Brilio.net - Kasus hilangnya sebuah tumbler di dalam tas pendingin penumpang KRL membuat warganet heboh dalam beberapa hari terakhir. Sorotan publik mengarah pada Argi Budiansyah, petugas pelayanan penumpang PT KAI yang disebut-sebut terancam dipecat akibat kejadian tersebut.
Peristiwa tersebut menuai simpati dari para pengguna media sosial. Tak sedikit yang membela Argi karena menilai ia tidak salah dalam hilangnya botol minum warna biru itu.
BACA JUGA :
Imbas ngaku sudah nikah siri dengan Inara Rusli, Insanul Fahmi kena cancel culture, dicopot dari CEO
Kisah itu bermula dari perjalanan penumpang KRL jurusan Tanah Abang–Rangkasbitung yang turun di Stasiun Rawa Buntu. Dia mendapati tas pendingin miliknya tertinggal di bagasi gerbong khusus wanita dan langsung membuat laporan.
“TUMBLER TUKU-ku GONE ATAS KE-TIDAK TANGGUNG JAWAB PETUGAS PT ΚΑΙ @commuterline… Disclaimer aku minta maaf juga sebelumnya karna faktor lupa jadi ketinggalan coolerbag-ku di bagasi kereta,” tulis akun Threads @anitadewl.
BACA JUGA :
Susahnya cari ART jujur, viral majikan curhat emas 30 gram dicuri & dijual murah, bikin ikut geregetan
foto: Threads/@anitadewl
Petugas keamanan kemudian menghubungkan penumpang itu dengan Argi, yang memberitahukan bahwa tas pendinginnya telah ditemukan. Tas tersebut bisa diambil di Stasiun Rangkasbitung sebagai lokasi penyerahan barang temuan.
“Singkat cerita aku sudah terima cooler bag-ku. Dan… jeng-jeng, shock berat pas dibuka kok ada yang hilang! Tumbler Tuku-ku tidak ada,” ujarnya.
Kronologi yang ditulis penumpang itu kemudian viral dan mengarah pada tudingan bahwa Argi layak diberhentikan dari pekerjaannya. Argi pun ikut memberi penjelasan bahwa dirinya tidak mengetahui keberadaan tumbler tersebut.
Meski begitu, ia mengakui ada kelalaian karena tidak mengecek isi tas saat menerimanya dari petugas Walka. Ia bahkan bersedia mengganti tumbler itu dengan membeli barang serupa lewat toko online seharga Rp 300 ribu.
foto: Threads/@anitadewl
Menanggapi kehebohan tersebut, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, angkat bicara untuk memberikan penjelasan yang lebih terarah kepada publik. Sikap ini diambil untuk memastikan informasi yang beredar tidak semakin menyimpang dari fakta lapangan.
“Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner,” katanya.
Karina menegaskan tidak ada pemecatan terhadap Argi seperti yang ramai dibicarakan warganet. Evaluasi internal tetap dilakukan oleh pihak mitra untuk mengetahui duduk perkara yang sebenarnya.
“Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi,” tegasnya.
KAI Commuter juga mengingatkan bahwa seluruh petugas telah diarahkan untuk menjalankan SOP secara ketat agar pelayanan tetap terjaga. Perusahaan menegaskan posisi tanggung jawab atas barang pribadi tetap berada di tangan penumpang.
“Barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan,” ujar Karina.
foto: X/CommuterLine
Ia turut menjelaskan bahwa setiap stasiun memiliki layanan lost and found yang mencatat dan menyimpan barang-barang temuan. Jika barang tidak diambil dalam jangka waktu tertentu, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lanjutan.
“Kami tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal,” tutup Karina.