1. Home
  2. ยป
  3. Ilmiah
18 Agustus 2017 10:01

Marah bisa bikin seseorang merasa lebih bahagia, begini penjelasannya

Semua emosi bisa menjadi positif dalam beberapa konteks dan negatif pada kesempatan lainnya. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Bermacam-macam emosi bisa hadir melingkupi diri seseorang, tergantung pada kejadian yang dialaminya. Tidak mungkin seseorang bisa merasa senang sepanjang waktu. Pengalaman yang menyebabkan perasaan tidak menyenangkan, meski tidak disukai, suatu saat akan ditemui. Riset dari Journal of Experimental Psychology yang dipimpin oleh Maya Tamir mengulas perihal emosi ini.

Profesor psikologi di Universitas Hebrew Yerusalem ini bersama rekan-rekannya mewawancarai sebanyak 2.324 mahasiswa dari delapan negara. Para responden disurvei tentang perasaan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari serta perasaan seperti apa yang mereka inginkan.

BACA JUGA :
Jika isi Instagrammu foto seperti ini, artinya kamu idap gangguan jiwa


Tercatat, ada 10% ingin merasakan emosi yang lebih tidak menyenangkan (seperti permusuhan atau kebencian). Partisipan yang meluapkan emosi yang diinginkannya dilaporkan memiliki kepuasan hidup lebih besar dan lebih sedikit mengalami gejala depresi. Sebagai contoh, meluapkan amarah pada orang yang acuh terhadap berita kekerasan.

BACA JUGA :
Benarkah pelihara hewan tingkatkan kesehatan anak? Ini penjelasannya

"Semua emosi bisa menjadi positif dalam beberapa konteks dan negatif pada kesempatan lainnya, Baik itu emosi menyenangkan atau tidak menyenangkan," tambahnya.

Emosi negatif yang diteliti baru mencakup kebencian, permusuhan, kemarahan, dan penghinaan. Menurut Tamir, ke depan depan diperlukan untuk melihat apakah jenis emosi tidak menyenangkan lainnya (seperti rasa bersalah, ketakutan, kesedihan, atau rasa malu) juga merupakan bagian penting dari pengalaman hidup yang menyeluruh dan memuaskan.

"Apa yang ditunjukkan oleh penelitian saya adalah bahwa orang yang lebih bahagia adalah mereka yang mengalami emosi yang ingin mereka alami. Ini berarti bahwa jika saya adalah orang yang menemukan kemarahan yang diinginkan (misalnya, karena kemarahan membantu saya melawan ketidakadilan), saya mungkin akan lebih bahagia jika saya meluapkan amarah daripada jika saya memendamnya," kata Tamir.

Kuncinya, menurut Tamir adalah merasakan emosi yang ingin dirasakan, apakah itu menyenangkan atau tidak menyenangkan. Setiap orang akan menginginkan emosi yang berbeda, tergantung pada latar belakang budaya, kepribadian, dan situasi khusus mereka.

"Jika Anda meluapkan perasaan yang Anda miliki dan menemukan makna di dalamnya, Anda mungkin akan lebih bahagia," katanya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags