1. Home
  2. ยป
  3. Musik
15 Desember 2019 22:04

Teknologi menyelamatkan karier bermusik Kamga 'Tangga'

Teknologi dalam bermusik membuat dirinya masih bisa eksis lewat duo grup Hondo. Syifa Fauziah

Brilio.net - Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat sekali. Tak hanya di kehidupan sehari-hari tapi di industri musik perubahan teknologi juga sangat terasa. Zaman dahulu musisi yang mengeluarkan album atau single baru menuangkan karyanya lewat kepingan kaset atau CD. Namun sekarang melalui platform digital saja siapapun sudah bisa mendengarkan secara gratis dan mudah.

Tak hanya dari hasil karya musik, tapi juga pembuatan musik sekarang pun tak sedikit musisi yang menggunakan teknologi dalam penggarapannya. Seperti halnya dengan Mohammed Kamga atau yang dikenal Kamga Mo.

BACA JUGA :
10 Pesona Melly Mono, vokalis baru Kotak gantikan Tantri


Setelah keluar dari grup musik Tangga, kini ia bersama sang kekasih, Chevrina Anayang membuat gruo duo yang diberi nama Hondo. Dalam grup duo ini, Kamga mengaku cukup berbeda menggarap karyanya ini karena sepenuhnya menggunakan teknologi. Setiap kali bermusik dan berkarya, Kamga merasa tak bisa lepas dari teknologi.

"Teknologi menyelamatkan karier saya. Dulu saya berpikir jadi penyanyi tuh cukup. Apalagi singer song writer, wah zaman dulu tuh keren banget. Sekarang semua penyanyi nulis lagu, sudah bukan luar biasa lagi, katanya kepada wartawan usai acara bincang musik dan teknogi bersama Folkative: Future of Tomorrow di Jakarta.

Menurut Kamga, untuk membuat sebuah lagu membutuhkan biaya yang mahal jika ingin merekrut banyak sumber daya manusia. Sehingga untuk bisa lebih berkreasi dengan cara yang mudah dan tidak mengeluarkan biaya besar, menggunakan teknologi bisa jadi alternatif.

BACA JUGA :
Perubahan 10 penyanyi ganteng saat ajang pencarian bakat & kini

"Jadi bagaimana caranya permusikan ini bisa saya kerjakan sendiri. Dan itu nggak bisa saya kerjakan kalau nggak dekat dengan teknologi, katanya.

Kamga menyebutkan musik Hondo dalam semua prosesnya pasti menggunakan teknologi. Dia menyebut semua proses itu sebagai co-produce yang dibangunnya dengan kecanggihan teknologi.

"Parahnya Hondo ya, Hondo bikin lagu lewat komputer. Bikin audio pakai komputer. Bikin bunyi pakai komputer. Semua diproses lewat komputer. Mixing mastering lewat komputer. Manggungnya pakai laptop, mixernya pakai komputer. Berusaha menyelamatkan karir saya belajar co-produce lagu dengan teknologi, jelasnya.

Menurutnya saat ini masyarakat sudah sulit membedakan antara musik digital dengan musik yang dimainkan asli oleh pemusiknya karena adanya sentuhan teknologi. Kekurangan dalam bermusik sudah bisa ditutupi dengan sentuhan teknologi.

"Bagaimana caranya dengan digital saya terinspirasi. Dan itu yang akhirnya membedakan musik Hondo lebih bagus dari yang pakai gitar. Di musik saya enggak ada gitar dan piano tapi ternyata tanpa itu aliran Hondo pun bisa ballad.
Dibikin pakai komputer atau enggak, yang penting musiknya enak didengar dan pesannya sampai lewat lagu, ungkap Kamga.

Ia pun memberi contoh musik yang sangat kental dengan unsur teknologi yaitu musik adalah Electronic Dance Musik (EDM) yang sejak beberapa tahun terakhir populer. Padahal musik EDM sudah lama didengar. Namun kini perkembangannya justru semakin beragam dan sulit dibedakan dengan musik lainnya karena perkembangan teknologi.

"Seperti misalnya perkembangan EDM sudah ada dari lama didengar dulu sama orang-orang yang suka ke kelab. Sekarang sudah enggak bisa dibedakan. Bahkan dangdut koplo sama reggae tone sama persis. Contohnya musik Taylor Swift yang semula country malah sekarang dekat dengan EDM. Teknologi berbaur, pungkasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags