Brilio.net - Seorang pebisnis asal China bernama Zhang baru sadar betapa beruntungnya setelah mengalami momen yang hampir merenggut nyawa. Yang menarik, penyelamatnya bukan orang, tapi MacBook Pro di dalam tas kerjanya.
Diungkap brilio.net dari Dextero, Rabu (15/10) kejadian itu terjadi di Sao Paulo, Brasil, awal Oktober lalu. Zhang baru saja menyelesaikan urusan kerja di sebuah acara dan bersiap pulang ke Tiongkok. Saat menunggu taksi ke bandara, ia memutuskan keluar sebentar untuk mencari udara segar. Tanpa disangka, langkah kecil itu malah membawanya ke situasi yang berbahaya.
BACA JUGA :
Kapan aplikasi Sora 2 rilis di Play Store dan bisa didownload di Indonesia? Ini bocoran terbarunya
Di dekat pom bensin, sebuah mobil hitam berhenti mendadak. Seorang pria bertopeng keluar sambil menodongkan pistol. Dalam sekejap, tas Zhang yang berisi paspor, dompet, laptop, dan dokumen penting direbut paksa. Refleks, Zhang berbalik dan berlari, sementara dua suara tembakan terdengar dari belakang. Ia tidak merasakan apa-apa, jadi sempat mengira pelurunya palsu.
foto: Twitter/@dextero
BACA JUGA :
Google ungkap kebijakan baru bisa kembalikan YouTuber yang kena ban, ini syaratnya
Beberapa jam kemudian, di bandara, petugas keamanan menemukan sesuatu yang tidak disangka. Ada peluru tertanam di laptop milik Zhang, tepat di balik logo apel yang selama ini identik dengan kerja dan gaya hidup modern. Ternyata MacBook Pro-nya menahan laju peluru sungguhan. Bisa jadi, benda itulah yang membuatnya masih hidup sampai sekarang.
Polisi di Brasil bilang, kasus perampokan bersenjata di sana memang cukup sering terjadi, dan peluang menemukan barang-barang yang hilang juga sangat kecil. Tapi yang jelas, Zhang membawa pulang sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekadar dokumen atau laptop, yaitu cerita tentang bagaimana benda paling biasa bisa berubah jadi penyelamat di saat tak terduga.
Seberapa Kuat Sebenarnya Material MacBook Pro?
Kalau pernah memegang MacBook Pro, pasti tahu rasanya solid dan berat di tangan. Itu karena bodinya dibuat dari satu blok aluminium utuh lewat proses yang disebut CNC machining. Tidak ada sambungan plastik atau bahan tipis di bagian luarnya.
Material yang digunakan adalah aluminium seri 6000, campuran aluminium, magnesium, dan silikon. Kombinasi ini bikin bodinya ringan tapi kuat. Warna khas seperti space gray atau silver juga bukan hasil cat, melainkan dari proses anodisasi. Jadi warnanya menyatu dengan logam dan tidak mudah terkelupas.
Desain unibody-nya membuat struktur laptop ini terasa kaku dan kokoh. Layar dilindungi kaca keras, bagian bawahnya berlapis logam, dan beberapa komponen di dalamnya, seperti rangka pendingin dan penopang bodi, juga terbuat dari logam. Semua detail itu membuat MacBook Pro tahan tekanan dan benturan ringan.
Dalam kasus Zhang, kemungkinan besar pelurunya sudah kehilangan sebagian tenaga sebelum mengenai tas. Tapi kombinasi aluminium tebal dan struktur internal yang padat cukup untuk menyerap sisa energi peluru itu. Hasilnya, laptop rusak, tapi nyawa pemiliknya selamat.