Brilio.net - Angka penjualan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) pada semester I-2025 melonjak ke Rp577,81 miliar. Naiknya pun tak main-main, 30,70 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Dari catatan keuangan per 12 Agustus 2025, beban pokok pendapatan ikut naik, kini di Rp565,86 miliar dari sebelumnya Rp438,54 miliar pada semester I-2024.
Diungkap brilio.net pada Senin (18/8) ekspor masih jadi tulang punggung. Nilainya menembus Rp558,53 miliar, sedangkan penjualan lokal hanya Rp19,28 miliar. Hasilnya, laba bruto terkerek tajam ke Rp11,94 miliar atau melesat 237,51 persen dari Rp3,54 miliar setahun lalu.
BACA JUGA :
5 Resep jajanan pasar gurih dan renyah, mudah dibuat di rumah dan bisa jadi ide bisnis
Namun, laju itu tertahan oleh beban usaha dan pos lainnya. Laba sebelum pajak pun hanya menyisakan Rp82,4 juta. Meski tipis, pergeseran ini membawa laba per saham dasar berbalik positif menjadi Rp0,02, setelah sebelumnya minus Rp0,63 per saham.
Dari sisi neraca, total aset per 30 Juni 2025 tercatat Rp1,19 triliun, liabilitas Rp801,26 miliar, dan ekuitas Rp394,23 miliar. Kas dan bank berada di posisi Rp6,22 miliar, piutang usaha Rp299,17 miliar, serta persediaan Rp144,32 miliar.
Sejak berdiri pada 2012, DPUM bergerak di perikanan dengan produk seafood premium. Ekspor perdana ke Malaysia membuka jalan untuk pasar ke Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan Singapura. Kapasitas cold storage yang awalnya 3.000 ton, naik drastis menjadi 25.000 ton pada 2016.
BACA JUGA :
5 Resep masakan gulai empuk dan nikmat, bumbu tradisionalnya punya rasa khas
Tahun 2015 menjadi momentum penting dengan IPO di Bursa Efek Indonesia, sertifikasi dari FDA Amerika Serikat, BRC, HACCP, ISO 9001, hingga halal MUI. Periode 2017–2020 dimanfaatkan untuk memproduksi produk olahan bernilai tinggi, menyewakan ruang pendingin, dan menjangkau pasar baru seperti Australia. Semua ini menjadi fondasi untuk menghadapi persaingan global dan menjaga kualitas produk di tengah ekspansi.