1. Home
  2. ยป
  3. Creator
30 Juli 2020 12:05

Terlalu protektif, ibu ini kurung anak perempuannya selama 26 tahun

Sang ibu beralasan ingin melindungi anaknya dari bahaya dunia luar. Abim Manyu

Tak dipungkiri lagi, kasih sayang ibu sangatlah besar. Wajar seorang ibu sangat protektif terhadap anaknya karena ia tak ingin buah hatinya terluka.

Namun apakah sifat terlalu protektif itu bagus untuk seorang anak? Sebab, pernah tidak sih kamu mendengar seorang perempuan yang dikurung selama 26 tahun oleh ibunya karena sang ibu terlalu protektif? Ia bahkan tidak memperbolehkan anaknya menginjakkan kaki ke luar rumah.


Terdengar tidak logis, tetapi kejadian ini nyata dan dialami oleh wanita asal Rusia bernama Nadezhda Bushueva.Nadezhda berusia 16 tahun saat ibunya, Tatyana, memutuskan untuk mengurungnya. Tatyana ingin menjauhkan Nadezhda dari ancaman dunia luar.

Namun pada bulan Juni lalu, Nadezhda menginjakkan kakinya ke luar rumah untuk pertama kalinya setelah 26 tahun karena kondisi Tatyana yang harus dibawa ke rumah sakit. Kebenaran pun terungkap.

Kondisi keduanya sangat memprihatinkan, terutama Nadezhda. Selama 12 tahun ia tidak keramas sehingga terdapat gumpalan besar di rambutnya. Ia juga jarang mandi dan mengganti bajunya sampai terlihat sangat kusam.Berdasarkan pengakuan Nadezhda, sudah sejak kelas 8 SMP ibunya melarang ia bermain dengan teman sebayanya, dansetelah itu mereka terputus dari dunia luar.

Tatyana sendiri merupakan seorang pensiunan yang sudah tua. Suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Menurut pengakuan tetangganya, sejak Tatyana pensiun, kehidupan mereka semakin tertutup. Tetangga yang curiga mencoba memberikan bantuan dan pertolongan, namun selalu ditolak oleh Tatyana. Bahkan Tatyana juga menyuruh para tetangganya untuk mengurus urusannya sendiri.

Hal yang lebih mengejutkan lagi, Nadezhda mematuhi perkataan ibunya untuk tidak keluar rumah. Ia mengaku sudah terbiasa dengan aturan ibunya itu.

Namun kehidupan mereka berdua justru memprihatinkan. Sudah lama rumah mereka tidak dialiri listrik dan air karena keuangan Tatyana yang semakin sulit. Rumah mereka juga dipenuhi oleh kucing dan tikus, dan tak jarang Nadezhda terpaksa memakan makanan kucing untuk bertahan hidup.

Bahkan untuk tidur, Nadezhda harus berbagi ranjang dengan Tatyana serta kucingnya. Nadezhda juga tak kaget bila menemukan kucingnya mati di kasur saat ia bangun. Hal seperti itu sudah biasa.

"Jadi kenapa ada kucing mati di ranjang? Suatu saat pun saya akan demikian. Hidup saya lebih buruk dari mereka. Saya merasa tidak ada. Saya mayat berjalan," ungkap Nadezhda.

Meski demikian, Nadezhda mengaku ingin bekerja dan memiliki paspor.Mengenai hal ini, direktur Dinas Keamanan Sosial distrik Vachsky, Larisa Mikheeva, menjelaskan bahwa Nadezhda tidak bisa dimasukkan ke tempat rehabilitasi karena tidak memiliki gangguan jiwa sama sekali. Ia masih normal, dewasa, dan mengaku nyaman dengan hidupnya yang sekarang bersama ibunya.

Larisa juga mengatakan bahwa baik tetangga dan pekerja sosial sudah menawarkan diri untuk membersihkan rumahnya sampai ibunya sembuh. Namun mereka tetap menolak.

Diketahui alasan Tatyana mengisolasi anaknya bahwa ia ingin melindunginya dari dunia luar. Kini Nadezhda sudah berusia 42 tahun.Terlepas dari benar atau tidaknya tindakan Tatyana, kasih sayang seorang ibu kepada anak tidak ada batasnya.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags