1. Home
  2. ยป
  3. News
27 Januari 2016 03:05

Rayakan Imlek, warga Tionghoa di Solo lepas 888 burung pipit dan lele

Ritual pelepasan hewan ini merupakan rangkaian ritual Pao Oen atau permohonan ampun kepada Tuhan. Efendi Ariwibowo
Warga Tionghoa lepas burung pipit dan ikan lele. (foto: merdeka.com)

Brilio.net - Menyambut Tahun Baru Imlek 2567 yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, umat Tridharma (Budha Tao dan Konghucu), akan melakukan ritual pelepasan hewan ke alam bebas di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo, Jawa Tengah. Mereka direncanakan melepas 888 burung Pipit ke alam bebas dan 888 ikan Lele ke Bengawan Solo.

Ritual pelepasan hewan yang dilakukan di Kelenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo tersebut merupakan rangkaian ritual Pao Oen atau permohonan ampun kepada Tuhan.

"Angka 888 disukai warga Tionghoa dan dipercaya membawa berkah untuk kehidupan yang lebih baik. Pelepasan 888 ekor burung dan 888 ekor ikan lele merupakan simbol menjaga ekosistem alam. Jumlah burung dan ikan lele itu adalah angka yang bagus," kata Ketua Pengurus Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Henry Susanto di Solo seperti dikutip Antara, Senin (25/1).

Ia mengatakan, untuk memeriahkan perayaan Imlek tahun ini, pengurus Klenteng Tien Kok Sie akan memasang sekitar empat ribu lampu lampion di seputar tempat ibadah, jalan di sekeliling Pasar Gede. Ritual Pao Oen adalah salah satu tradisi Tionghoa untuk membersihkan diri dari dosa selama satu tahun. Ritual ini juga sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan yang memberikan rahmat selama Tahun Kambing hingga menyambut Tahun Monyet.

Nuansa Imlek 2564 semakin terasa di sekitar Klenteng, di kawasan pasar Gede. Lampu lampion yang dipasang di klenteng dan sekitarnya juga diimpor dari Tiongkok. Lampu lampion didatangkan langsung dari Tiongkok karena dianggap lebih bagus dan harganya lebih murah. Konsep penataan lampu lampion di kawasan Pasar Gede juga berbeda dibandingkan tahun lalu.

Henry Susanto mengemukakan, penataan lampu lampion tahun ini mengusung tema jaring laba-laba. Lampu lampion di atas Tugu Jam Pasar Gede ditambah lampu kecil-kecil yang membentuk jaring laba-laba. Di depan klenteng juga akan dipasang sejumlah lampion berbentuk shio, seperti naga, monyet. Selain Pao Oen, ritual selanjutnya adalah sembahyang pada Dewa Zhiao Jun (Dewa Dapur). Dewa Dapur, dipercaya akan naik ke langit untuk menyerahkan rapor perbuatan baik dan buruk pada penguasa langit.

BACA JUGA :
300 Semut berputar kelilingi iPhone berdering, kenapa?


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags