1. Home
  2. ยป
  3. Personal Finance
5 Februari 2021 09:07

Hindari 5 kesalahan finansial di usia 20-an ini demi masa depan cerah

Kita tetap bisa menikmati hidup saat muda dan ketika tua bisa bebas finansial. Azizta Laksa Mahardikengrat
foto: shutterstock.com

Brilio.net - Pada usia 20-an tahun, kita harus bersiap menghadapi banyak godaan finansial. Maklum, banyak anak muda pada usia ini baru pertama kali masuk dunia kerja dan mendapatkan uang hasil kerja keras sendiri. Godaan uang ini jika nggak dikelola dengan baik, bisa menghantui masa tua nanti.

Namanya masih muda, kita pasti ingin menikmati hidup seperti traveling sepuasnya atau membeli barang mewah. Kan itu juga uang hasil kerja keras diri sendiri, wajar dong kita mau menghabiskannya seperti apa. Sudah susah payah bekerja, kok nggak bisa menikmati hasilnya?

BACA JUGA :
Cara Membuat Dan Verifikasi PayPal Mudah Dengan Bank Indonesia


Eits tenang, jangan panas hati dulu ketika berurusan dengan finansial. Kalau ceroboh, masa tua kita yang akan dipertaruhkan. Hati-hati, kita bisa terjebak dalam kesalahan fatal. Bisa bebas secara finansial hanya bisa diraih jika kita teliti mengatur masa depan.

Teliti dalam mengatur keuangan bukan berarti melakukan penghematan ekstrem sampai harus drastis menurunkan gaya hidup. Kita tetap bisa menikmati hidup saat muda dan ketika tua bisa bebas finansial. Yuk, kita melek keuangan lewat ulasan Brilio.net tentang kesalahan finansial di usia 20-an yang harus dihindari sekarang juga.

1. Menebak-nebak jumlah pengeluaran.

BACA JUGA :
Belajar dari pandemi, 5 habit finansial ini harus dimiliki millenial

foto: shutterstock.com

Asal gaji tetap mencukupi, kita jarang menghitung secara total seberapa besar pengeluaran. Adanya hanya prediksi pengeluaran, tanpa ada data yang kuat. Kita terlena dengan masih ada saldo di rekening bank. Hindari kesalahan ini dan mari mulai mencatat pengeluaran mendetail setiap bulannya.

Kita bisa memulainya dengan mencetak e-statement dari bank pilihan. Dalam catatan transaksi tersebut sebenarnya sudah cukup tapi belum lengkap. Catat juga pengeluaran saat melakukan penarikan tunai atau pengisian e-money, ya!

2. Membeli barang hanya karena sedang tren.

foto: shutterstock.com

Kita harus sadar bahwa tren akan selalu berubah cepat. Gadget flagship yang kita banggakan sekarang pasti akan jadi lawas pada masanya.

Tak akan ada habisnya ketika kita mengikuti tren. Oleh karena itu, pastikan kita mengetahui kebutuhan diri sendiri ketika belanja. Membeli barang yang sedikit mahal sebenarnya tak masalah, asal prinsip di atas tetap terpenuhi. Pastikan barang tersebut tetap bisa kita pakai dalam jangka panjang.

3. Kurang ilmu tentang pentingnya memiliki asuransi jiwa.

foto: shutterstock.com

Anak muda sering meremehkan asuransi jiwa. Usia muda membuat kita merasa bisa melakukan apa pun karena kesehatan sedang dalam kondisi prima. Jangan terjebak dalam anggapan ini. Kita harus tetap memproteksi diri di masa muda dan serta mempersiapkan masa tua nanti.

Saat masih muda dan produktif, kita akan mendapatkan perlindungan asuransi dengan premi yang cenderung lebih murah. Kita bisa memperlakukan asuransi jiwa ini sebagai investasi untuk masa depan. Hati tenang akan membuat kita nyaman dan tanpa beban menjalani keseharian.

Kini kita bisa memiliki asuransi jiwa sekaligus berinvestasi dengan produk asuransi jiwa unit link dari Prudential Indonesia. Produk dari penyedia asuransi jiwa terkemuka ini mempunyai fungsi ganda yaitu perlindungan asuransi dan investasi dalam satu polis. Selain manfaat berupa sejumlah uang pertanggungan jika meninggal, pemegang polis bisa mendapatkan potensi investasi sesuai risiko yang dipilih.

Pada produk asuransi jiwa unit link sebagian premi yang dibayarkan, akan dialokasikan ke biaya-biaya untuk perlindungan asuransi seperti biaya asuransi dan administrasi, biaya akuisisi, biaya penarikan & biaya penebusan, biaya pengalihan dana, biaya pengelolaan investasi, biaya Top-up, dan sebagian lain nya dialokasikan ke dalam dana investasi menjadi bentuk unit.

Asuransi jenis ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya, dengan ditambahkan manfaat kesehatan, perlindungan terhadap penyakit kritis atau manfaat kecelakaan. Jangka waktu pertanggungan yang panjang juga sangat menarik karena bisa melindungi hingga usia 99 tahun.

Perlu diketahui bahwa hasil investasi akan dipengaruhi oleh pergerakan harga pasar dari jenis dana investasi yang dipilih. Oleh karena itu, penting untuk memelajari masing-masing risiko dari produk investasi yang nantinya kita pilih. Ilustrasi perkembangan investasi yang digambarkan saat membeli asuransi jiwa unit link juga tak bisa dijadikan jaminan investasi. Sehingga, pastikan kamu membaca dan memahami segala hal terkait asuransi jiwa unit link, dan informasi ini bisa kamu teliti lagi di dalam Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) dan ilustrasi manfaat asuransi.

Harus kita perhatikan juga, jenis asuransi ini bukan tabungan. Meski menjadi salah satu alternatif investasi, alokasi dana tetap diprioritaskan untuk proteksi. Salah satu produk asuransi jiwa unit link unggulan yang bisa jadi pilihan adalah produk PRULink Generasi Baru dan PRULink Syariah Generasi Baru dari Prudential Indonesia. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di sini.

4. Kurang peduli dengan aset.

foto: shutterstock.com

Kita kerap lembek dengan gratifikasi instan. Alih-alih menyiapkan dana untuk Down Payment (DP) rumah, uang sering habis duluan untuk traveling. Padahal, aset seperti properti rumah, investasi, dan lainnya sangat penting untuk masa depan kita.

Perilaku konsumtif ini sangat berbahaya. Jangan tergoda dengan gratifikasi instan seperti traveling. Menabung dan menyiapkan dana untuk masa depan memang susah, tapi percayalah bahwa semuanya nanti akan berbuah manis.

5. Masih berpikir nggak punya banyak tanggungan.

foto: shutterstock.com

Menjadi single sering membuat kita lupa diri akan keuangan pribadi. Maklum, belum ada tanggungan istri atau suami maupun anak, jadi merasa tanpa beban mau apa saja dengan uang pribadi. Kalaupun sudah punya pacar, paling pengeluaran hanya untuk ngedate saja. Anak muda di usia 20-an seringkali terjebak dalam kesalahan ini.

Padahal pikiran tak punya banyak tanggungan bisa berakibat fatal, lho. Kita jadi nggak terbiasa merencanakan keuangan untuk keluarga nantinya. Masa depan yang cerah bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang terdekat yang akan menemani hidup kita, seperti istri atau suami dan anak.

Nah, itu tadi deretan kesalahan finansial di usia 20-an tahun yang wajib kita sadari dan hindari. Sudah siap menghindari yang mana dulu demi masa depan cerah? Pelan tapi pasti, jika belajar konsisten menghindari bahkan menghentikannya, kita bisa mulai menata masa depan dan hari tua sekarang juga.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags