1. Home
  2. »
  3. Ragam
1 Juni 2025 05:00

Pancasila sebagai dasar negara, ini makna, fungsi, dan relevansinya di era modern 2025

Sebagai dasar negara yang dirumuskan dengan penuh kearifan oleh para pendiri bangsa. Lola Lolita
foto: Istimewa

Brilio.net - Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang melesat di 2025, nilai-nilai kebangsaan tak boleh tergerus. Salah satu fondasi utama yang menjaga jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila, yang hingga kini tetap menjadi dasar negara, ideologi bangsa, dan pedoman hidup bermasyarakat. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna dan fungsi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital ini?

Sebagai dasar negara yang dirumuskan dengan penuh kearifan oleh para pendiri bangsa, Pancasila bukan sekadar kumpulan lima sila yang dihafalkan di bangku sekolah. Lebih dari itu, Pancasila merupakan roh kebangsaan yang mempersatukan perbedaan, menuntun arah pembangunan, serta menjadi kompas moral dalam menghadapi tantangan zaman. Keberadaan Pancasila di 2025 menjadi sangat krusial di tengah kemajuan teknologi, perbedaan pandangan politik, serta perubahan nilai sosial yang begitu cepat.

BACA JUGA :
Ucapan selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, bijak, nasionalis, penuh makna


Lalu, bagaimana sebenarnya makna mendalam dari Pancasila? Apa fungsi nyatanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Dan yang tak kalah penting, bagaimana relevansi Pancasila di tengah era modern yang penuh disrupsi ini? Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (31/5) berikut ulasan lengkapnya.

Makna pancasila sebagai dasar negara

Arti Pancasila sebagai dasar negara
© 2022 berbagai sumber/istimewa

BACA JUGA :
10 Contoh teks doa Hari Lahir Pancasila 2025, penuh makna dan menyentuh hati

Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sanskerta, panca berarti lima, dan sila berarti prinsip atau dasar. Kelima sila tersebut bukan disusun secara acak, melainkan saling berkaitan secara hierarkis dan filosofis, menggambarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Makna pancasila mencakup:

- Ketuhanan Yang Maha Esa: Menegaskan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai spiritual tanpa memaksakan agama tertentu.

- Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menempatkan manusia sebagai makhluk bermartabat dan berhak diperlakukan dengan adil.

- Persatuan Indonesia: Menekankan pentingnya kebersamaan dalam keragaman.

- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Mengedepankan musyawarah dan demokrasi.

- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Menjadi tujuan akhir, yakni tercapainya kesejahteraan merata.

Fungsi pancasila dalam kehidupan bernegara

Pancasila memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:

- Sebagai dasar negara: Pancasila menjadi pondasi dalam pembentukan hukum dan kebijakan negara.

- Sebagai ideologi nasional: Menjadi landasan berpikir, bersikap, dan bertindak seluruh warga negara Indonesia.

- Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa: Membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain dalam hal karakter dan nilai-nilai budaya.

- Sebagai pandangan hidup: Menjadi acuan dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.

- Sebagai sumber etika politik dan sosial: Menjadi norma dalam perilaku pejabat negara, tokoh masyarakat, hingga warga biasa.

Relevansi pancasila di era modern 2025

Di 2025, kita hidup dalam era digital, di mana informasi tersebar luas, arus ideologi asing masuk tak terbendung, dan masyarakat semakin individualistis. Di sinilah Pancasila menjadi penyeimbang dan pemersatu, terutama dalam:

- Menghadapi polarisasi sosial dan politik: Sila Persatuan Indonesia dan musyawarah bisa menjadi solusi konkret dalam perbedaan pandangan politik yang tajam.

- Menjaga toleransi antarumat beragama: Sila pertama menjadi penuntun agar perbedaan agama tak menjadi sumber konflik.

- Mengatasi ketimpangan sosial ekonomi: Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial, terutama di tengah perkembangan teknologi yang menciptakan kesenjangan digital.

- Menumbuhkan etika digital dan literasi sosial: Pancasila mengajarkan untuk bijak bermedia sosial, tidak mudah menyebarkan hoaks, serta menjaga empati dalam ruang digital.

Menghidupkan pancasila di tengah generasi Z dan Alpha

Tantangan besar saat ini adalah memastikan generasi muda mengenal dan mencintai Pancasila bukan hanya secara teoritis, tapi juga praktis. Pendidikan karakter berbasis Pancasila, konten kreatif yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan, serta peran aktif keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan.

Program-program seperti:

- Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan Kemendikbud,

- Literasi digital berbasis nilai luhur, dan

- Kampanye toleransi di media sosial,
semakin penting untuk memperkuat internalisasi Pancasila di era modern.

Pancasila bukanlah warisan masa lalu yang usang, melainkan panduan hidup yang relevan dan dinamis untuk menjawab tantangan zaman. Di 2025, di mana batas antarnegara kian kabur oleh teknologi dan informasi, Pancasila hadir sebagai jangkar identitas, pedoman moral, dan arah pembangunan bangsa.

Mari kita rawat dan amalkan Pancasila, bukan hanya sebagai slogan, tapi sebagai nilai hidup dalam setiap ucapan, keputusan, dan tindakan. Karena dengan Pancasila, Indonesia bukan hanya bertahan, tapi juga tumbuh menjadi bangsa yang kuat, adil, dan beradab.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags