1. Home
  2. ยป
  3. Jalan-Jalan
13 Januari 2016 23:35

10 Wisata religi di Jogja yang akan menentramkan batinmu

Bagi setiap orang, berwisata memiliki tujuan yang berbeda. Fadila Adelin
foto: klikhotel.com

Brilio.net - Bagi setiap orang, berwisata memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang memang pecinta traveling, ingin menemukan tempat-tempat baru, pemburu selfie dan ada juga yang ingin mencari ketenangan batin. Nah kalau kamu adalah tipe traveler yang mencari ketenangan batin, tidak ada salahnya kamu mencoba mengunjungi 10 wisata religi di Jogja ini. Mana saja ya kira-kira? Seperti penelusuran brilio.net, Rabu (13/1) ini dia tempat-tempatnya.

BACA JUGA: Ini tempat-tempat di Jogja yang sering dijadikan lokasi syuting

1. Masjid Kotagede

BACA JUGA :
Didesain full AC dan sediakan kopi gratis, masjid ini diminati jamaah



foto: kratonpedia.com

Masjid Kotagede Jogja merupakan masjid tertua di Kota Gudeg ini yang dibangun sejak zaman kejayaan kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung. Masjid yang berada di kawasan wisata heritage Kotagede ini masih memiliki ciri khas klasiknya. Saat kamu berwisata di Kotagede, jangan lewatkan mengunjungi masjid ini. Apalagi untuk kamu yang beragama muslim, sempatkan untuk merasakan sholat di masjid tertua di Jogja ini.

2. Gereja Ganjuran


foto: brilio.net/fadila adelin

BACA JUGA :
Sholat jamaah di masjid full AC ini gratis kopi lho, asyik!

Jika kamu ingin melihat Yesus dalam balutan Jawa, maka berkunjunglah ke Gereja Ganjuran yang terletak di Bantul. Gereja ini sangat unik karena menampilkan Yesus dan Bunda Maria dengan busana campuran Jawa dengan Hindu. Di gereja tersebut juga terdapat candi dengan patung Yesus di dalamnya yang biasa digunakan para jemaat untuk merenung dan berdoa. Sebenarnya gereja ini bukanlah tempat wisata, namun siapapun diperbolehkan untuk berkunjung walaupun bukan umat Katolik.

3. Sendang Sono


foto: klikhotel.com

Salah satu tempat wisata rohani Katolik yang terkenal di Jogja adalah Sendang Sono. Sendang berarti mata air. Pada tahun 1904, Romo Van Lith datang dan membaptis 173 warga Kalibawang Kulonprogo dengan air sendang. Sejak saat itulah, tempat ini menjadi tempat perziarahan umat Katolik. Peristiwa pembaptisan ini tergambar dalam relief di salah satu kapel. Kompleks ziarah Sendang Sono ini terdiri dari kapel-kapel kecil, lokasi Jalan Salib, goa Maria, pendopo, sungai, dan kios penjualan perlengkapan doa. Di sana kamu bisa beribadah serta menikmati indahnya Sendang Sono.

4. Pura Vaikuntha Vyomantara


foto: instagram @puspasaridwi

Pura ini terletak di dalam kompleks AAU di daerah Janti, Yogyakarta. Pura ini tidak saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga untuk umum dimana umat dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di pura ini. Buat kamu yang ingin merasakan Jogja dengan aroma Bali, bisa berkunjung ke pura ini.

5. Masjid Kauman


foto: wikipedia.org

Masjid Kauman atau yang disebut juga dengan Masjid Agung Keraton dibangun pada masa pemerintahan Hamengku Buwono I. Berdiri megah di alun-alun utara Yogyakarta, merupakan salah satu bangunan cagar budaya Nasional. Lokasinya tentu tidak jauh dari Alun-alun Keraton Ngayogyakarta. Di masjid ini kamu bisa mneyaksikan ornamen klasik yang sudah bertahan ratusan tahun lamanya.

6. Goa Maria Tritis


foto: klikhotel.com

Goa Maria Tritis merupakan salah satu tempat wisata rohani Katolik di Yogyakarta yang cukup unik. Bila biasanya Goa Maria berupa goa buatan, maka Goa Maria Tritis ini merupakan goa alami lengkap dengan stalaktit dan stalagmit. Terletak di daerah Paliyan, Gunungkidul, di tempat wisata religi ini kamu bahkan bisa mendengar cicit kelelawar dan air yang menetes di goa.

7. Klenteng Gondomanan


foto: panoramio.com

Salah satu peninggalan etnis Tionghoa di Jogja adalah Klenteng Bhudda Prabha atau yang lebih dikenal dengan Klenteng Gondomanan. Berlokasi di daerah Gondomanan tepatnya Jalan Brigjen Katamso Nomor 3, Kota Yogyakarta, merupakan bangunan yang memilki nilai sejarah dan spiritual yang penting bagi perkembangan budaya Tionghoa di Yogyakarta. Bagi kalian etnis Tionghoa atau yang beragama Buddha, kamu bisa menjalani doa dan mengikuti sejumlah kegiatan keagamaan. Atau cuma sekadar menikmati keindahan arsitekturnya.

8. Sendang Sriningsih


foto: arrayahotel.com

Kawasan yang kini menjadi tempat ziarah Sendang Sriningsih ini dikeramatkan dan dulunya sering dipakai untuk bersemedi. Namanya dulu adalah Sendang Duren. Lalu pada tahun 1935, Sendang Duren mulai dibangun menjadi tempat ziarah. Namanya pun berganti menjadi Sendang Sriningsih. Sriningsih memiliki arti perantara segala rahmat. Walaupun saat ini sumber asli sendang tidak lagi terlihat, namun pengunjung dapat mengambil air dari pancuran yang ada.

9. Klenteng Poncowinatan


foto: yogyakarta.panduanwisata.id

Klenteng Kwan Tee Kiong ini biasa dikenal dengan Klenteng Poncowinatan oleh masyarakat Jogja, karena memang terletak di daerah Poncowinatan. Bangunan yang didominasi warna merah dan kuning emas sebagai corak ornamen dengan sudut atap yang meruncing sudah menjadi salah satu ciri khas dari kawasan Pasar Kranggan yang terletak di Jalan Poncowinatan.

10. Masjid Pathok Nagoro


foto: yogyakarta.panduanwisata.id

Selain masjid di kota, Keraton Yogyakarta juga memiliki lima buah masjid lain yang biasa disebut dengan masjid-masjid Pathok Nagoro, yaitu masjid kagungan dalem di wilayah nagaragung yang selain berfungsi religius, juga berfungsi sebagai tempat pertahanan rakyat. Berangkat dari arti kata pathok nagoro, maka masjid tersebut juga berfungsi sebagai tanda kekuasaan raja. BACA JUGA: Masjid Pathok Negoro Plosokuning ini sudah berumur 292 tahun

Masjid-masjid pathok negoro antara lain berikut ini:
- Masjid Dongkelan: terletak di sisi barat daya kota yakni di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul.
- Masjid Babadan: terletak di sisi timur kota yakni di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
- Masjid Wonokromo: terletak di sisi selatan kota yakni di Wonokromo, Plered, Bantul.
- Masjid Mlangi: terletak di sisi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
- Masjid Plosokuning: terletak di sisi utara kota yakni di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman

Masjid-masjid ini masih memelihara bangunan klasiknya. Sehingga sungguh sangat menarik bagi kamu yang suka sejarah untuk menelusurinya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags