1. Home
  2. ยป
  3. Duh!
5 April 2017 08:01

Mahasiswi ini rela jual sel telurnya seharga Rp 480 juta demi iPhone

Dari penjualan tersebut, ia mendapatkan uang Rp 480 juta. Vindiasari Putri

Brilio.net - Dewasa ini masalah ekonomi mampu memberikan pengaruh terhadap tingkah dan perilaku seseorang. Orang yang tak memiliki uang, akan berusaha dengan cara apapun untuk mendapatkannya. Seringkali harus melakukannya dengan aksi yang terbilang berani.

Tak memiliki uang cukup membuat seorang mahasiswi asal China melakukan tindakan nekat. Mahasiswi yang identitasnya disembunyikan tersebut nekat menjual sel telur yang ia miliki demi mendapat uang tambahan.

BACA JUGA :
Pamer pose di pinggir tebing, aksi pria ini malah berujung bencana


Hal tersebut terungkap oleh media setempat yang meliput khusus mengenai jual beli gelap. Dilansir dari laman SCMP disebutkan bahwa mahasiswi tersebut telah menjual sel telurnya pada seorang broker sebanyak 20 sel telur.

foto: scmp.com

Dari hasil menjual sel telur tersebut, ia mendapatkan sebanyak 250 ribu yuan. Jika disetarakan dengan nilai tukar rupiah berkisar Rp 480 juta. Transaksi tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena ilegal. Tak sembarang perempuan yang bisa menjual sel telurnya.

BACA JUGA :
Aksi remaja main Snapchat di mal ini berujung kematian, jangan ditiru!

Sebelum menjual sel telur, sang broker menanyakan beberapa pertanyaan seperti mengenai asal-usul atau rekam medis keluarga. Semakin baik rekam medis yang dimiliki, nilai transaksi semakin tinggi.

Sang reporter pun menanyakan pada seorang mahasiswi yang menjual sel telurnya. Ia menjual sel telurnya demi sebuah gawai baru iPhone 7. Mahasiswi tersebut mengaku tak takut dengan risiko yang dihadapinya, karena memang banyak mahasiswi yang sudah melakukannya.

foto: scmp.com

Tak sembarangan orang dapat mengambil sel telur dari seseorang dengan mudah. Ada banyak prosedur yang harus dilewati agar berjalan dengan aman.

Namun demikian, pasar gelap ini seolah mengabaikan hal tersebut. Operasi pengangkatan yang biasa dilakukan di rumah sakit, hanya dilakukan di sebuah gedung perkantoran.

Sang broker mengklaim bahwa operasi yang dilakukan tersebut tidak terlalu berisiko. Padahal menurut pakar medis, hal tersebut sangat berbahaya jika tidak dilakukan di bawah pengawasan yang baik. Hal paling buruk yang terjadi adalah kehilangan nyawa.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags