1. Home
  2. ยป
  3. News
20 Maret 2015 06:13

Dari rumah kontrakan, bela diri ini lawan kejahatan di masyarakat

Bertujuan memberikan rasa aman dan sebagai sistem perlindungan diri, bela diri Mossdeff dikembangkan dari sebuah rumah kontrakan. Ahada Ramadhana
Nugroho Agung, pendiri Mossdef

Brilio.net - Kasus begal, kekerasan, dan tindak kriminal yang tinggi di Tanah Air membuat kamu pasti diserang rasa takut. Jalan terbaik mengatasinya adalah dengan memiliki kemampuan bela diri yang baik.

Di Jogja, terdapat lembaga yang mengajarkan teknik bela diri khusus melawan kejahatan jalanan. Namanya adalah Moslem Self-Defence (Mossdef). Mossdef atau juga dikenal Moslem Street Fighting adalah sistem pertahanan diri yang diberikan kepada masyarakat yang ingin melindungi diri mereka dari ancaman kejahatan.

Pendirinya adalah Nugroho Agung Wibowo. Tempatnya sederhana, bahkan masih berupa rumah kontrakan di Jalan Kaliurang KM 15, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman. Sudah aktif membuka latihan sejak tanggal 20 Desember 2008, namun baru mendapat legalitas badan hukum pada 22 November 2013.

Hal unik yang ada di lembaga ini adalah tidak mengenal sabuk bagi siswanya. Sistem yang diadopsi malah pendidikan berjenjang mulai SD, SMP, SMA dan Universitas. Nanti di dalamnya ada jenjangnya lagi. Misal, siswa ada 6 kelas kayak SD. "Kita spesifikasi nanti, kalau mulai melihat bibit penjurusan itu sejak instruktur. Nanti ada simulasi, dari situ kita arahkan (cenderungnya ke mana). Ada tiga spesifikasi: konfrontasi, premanisme, kriminalitas," kata Agung.

Mossdef punya empat tingkatan: siswa yang lama pendidikannya 3-4 bulan, instruktur 2-3 bulan, ahli 2-3 bulan, master 3-4 bulan. "Sekali pelatihan ada 66 kali pertemuan. Ini lebih cepat dibanding bela diri lain yang harus menghabiskan waktu bertahun-tahun," ungkap pria kelahiran Sragen, 17 Agustus 1978 ini.

Agung sendiri mengaku sudah bergerak dalam hal memberantas kriminalitas sejak 1999. Agung mengaku tidak ingin orang-orang berlatih hanya karena hobi atau kompetisi. Tujuan utama dari lembaga bela diri yang dibentuknya adalah agar orang yang ikut mendapat manfaat. Agar orang merasa aman.

"Anda di bis, di pasar, di terminal, ketika melihat tindak kriminal Anda harus terjun membantu masyarakat. Nah itu kan butuh izin, makanya kita daftarkan legalitasnya. Di sini kita dorong untuk punya hobi nolong orang."

Dari sini ayah lima anak ini membuat slogan "Membangun taman surga melalui bela diri". Yaitu dengan cara rajin berlatih sehingga mempunyai kemampuan supaya bisa menolong orang. Praktik lapangan membantu masyarakat sudah bisa dilakukan sejak tingkat dasar asal sudah punya KTA (kartu tanda anggota). Tapi tergantung kemampuan. Kalau muridnya jarang latihan kemampuan menolong orangnya masih dipertanyakan.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags