang putri mengenai bahaya mengonsumsi makanan manis berlebihan dengan cara yang sederhana agar mudah dimengerti.
foto: Instagram/@attahalilintar
"Jadi aku di rumah sekarang udah mulai bisa lagi nih. Kak kalau kamu makan permen terus, aku liatin berita, anak kecil kencing manis, diabetes, aku lihatin beritanya," ungkap Atta.
Sebagai orang tua muda, Atta meyakini bahwa anak-anak perlu diberikan penjelasan yang logis agar mengerti alasan di balik larangan. Ia percaya bahwa memberikan pengertian lebih efektif daripada sekadar memarahi atau melarang tanpa penjelasan.
"Dia kalau dilarang doang tapi tanpa pengertian kan jadi jangan cuma makan permen. Dia cuma 'kok ini kan manis, enak, kenapa dilarang'. Jadi sebelum kita melarang, kita harus kasih pengertian dulu. Itu prinsipku," tutupnya.
Sikap Atta ini menunjukkan tanggung jawabnya dalam mengawasi tumbuh kembang Ameena dengan penuh perhatian. Ia berusaha menyeimbangkan kasih sayang keluarga besar dengan batasan yang sehat agar sang anak tumbuh cerdas sekaligus memiliki pola hidup yang baik sejak dini.