1. Home
  2. ยป
  3. Komunitas
7 Maret 2020 12:43

8 Fakta Siap Darling hijaukan Gedongsongo, ada Abdul Idol nih

Melibatkan ratusan mahasiswa dengan menanam ribuan bibit tanaman Yani Andriansyah
Foto-foto : @yans_brilio

Brilio.net - Lingkungan hidup hingga kini masih menjadi isu hangat, termasuk di kalangan anak muda. Tak heran jika kini makin banyak generasi milneial yang menunjukan kepedualian mereka pada isu yang satu ini. Salah satunya diperlihatkan pada aksi penanaman pohon dalam program Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling).

Program yang diinisiasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation ini memang untuk mengajak anak muda lebih sadar akan pentingnya lingkungan hidup. Selain itu, kegiatan yang difokuskan pada candi-candi di Indonesia ini juga untuk menumbuhkan kesadaran akan cinta budaya.

BACA JUGA :
Ratusan mahasiswa hijaukan Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, ada apa ya?


Kegiatan yang dimulai sejak 2018 lalu ini sengaja digelar untuk menyasar anak-anak muda agar bisa menyebarkan konten positif, khususnya untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan bumi yang makin berat menanggung beban lingkungan. Sejak diluncurkan, program ini telah menjaring lebih dari 1.900 Darling Squad, sebutan untuk peserta Siap Darling. Mereka berasal dari lebih dari 120 universitas di Indonesia.  

President Director Djarum Foundation, Victor Hartono (kiri) dan Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji (tengah) melakukan penanaman pohon dalam aksi Siap Darling di Percandian Gedongsongo, Semarang, Kamis (5/3). 

Sejak digelar, program penananam pohon dan semak berbunga ini sudah dilakukan di beberapa area di antaranya Kawasan Candi Prambanan (Yogyakarta dan Klaten), Situs Ratu Boko (Yogyakarta), Candi Ijo (Yogyakarta), Benteng Van Den Bosch (Ngawi), Taman Wisata Kawah Ijen (Banyuwangi) sepanjang 2019 lalu. Baru-baru ini dilakukan aksi serupa di Percandian Gedongsongo, Semarang.

BACA JUGA :
7 Fakta gerakan Siap Darling, konservasi sekaligus cinta cagar budaya

Total jumlah tumbuhan yang sudah ditanam pada program ini telah mencapai lebih dari 10.800 bibit pohon dan semak berbunga yang diambil dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Kudus, Jawa Tengah. Program ini akan berjalan hingga tahun 2025 dengan menyasar ratusan candi di Indonesia meliputi candi-candi di Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Bali.

President Director Djarum Foundation, Victor Hartono mengatakan program Siap Darling merupakan medium bagi generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan dan budaya lewat tindakan konkret yang menyenangkan.

“Djarum Foundation mengajak mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” kata Victor usai penanaman di Percandian Gedongsongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3).

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi (kiri) turut menanam pohon dalan aksi Siap Darling di Percandian Gedongsongo, Semarang, Kamis (5/3). 

Kegiatan kali ini juga melibatkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi. Sebagai pembina teritori khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Isimewa Yogyakarta, Pangdam sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan ini untuk memberikan daya dukung lingkungan, kalau tanaman lebih banyak maka akan menghasilkan oksigen lebih banyak. Kita bisa hidup lebih segar dan lebih sehat, sehingga kita memiliki ketahanan yang lebih baik,” ucap Pangdam.

Nah seperti apa keseruan aksi penanaman pohon dan semak berbunga di Percandian Gedongsongo? Berikut delapan faktanya yang berhasil dihimpun Brilio.net.  

1. Mengenal Percandian Gedongsongo

Kawasan candi Gedong Songo yang merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 ini terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Di percandian yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini terdapat sembilan buah candi.

Candi yang diketemukan pada tahun 1804 ini menyimpan panorama keindahan yang memanjakan mata. Dalam kawasan kompleks percandian ini juga terdapat pemadian air panas dari mata air yang mengandung belerang. Ada juga area perkemahan, dan wisata berkuda.

Sebagai sebuah cagar budaya yang sekaligus menjadi tempat wisata, sudah sewajarnya Percandian Gedongsongo dijaga kelestariannya. “Karena cagar budaya, pantas untuk lebih banyak warna. Sekalian untuk menyerap CO2. Sayang kalau tidak digunakan untuk melawan perubahan iklim,” terang Victor.

2. Melibatkan lebih dari 250 mahasiswa

Dalam kegiatan Siap Darling di Percandian Gedongsongo sedikitnya melibatkan 250 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia seperti Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang dan 50 Universitas lainnya. Bakti Lingkungan Djarum Foundation sengaja melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini karena diharapkan generasi berikutnya turut sadar lingkungan.

“Karena kita mesti memastikan bahwa generasi berikutnya juga turut sadar lingkungan. Sebetulnya yang lebih mengalami perubahan iklim adalah generasi seperti sekarang ini, jadi mestinya mereka yang lebih investasi untuk masa depan mereka sendiri,” lanjut Victor.

3. Berbagai jenis bibit tanaman

Berbagai jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini ialah Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa, serta Akar Wangi pada Kawasan Candi 1. Sedangkan tanaman pada Kawasan Candi 4 adalah Pinus, Puspa, dan Akar Wangi.

Lewat kegiatan ini diharapkan akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Di samping itu, Kompleks Percandian Gedongsongo semakin menawan dan nyaman bagi wisatawan, sehingga bisa menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Semarang. Hal ini tentunya memiliki dampak positif baik dari sisi lingkungan hingga menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.

“Kita menanam beberapa pohon cantik di candi untuk memperindah tempat wisata. Makanya kita pilih tanaman yang instagramable. Dengan begitu akan tumbuh tourisme yang bisa memutar roda perekonomian masyarakat sekitar. Tourisme itu membawa kesejahteraan,” terang Victor.  

4. Cinta warisan leluhur

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Sukronedi menyambut positif upaya Djarum Foundation melestarikan situs sejarah melalui program Siap Darlling. Gerakan ini diyakini mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.

“Saya meyakini Siap Darling mampu mengubah paradigma kaum milenial bahwa berkunjung ke tempat bersejarah tidaklah membosankan, tapi justru membanggakan. Sebab bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah dan juga merawat apa yang ditinggalkan leluhur kepada kita,” kata Sukronedi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags