1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
22 September 2025 22:10

Apa itu denial? Kenali arti, ciri, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Sikap ini memang bisa membuat hati terasa lebih tenang karena membantu kamu menunda kenyataan pahit. Nur Luthfiana Hardian
freepik.com

Brilio.net - Pernahkah kamu berada dalam situasi di mana kenyataan terasa begitu berat hingga memilih untuk berpura-pura semuanya baik-baik saja? Misalnya, saat hubungan berakhir tapi kamu masih yakin semuanya hanya kesalahpahaman, atau ketika sakit tapi kamu menolak periksa karena percaya akan sembuh sendiri. Kondisi ini dalam psikologi dikenal sebagai denial atau penyangkalan. Denial merupakan mekanisme pertahanan diri yang muncul secara alami ketika seseorang berusaha melindungi perasaannya dari rasa sakit, takut, atau cemas yang terlalu berat untuk dihadapi langsung.

Sikap ini memang bisa membuat hati terasa lebih tenang karena membantu kamu menunda kenyataan pahit. Namun, jika terlalu lama terjebak dalam denial, justru berisiko mengabaikan masalah yang sebenarnya perlu diselesaikan. Alih-alih memberikan solusi, denial bisa menghambat proses penerimaan, memperburuk keadaan, bahkan membuat kamu kehilangan kesempatan untuk tumbuh lebih kuat. Karena itu, memahami apa itu denial menjadi penting agar kamu bisa menyadari kapan sikap ini muncul, serta bagaimana cara menghadapinya dengan lebih sehat.

BACA JUGA :
Kenapa chef suka pakai istilah Inggris? Ini padanan bahasa Indonesia 17 rempah & bumbu wajib tahu


Agar lebih jelas, mari kita pahami lebih dalam tentang apa itu denial, bagaimana ciri-cirinya, hingga contoh yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak mengenali sikap ini, serta tahu kapan harus berhenti menyangkal dan mulai menghadapi kenyataan dengan berani. Berikut brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Selasa (23/9), mengenai denial.

Apa itu denial?

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah denial atau penyangkalan. Menurut laman Simply Psychology, denial adalah mekanisme pertahanan diri defense mechanism yang membuat seseorang berusaha menghindari kenyataan dengan cara menyangkal keberadaannya. Misalnya, ketika seseorang baru saja kehilangan pekerjaan, ia mungkin berkata "ini hanya sementara" meski sebenarnya kondisinya cukup serius.

Arti denial dalam psikologi

Secara psikologis, denial merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan yang pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Seseorang yang berada dalam kondisi denial biasanya mencoba melindungi dirinya dengan mengabaikan fakta yang menyakitkan. Hal ini bisa membantu sementara waktu, tetapi jika berlangsung terlalu lama dapat menghambat proses penerimaan dan penyembuhan.

BACA JUGA :
Apa itu Jam Koma? Kenali istilah baru di kalangan Gen Z yang populer di media sosial

Ciri-ciri denial

Beberapa tanda atau ciri seseorang mengalami denial, antara lain:

1. Menolak menerima kabar buruk atau kenyataan yang tidak sesuai harapan.

2. Mengalihkan pembicaraan ketika topik yang menyakitkan muncul.

3. Meyakini bahwa masalah akan hilang dengan sendirinya tanpa tindakan nyata.

4. Menganggap suatu kondisi tidak sepenting kenyataannya.

Contoh denial dalam kehidupan sehari-hari

foto: freepik.com

Denial bisa muncul dalam banyak aspek kehidupan, misalnya:

1. Seseorang yang sakit tapi menolak pergi ke dokter dengan alasan, nanti juga sembuh sendiri.

2. Menolak mengakui adanya masalah dalam hubungan karena takut kehilangan pasangan.

3. Mengabaikan tanda-tanda stres dan kelelahan dengan mengatakan, saya baik-baik saja.

Dampak dari denial

Pada jangka pendek, denial mungkin terasa menenangkan karena melindungi kita dari rasa cemas. Namun dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif, seperti memperburuk kondisi kesehatan, menghambat penyelesaian masalah, bahkan merusak hubungan dengan orang lain.

Itulah sebabnya, penting untuk mengenali kapan kita sedang berada dalam kondisi denial. Dengan begitu, kita bisa lebih siap menghadapi kenyataan, mencari solusi tepat, dan mengambil langkah nyata untuk memperbaiki keadaan.

Cara Menghadapi Denial

Agar denial tidak menjadi penghalang dalam hidup, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:

1. Mengakui bahwa denial sedang terjadi, sadar bahwa ada bagian dalam diri yang menolak kenyataan.

2. Mulai berbicara dengan orang terdekat, share beban emosional, minta pendapat yang objektif.

3. Praktik mindfulness, berlatih menyadari perasaan, menerima kenyataan meski tidak nyaman.

4. Jurnal atau menulis apa yang dirasakan, membantu melihat pola denial dan membedakan antara fakta dan pikiran.

5. Terapi profesional jika memang denial sudah terlalu kuat atau berkepanjangan, psikolog atau konselor bisa bantu metode coping yang sehat.

(Magang/ Aji setyawan)

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags