1. Home
  2. ยป
  3. News
2 Juli 2015 03:05

Inilah cerita indah sakaratul maut Mu'adz bin Jabal

Mu'adz selalu menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah sehingga tidak ada satu pun yang terlihat olehnya selain-Nya. Nur Romdlon

Brilio.net - Mu'adz bin Jabal merupakan salah satu sahabat nabi yang pendiam. Sikap yang ia tunjukkan ini disebabkan oleh aktivitas renungan dan pemikirannya yang selalu bergolak dan tak pernah usai dalam jiwanya.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan kepada Rasulullah SAW, "Tiada satu langkah pun yang ia lakukan, lalu timbul sangkaan bahwa ia akan mengikutinya dengan langkah berikutnya."

Semua itu karena ia sudah jauh tenggelam dalam zikir kepada Allah dan kesibukannya dalam meneliti jiwanya.

Mu'adz selalu menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah sehingga tidak ada satu pun yang terlihat olehnya selain-Nya. Hal itu juga yang ia lakukan saat sakaratul maut menjemputnya.

Dikisahkan dalam buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid, dikutip brilio.net Rabu (1/7) pada saat sakaratul maut, dari alam bawah sadarnya tampaklah baginya segala yang bernyawa. Saat itulah mengucapkan kata-kata yang menampilkan dirinya sebagai seorang mukmin yang agung.

Sambil menatap lurus ke langit, ia bermunajat kepada Allah, "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku merasa takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku amat berharap kepada-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui, aku tidaklah mencintai dunia untuk mengalirkan air sungai atau menanam pepohonan, tapi hanyalah untuk berteduh saat terik membakar, hanya untuk menguatkan di saat-saat yang gawat, hanya untuk menambah ilmu, keimanan, dan ketaatan."

Lalu ia mengulurkan tangan kanannya seolah hendak bersalaman dengan maut. Sesaat sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri, ia berkata, "Selamat datang, hai Maut. kekasih datang pada orang yang haus akan diri-Nya." Seketika Mu'adz pun berangkat menghadap Allah.

PERLU JUGA UNTUK KAMU BACA:


Masalah klasik saat bulan puasa, bau mulut! Begini cara mengatasinya

Menag: Tak perlu memaksa tutup warung di bulan puasa

Begini cara menentukan awal Ramadan dan Syawal

Puasa bukan halangan berolahraga, kamu bisa melakukannya begini

5 Spot ngabuburit asyik dan murah di Yogyakarta

Di zaman Muhammad SAW, imsak ditandai selesainya bacaan quran 50 ayat

Hindari minum teh saat sahur, ini alasannya

Ini kenapa bulan dalam kalender Jawa mirip dengan kalender Hijriyah

Evolusi hijab dari masa ke masa di Indonesia, cantik dan bikin gemes

Ini proses pengamatan bulan untuk menentukan awal Ramadan dan Syawal

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags