1. Home
  2. ยป
  3. News
5 November 2015 07:24

Walau melelahkan, ini 5 alasan kenapa naik gunung itu ngangenin

Mendaki gunung telah menjadi hobi baru yang sedang digandrungi belakangan ini. Andry Trysandy Mahany
Kegiatan mountaineering atau yang akrab disebut mendaki gunung telah menjadi hobi baru yang sedang digandrungi belakangan ini. Tidak cuma anak muda, orangtua sampai anak-anak pun ikutan. Bahkan, pada awal tahun 2014 lalu tercatat Eka Meidya Putra bocah 4,8 tahun sudah 3 kali mencapai Puncak Gunung Merapi Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dengan ketinggian 2.623 mdpl.

Naik gunung yang dulu dinilai menjadi sebuah hobi yang mahal, sulit, dan berbahaya kini menjadi lebih bersahabat. Walaupun melelahkan, para penggiat kegiatan ini seolah-olah seperti kecanduan untuk terus mendaki. Kira-kira apa alasannya ya?

Berikut ini brilio.net akan paparkan alasan-alasan apa saja yang buat mereka selalu pengen naik gunung lagi, berdasarkan wawancara dengan beberapa anak gunung yang jam terbang naik gunungnya sudah banyak:

1. Kebersamaan bersama teman-teman

Rasa kebersamaan dan kekompakan dengan temanmu akan lebih terasa ketika kamu mendaki bersama, bahkan mereka yang baru kenal 1 jam yang lalu bisa langsung akrab setelah mendaki gunung bersama Puncak hanyalah bonus, tapi kebersamaan yang dilalui bersama teman-teman itu menjadi terasa lebih ngena ketika mendaki bersama," tutur Ito, salah satu pegiat hobi ini yang telah menaklukkan hampir semua gunung di Pulau Jawa.

2. Sunrise dan sunset

foto: instagram @andrytrysandy

BACA JUGA :
Dahsyat! Pria ini taklukan 27 puncak gunung dengan sepeda onthelnya


Dua hal yang paling dicari para pendaki selain puncak adalah momen sunrise dan sunset. Beberapa gunung di Indonesia seperti Gunung Prau, Lawu, Semeru menawarkan pemandangan sunrise dan sunset yang tiada duanya. Mendapatkan momen sunrise atau sunset ketika berada di atas bakalan membuat kamu ketagihan ingin lagi dan lagi.

3. Momen mencapai puncak

foto: thebigadhi.wordpress.com

Bagi sebagian orang yang memang menjadikan naik gunung sebagai hobi, merasa belum afdol kalau tidak mencapai puncak. Yap, puncak gunung adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan dari segala rasa lelah, letih, lunglai ketika berada dalam perjalanan. Ada kepuasan tersendiri bagi aku ketika berhasil sampai dipuncak, itu yg bikin kangen pengen muncak lagi," ungkap Asip, mantan anggota Menwa UPN yang punya hobi ini dari awal kuliah.

4. Tidur ramai-ramai satu tenda

foto: ariefawik.blogspot.co.id

Naik gunung identik dengan tenda, salah satu perlengkapan wajib kalau kamu mau nge camp ketika berada di gunung. Saat kamu mendaki bersama teman-temanmu, hal yang pasti terjadi adalah kamu bakalan tidur satu tenda bersama dengan mereka.

Paling kangen itu kalau sudah masuk jam tidur, pasti ada aja yang mukanya lucu dan aneh ketika sedang tidur. Hahaha," ujar Inung, panggilan lapangan Endar seorang Mapala aktif dari salah satu universitas negeri di Jogja.

5. Hawa dingin

foto: simplyindonesia.wordpress.com

BACA JUGA :
Pesan terakhir Rita, gadis yang meninggal saat kebakaran Gunung Lawu

Hawa di gunung biasanya sangat dingin, bahkan ada beberapa gunung yang memiliki suhu ekstrem di bawah nol derajat. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki. Tetapi justru inilah yang biasanya menjadi salah satu hal yang dikangenin oleh mereka para pendaki, hawa dingin yang tidak akan mereka temukan di kota.
SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags