1. Home
  2. ยป
  3. News
26 Maret 2015 13:44

Mengapa kata "Mabuk" selalu diikuti "Kepayang"? Ini penjelasannya

Bijinya bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Nur Romdlon

Brilio.net - Ooh rindu

Rindu ku memikirkan kamu


Hanyalah dirimu

Yang membuatku mabuk kepayang

Itulah sedikit penggalan lirik lagu Band Ungu yang berjudul Mabuk Kepayang. Kamu yang ngaku Qliquers pasti sudah fasih dengan lagu itu.

Omong-omong tentang mabuk kepayang, kok setiap kata mabuk pasti seringnya dikasih pasangan kepayang ya? Kira-kira kenapa?

Setelah dicek di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ternyata mabuk kepayang diartikan mabuk karena makan buah kepayang. Siapa sangka kalau kepayang itu merupakan nama pohon dan buah. Pernah dengar?

Kepayang biasa disebut juga kluwek, keluwek, keluak, kluak. Biji Kepayang ini merupakan salah satu bumbu dapur kuliner Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, brongkos, maupun sup konro.

Bijinya bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan pusing (mabuk). Nggak salah dong kalau kepayang jadi salah satu kata untuk menunjukkan mabuk.

Untuk menghilangkan kandungan asam sianida, buah kepayang yang telah matang dan jatuh dari pohon dikumpulkan kemudian direndam dalam air dalam waktu 10-14 hari. Selain kulit atau sabutnya jadi lebih mudah dikupas, perendaman juga dapat menghilangkan racun asam sianida yang terdapat pada bijinya.

Selain asam sianida, kandungan lain yang ada pada buah kepayang (Pangium edule) antara lain vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam glorat, dan tanin. Berbagai kandungan yang ada pada pohon dan buahnya membuat pohon ini bisa dijadikan bahan batang korek api (batang), obat cacing (daun), antiseptik, penghilang kutu, bahan pengawet, dan bahan pembuat minyak (biji).

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags