1. Home
  2. ยป
  3. News
31 Juli 2015 12:08

Purwaceng, minuman yang dikangeni wisatawan saat berkunjung ke Dieng

Salah satu yang menarik jika berkunjung ke Dieng Culture Festival kali ini adalah menikmati minuman yang berasal dari tumbuhan Genus apiacea. Muhammad Gufron Salim

Brilio.net - Edisi ke-6 Dieng Culture Festival (DCF) 2015 akan dihelat pada akhir pekan ini, tepatnya 1-2 Agustus 2015. Adakah di antara kalian yang akan menikmati akhir pekan di Dieng sembari menikmati alam dan budayanya.

Salah satu yang menarik jika berkunjung ke Dieng Culture Festival kali ini adalah menikmati minuman yang berasal dari tumbuhan herbal Genus apiacea. Konon merupakan tanaman yang begitu melegenda, keluarga istana dan para raja di tanah Jawa menggunakannya. Nah, Di dataran tinggi Dieng dikenal dengan sebutan Purwaceng.

Tanaman herbal ini banyak ditemukan di daerah dataran tinggi Dieng, selain itu juga dikenal meningkatkan stamina bagi peminumnya. Tak heran banyak wisatawan yang tidak melewatkan menikmati Purwaceng jika berkunjung ke Dieng.

BACA JUGA :
Siap-siap! Ribuan wisatawan bakal padati 'Negeri di Atas Awan'


Minuman ini banyak dicari wisatawan, dengan beragam produk olahannya.

Puncak acara Dieng Culture Festival yaitu ritual pencukuran rambut gimbal. Tumbuhnya rambut gimbal diyakini dialami oleh anak berambut normal dengan kejadian-kejadian tertentu, yaitu suhu badan meninggi serta diikuti oleh tumbuhnya bintik kecil di kepala.

Selang berapa lama, bintik itu membesar dan rambutnya akan menggimbal. Pada saat itulah orangtua anak tersebut sudah tahu bahwa anaknya merupakan keturunan Tumenggung Kolo Dete, pertapa berambut gimbal dari Majapahit.

Upacara pemotongan rambut sebelum dilaksanakan biasanya akan dilakukan ritual doa di beberapa tempat seperti di Candi Dwarawati, kompleks Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatot Kaca, Telaga Balai Kambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, komplek Pertapaan Mandalasari (gua di Telaga Warna), Kali Pepek, dan tempat pemakaman Dieng agar upacara dapat berjalan lancar.

Upacara Jemasan Pusaka dilaksanakan malam hari sebelum prosesi, pencucian pusaka yang dibawa saat kirab anak-anak rambut gimbal.

Sangat menarik untuk menyaksikan langsung budaya dan alam Dataran Tinggi Dieng akhir pekan ini. Anda tertarik?

BACA JUGA :
Rumah terapung Danau Tempe, kearifan lokal yang masih bertahan

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags