1. Home
  2. »
  3. Ragam
5 Agustus 2025 13:30

Mengenal Payment ID, inovasi baru BI untuk awasi transaksi keuangan digital

Payment ID ini dijadwalkan resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2025. Lola Lolita
Reve/AI

Brilio.net - Dalam era digital yang semakin maju, sistem pembayaran juga terus berinovasi demi menciptakan ekosistem keuangan yang lebih transparan, aman, dan efisien. Salah satu terobosan terbaru dari Bank Indonesia (BI) adalah peluncuran Payment ID, sebuah kode identifikasi unik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang akan mengintegrasikan seluruh aktivitas keuangan digital masyarakat Indonesia. Payment ID ini dijadwalkan resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 sebagai simbol komitmen BI dalam mendorong digitalisasi ekonomi nasional.

Payment ID berfungsi sebagai identitas tunggal untuk setiap individu yang menghubungkan berbagai jenis transaksi keuangan dari rekening bank, dompet elektronik, hingga pinjaman online. Dengan hadirnya Payment ID, otoritas dan institusi keuangan dapat memetakan profil keuangan pengguna secara menyeluruh, mulai dari pendapatan, pengeluaran, hingga histori pinjaman dan investasi. Sistem ini tidak hanya memperkuat transparansi tetapi juga memungkinkan deteksi dini aktivitas ilegal seperti pencucian uang, penipuan, dan pinjaman online ilegal yang selama ini menjadi tantangan di ekosistem keuangan digital Indonesia.

BACA JUGA :
Setahun meluncur, Superbank langsung cetak laba dan 4 juta nasabah


Lebih dari itu, Payment ID juga dipersiapkan untuk meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial (bansos) nontunai agar tepat sasaran dan lebih mudah diawasi. Bank Indonesia menegaskan bahwa data pribadi tetap dilindungi sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Semua akses ke data Payment ID hanya dapat dilakukan dengan persetujuan pengguna, sehingga mengedepankan aspek keamanan dan privasi sekaligus mendorong inklusi keuangan yang lebih luas. Inovasi ini menjadi fondasi penting menuju ekosistem pembayaran digital yang sehat dan terintegrasi pada tahun 2030 sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI).

Mengenal Payment ID

- Sistem ini menjadi "single source of truth" bagi lembaga keuangan sehingga proses pengajuan kredit, evaluasi risiko, dan analisis transaksi dapat dilakukan secara efektif dan cepat.

- Payment ID mempermudah lembaga keuangan dalam menerapkan standar anti pencucian uang (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme (CTF), dengan pelacakan transaksi yang lebih presisi dan menyeluruh.

BACA JUGA :
Mengapa PPATK membekukan rekening nganggur? ini penjelasan dan tips aman

- Eksperimen internal Payment ID sudah dilakukan pada pegawai BI dan penerima bansos sebagai tahap awal penerapan sebelum peluncuran resmi.

- Dengan integrasi multi platform, Payment ID bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi—mulai dari bank, fintech, e-commerce, hingga QRIS.

Pertanyaan terkait Payment ID

1. Apa itu Payment ID dan bagaimana cara kerjanya?

Payment ID adalah kode unik berbasis NIK yang mengintegrasikan seluruh aktivitas keuangan digital individu, memungkinkan pemantauan dan otentikasi transaksi secara menyeluruh dengan persetujuan pengguna.

2. Kapan Payment ID resmi diluncurkan oleh Bank Indonesia?

Payment ID dijadwalkan resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80.

3. Apakah Payment ID mengancam privasi data pribadi saya?

Tidak. Payment ID dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, dan akses data hanya bisa dilakukan dengan persetujuan pemilik data untuk menjaga keamanan dan privasi.

4. Bagaimana Payment ID membantu mengawasi transaksi keuangan digital?

Payment ID memungkinkan integrasi data keuangan dari berbagai platform, sehingga memudahkan otoritas untuk mendeteksi transaksi ilegal dan memetakan profil risiko keuangan setiap individu.

5. Apa manfaat Payment ID bagi penyaluran bantuan sosial (bansos)?

Payment ID mempermudah penyaluran bansos nontunai agar lebih tepat sasaran dan efisien serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pendistribusian bantuan.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags