1. Home
  2. ยป
  3. Creator
7 November 2019 10:03

Tiga besar pabrikan konsol game terlaris sepanjang masa: Sony

Sony dengan serial PlayStation mereka menguasai posisi pertama, kedua, dan ketiga dalam konsol video game rumahan terlaris sepanjang masa. Harry Rezqiano

Dalam balapan konsol video game dunia saat ini, pesertanya hanya ada tiga nama: Nintendo, Sony, dan Microsoft. Setelah Sega mundur dari bisnis perangkat keras video game, praktis hanya tiga nama tadi saja yang berlomba menjual dan menguasai pasar gemuk miliaran dollar Amerika Serikat setiap tahun buku ini. Selain persaingan keras di antara mereka juga ada PC/Steam platform yang menawarkan hal-hal lebih ketimbang konsol seperti grafik yang lebih cakep, harga game yang relatif lebih murah, serta kemampuan bermain online secara gratis tanpa harus ribet berlangganan seperti konsol game rumahan. Tapi konsol game rumahan tetap berjaya dalam penjualan.

Terutama dari Sony. Karena baru-baru ini mereka bisa mengklaim sebagai juara satu, dua, dan tiga dalam penjualan konsol video game rumahan terlaris sepanjang masa.


Total pengapalan PlayStation 4 ke seluruh dunia kini telah mencapai angka 102,8 juta unit. Sony sebagai perusahaan yang menciptakan dan menjual PS4 mengabarkan hal ini melalui laporan keuangan akhir September 2019 . Hal ini juga menandakan kalau PlayStation 4 adalah mesin konsol video game rumahan terlaris sepanjang masa nomer dua di dunia; hanya kalah dari PlayStation 2 (terjual 155 juta unit). Sementara PlayStation original/PS1 berada di urutan ketiga dengan penjualan sebanyak 102,49 juta unit. Ketiganya adalah produk Sony.

Semua konsol video game rumahan "PlayStation" dari Sony (Sumber gambar: Brain Sharper)

Di urutan empat ada Wii dari Nintendo yang laris sebanyak 101,63 juta unit. Impresif! Namun perlu diingat kalau angka-angka tadi tidak termasuk perangkat portable seperti PlayStation Vita dan Nintendo 3DS.

Juara Dua! (Sumber gambar: CNET)

Tapi Sony juga melakukan perubahan target penjualan dari 15 juta menjadi 13,5 juta unit PS4 untuk tahun fiskal yang dimulai dari 1 April 2019 hingga 31 Maret 2020.

Hal ini menurut analis dinilai sebagai langkah play safe Sony karena akhir tahun 2020 nanti Sony bakal merilis konsol generasi selanjutnya dari PlayStation: yaitu PlayStation 5. Karena memiliki kemampuan 'backward compatible' alias bisa memainkan game-game PlayStation 4, besar kemungkinan calon pembeli PS4 akan sabar menunggu rilis PS5 dan membatalkan niat membeli PS4. Sebuah langkah wajar dari sisi konsumen namun tentu berisiko karena harga retail/eceran PS5 sama sekali belum diumumkan pihak Sony sementara harga PS4 semakin hari semakin turun sehingga terjangkau bagi mereka yang sebelumnya berniat beli namun dana belum mencukupi.

Tidak hanya penjualan perangkat keras yang memberikan keuntungan buat Sony. Masih dari laporan keuangan yang sama, ternyata diketahui kalau ada 36,9 juta pelanggan PlayStation Plus (PS+) di dunia; yang berarti naik dari angka 34,3 juta pelanggan di masa yang sama tahun lalu.

Akun PS+ memang dibutuhkan pemilik PS4 agar dapat bermain online dengan teman. Berbeda dengan PS3 di mana fitur bermain online diberikan gratis, di PS4 pemain wajib menjadi pelanggan PS+ (yang berbayar). Tidak punya akun PS+? Mereka tidak dapat melakukan gaming lewat internet bersama orang lain. Praktik ini sekarang sudah jadi standar dan dilakukan ketiga penguasa bisnis konsol video game saat ini yaitu Sony, Nintendo, dan Microsoft.

(Sumber gambar: Best Buy Blog)

Sayangnya dari sisi penjualan software game yang terjadi adalah penurunan.

Software game PlayStation 4 terjual 61,3 juta unit di kwartal kedua tahun fiskal 2019. Yang berarti turun sebesar 13,8 juta unit di masa yang sama tahun lalu. Game disc/hardcopy masih menguasai penjualan; bisa dilihat dari besaran game digital download yang hanya 37% dari total penjualan. Namun angka tadi merupakan peningkatan di masa yang sama tahun lalu; karena tahun lalu penjualan game digital hanya sebesar 28%.

Dengan kemudahan koneksi internet di berbagai negara, beberapa gamers PS4 sepertinya lebih memilih membeli game secara digital. Mungkin itu hal bagus buat mereka; tapi buat saya? Saya akan selalu prefer software games dalam bentuk yang bisa dipegang, simpan, dan pajang ketimbang bentuk digital di dalam hard disk.

(Sumber gambar: YouTube)

Dengan seperempat abad berada di bisnis konsol game rumahan, Sony masih menjadi nama pilihan untuk gamers dunia. Tapi mereka harus waspada karena perlahan namun pasti Nintendo dengan Switch mereka terus melaju di penjualan. Dengan dua segmentasi dikejar sekaligus (rumahan dan portable), bukan tidak mungkin gelar "Tiga Besar" yang sekarang dikuasai Sony akan direbut Nintendo.

(Sumber gambar: Road to VR)

Bagaimanapun, Nintendo adalah sesepuh di industri ini. Bahkan tanpa Nintendo, sangat mungkin kalau dunia tidak akan pernah melihat Sony dengan PlayStation mereka di pasaran. Walaupun jika mau jujur, kelahiran PlayStation juga gara-gara kesombongan Nintendo sendiri. Namun begitulah bisnis.

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags