1. Home
  2. ยป
  3. Creator
6 November 2017 13:27

Sering mengalami tindihan? Ini penjelasannya

Atau pernah bangun tidur dengan keadaan gelagapan? Ini penjelasan ilmiahnya... Fatia Nr

Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Menurut ilmu kesehatan, keadaan saat seseorang akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut Sleep Paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tidak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Di Indonesia keadaan ini sering dsebut dengan Tindihan.

Dan, usia rata-rata orang yang mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis berlangsung dalam hitungan detik, hingga menit. Biasanya saat tindihan berlangsung kita akan berhalusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Sehingga fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.


Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika kamu sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu kamu mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi..

Tindihan umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

(brl/tis)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags