Brilio.net - Kematian adalah misteri yang tak bisa ditebak waktunya. Ada yang datang perlahan, ada pula yang menyapa secara beriringan.
Kisah ini datang dari sepasang suami istri yang berpulang hanya selisih beberapa jam saja. Tak hanya haru, kepergian keduanya pun menyisakan isyarat yang membuat bulu kuduk berdiri.
BACA JUGA :
Kesabaran membuahkan hasil, bapak-bapak ini 20 tahun jadi cleaning service, terharu usai lolos PPPK
Keduanya dikenal sebagai pasangan religius, yang mengabdi di jalan dakwah. Hidup mereka sederhana, namun penuh kasih sayang, baik kepada anak-anak maupun lingkungan sekitar.
Pagi hari itu, sang istri, Ustadzah Rabi'atul Adawiyah, mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 06.00. Kepergian mendadak tersebut membuat keluarga berduka sekaligus terkejut.
BACA JUGA :
Dicibir tetangga dan guru sekolah karena miskin, siswi asal Kupang NTT ini buktikan dirinya lolos UI
foto: Instagram/@saifulanwar.ig
Jenazah rencananya akan segera dimakamkan setelah salat zuhur seperti lazimnya. Namun, sang suami justru meminta agar pemakaman dilakukan setelah salat ashar.
Tak ada yang menyangka, ternyata itu menjadi tanda bahwa sang suami juga akan berpulang tak lama kemudian. Ustadz Muhammad Abduh dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 14.00 siang menyusul sang istri.
"Ternyata permintaan tersebut sebagai pertanda bahwa sang suami (Ustadz Muhammad Abduh) ingin menyusul sang istri juga," tulis @saifulanwar.ig, dikutip brilio.net pada Selasa (29/7).
Kepergian beliau disebut karena sakit diabetes yang sudah lama dideritanya. Meski tak pernah mengeluh, kondisinya memang sempat menurun beberapa waktu terakhir. Akhirnya, pasangan suami istri ini dimakamkan dalam waktu bersamaan.
"Akhirnya beliau pun meninggal dunia sekitar jam 2 siang karena sakit diabetes yang sudah lama," lanjutnya.
foto: Instagram/@saifulanwar.ig
Meninggalnya pasangan suami istri ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi keenam anak mereka. Anak-anak yang ditinggalkan masih kecil, dan kini harus kehilangan kedua orang tua sekaligus.
Anak tertua dari pasangan ini diketahui masih duduk di bangku SMP. Sementara adik-adiknya bahkan masih ada yang berusia balita dan belum mengerti betul arti kehilangan.
"Pasangan ini meninggalkan 6 orang anak yang masih kecil, anak yang paling besar masih duduk di bangku SMP," tutupnya.
Meski berat, keluarga besar kini berusaha menguatkan hati. Mereka juga meminta doa dari masyarakat agar kedua almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan anak-anak yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta kehidupan yang baik ke depannya.