1. Home
  2. ยป
  3. Creator
8 Oktober 2017 17:01

Anak-anak Suriah ini tersenyum saat membahas tentang kematian

Kematian sudah menjadi pemandangan biasa bagi mereka. Ipit Handayani

Apa yang ada di benak kalian saat mendengar kata Suriah? Peperangan, kekerasan, kematian, kesadisan, dan anak-anak yang tertindas adalah tiga kalimat yang cukup mewakili konflik di Suriah. Sama seperti situasi yang ada di Palestina.

Konflik ini terjadi selama periode rezim Bashar Al-Assad, presiden Suriah yang menyerang dan menyiksa rakyatnya sendiri. Banyak yang berspekulasi bahwa konflik Suriah ini tak lain adalah settingan dari negara-negara sekutu seperti Israel, Rusia, dan USA untuk bisa menguasai tanah jazirah arab.


Benar atau tidaknya, yang jelas itu adalah sekian pendapat dari orang-orang di dunia mengenai konflik ini. Faktanya, peperangan terus saja terjadi di era yang sudah modern ini.

Itulah sisi buruk manusia, segala hal dilakukan demi kepentingan di dunia semata dan berdampak buruk bagi yang lain.

Lihatlah anak-anak Suriah yang kehilangan orangtuanya ini, saat mereka diwawancarai mengenai keadaannya pun, mereka bahkan masih sanggup tertawa sekalipun membahas tentang kematian. Ya, mungkin sudah terlalu sering mereka menyaksikan kematian di depan mata hingga hal tersebut membuat mereka kuat, tegar, dan berusaha tetap tersenyum menghadapi cobaan ini.

1. Ada luka dibalik ucapan dan senyuman yang ia berikan, tak tega. "Ayahku sudah meninggal"

2.Dia bahkan tidak tahu namanya sendiri saat ditanya, dia juga hanya bisa tersenyum seraya menutupi wajahnya yang mulai menangis ketika ditanya "apa kamu sudah makan?"

3. Bahagianya anak ini saat berhasil lolos dari ancaman kematian. "Kimia tidak membunuh kami"

4. "Kami telah menjadi anak yatim..."

5. "Keluargaku banyak yang kelaparan, dan mereka memilih tidur tapi kemudian esoknya mereka tidak bangun lagi"

6. "Roti busuk sudah sering kita makan.."

Namun tetap saja, dibalik usaha mereka untuk terlihat ceria, kesedihan yang mendalam tidak bisa mereka simpan terus menerus.

7. "Aku haus, aku ingin makan gandummu, rotimu, beri kami sedikit makanan"

8. "Kami memompa air dengan katrol sebanyak 50 kali sehari. Punggungku kadang terasa sakit. Tapi kalau tidak ada air, kita tidak bisa mandi dan wudhu. Air kotor pun pernah kami minum karena krisis sekali disini"

9. "Apa ini film yang bagus?" Tanya polos anak ini saat hendak diwawancarai dengan dalih "kau akan tampil di film"

10. Bayi yang berhasil selamat dari reruntuhan bom.

Sumber gambar : KAJIAN AL-AMIRY

(brl/tis)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags