1. Home
  2. ยป
  3. Global
23 Maret 2020 18:41

Bagaimana satu desa menyebarkan corona ke separuh Eropa

Daerah itu dianggap sama berisikonya dengan Wuhan. Weni Arfiyani

Brilio.net - Sebuah resor ski di Austria, desa Ischgl di Tyrol kini tengah menjadi pusat perhatian dunia. Ratusan wisatawan diyakini terpapar virus corona (Covid-19) saat mengunjungi resor ski paling populer di Austria ini. Karenanya, pemerintah Tyrol saat ini menghadapi kritik serius terkait permasalahan ini.

Desa Ischgl berpenduduk 1.600 jiwa. Dikelilingi pegunungan megah dan lereng yang sangat apik, desa ini menjadi favorit bagi wisatawan yang gemar olahraga musim dingin. Pengunjung desa wisata inipun berasal dari seluruh dunia.

BACA JUGA :
Masjid Al Aqsa ditutup karena Corona, perdana sejak 1967


Sayang, keindahan resor ski ini harus menghadapi wabah virus corona yang menyebar luas. Para wisatawan yang berkunjung untuk menikmati wisata musim dingin terinfeksi Covid-19. Mereka kemudian menjadi carrier atau pembawa virus saat kembali ke tempat asalnya.

Melansir dari euractive.com, studi dari t-online menyebut kebanyakan pengunjung yang terinfeksi membawa virus corona hingga ke Eropa Utara dan Jerman.

Keadaan ini membuat pemerintah setempat menerima kritik keras. Mereka dianggap lalai dan gagal menanggapi peringatan internasional terkait bahaya wabah corona. Namun, beberapa pejabat berpendapat bahwa pemerintah telah melakukan yang terbaik.

BACA JUGA :
Tata cara memandikan jenazah meninggal karena virus Corona

foto: Instagram/@iscghl_com

Sebelumnya, otoritas Islandia telah mendeklarasikan Ischgl sebagai daerah berisiko pada 5 Maret 2020. Ischgl dianggap sama berisikonya seperti Wuhan maupun Iran.

Peringatan Islandia ini dikeluarkan setelah para wisatawan Islandia yang pulang dari Ischgl dinyatakan positif terinfeksi corona.

Sayangnya, butuh waktu sembilan hari bagi pemerintah Austria untuk mengambil tindakan dan mengisolasi daerah tersebut.

Direktur Layanan Kesehatan Regional Tyrol, Franz Katzgraber menampik tudingan tersebut. Ia menyatakan, secara medis kecil kemungkinan wisatawan Islandia tertular corona saat berada di Tyrol.

Sebaliknya, ia menyebut ada kemungkinan orang Islandia tertular Covid-19 dari wisatawan yang baru kembali dari Italia.

Berkaca pada keputusan Islandia, negara Eropa Utara lainnya Norwegia juga mulai melakukan pengujian pada warganya yang baru kembali dari Tyrol. Hasilnya, pada 8 Maret tercatat 1.198 orang terinfeksi dan 491 di antaranya terjangkit virus dari Austria, terutama dari wilayah Tyrol.

foto: Instagram/@iscghl_com

Sementara itu, infeksi corona di Ischgl sendiri terkonfirmasi pada 7 Maret lalu. Seorang warga Jerman berusia 36 tahun dinyatakan positif Covid-19. Ia diketahui bekerja sebagai bartender di sebuah bar yang populer di resor ski tersebut.

Meski demikian, pemerintah setempat masih enggan mengiyakan transmisi ke tamu bar. Hari selanjutnya, 15 orang dari lingkaran bartender dinyatakan positif corona.

Menyikapi hal ini, bar pun ditutup pada 10 maret. Namun, operasi resor ski masih terus berjalan.

Pada minggu berikutnya, diagnosis Covid-19 meningkat di Tyrol. Daerah inipun menjadi hotspot corona di Austria dengan penyebaran yang tercepat. Beberapa komunitas dikarantina, tapi sebagian lainnya tidak.

Semakin merebaknya corona di Tyrol membuat pemerintah Ischgl terus dihujani kritik keras. Pada 18 Maret, pemimpin daerah, Gunther Platter (OVP) menetapkan lockdown di seluruh Tyrol. Tak ada satupun warga yang boleh beraktivitas di luar rumah.

Sayangnya, keputusan yang dinilai terlambat ini telah mengakibatkan banyak orang Eropa terinfeksi corona. Selain Islandia dan Norwegia, beberapa negara Eropa lainnya juga melaporkan kasus Covid-19 dari wisatawan yang baru saja kembali dari Ischgl. Di antara negara tersebut yakni Denmark dan Jerman.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags