1. Home
  2. ยป
  3. Creator
21 Juli 2021 13:10

Pembelajaran daring saat pandemi, 8 platform ini biasa diakses gratis

Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran daring. Agnitia Sekar Paramadina

Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) masih menjadi topik utama sejak kemunculannya di Indonesia. Dilansir dari kompas.com, untuk pertama kalinya tertanggal 2 Maret 2020 pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Penetapan status bencana nasional resmi ditetapkan oleh pemerintah. Dilansir dari CNN Indonesia, penetapan tersebut dilakukan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran wabah Coronavirus Disease (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional.

Tanggal 15 Maret 2020, Presiden melakukan siaran pers di Istana Bogor. Pemda diminta oleh presiden untuk membuat kebijakan belajar dari rumah untuk pelajar dan mahasiswa. Selanjutnya pada tanggal 17 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 Tahun 2020 Tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) (lldikti, 2020). Sejak saat itu pemerintah menyatakan pembatasan sosial (social distancing) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), daring artinya dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya (Kemendikbud, 2020). Pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 perlu didukung oleh infrastruktur, sistem dan aplikasi, konten, dan operator untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar secara online.

Dalam upaya membantu pembelajaran daring, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan delapan platform yang bisa diakses secara gratis (Kemendikbud, 2020), yaitu sebagai berikut.

1. Rumah Belajar.

Portal berisi konten bahan belajar yang bisa digunakan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K).

2. Google G Suites for Education.

Produk Google yang mencakup Classroom, Kalender, Drive, Dokumen, Spreadsheet, Slide, Meet, Gmail.

3. Kelas Pintar.

Pembelajaran secara online dengan menggunakan metode pintar, personal, dan terintegrasi.

4. Microsoft Office 365.

Layanan berlangganan yang memiliki fasilitas perangkat lunak Microsoft Office dan perangkat lunak berbasis komputasi awan.

5. Quipper School.

Menurut Eyoni ( 2020) Quipper school adalah platform yang mempermudah guru dan siswa dalam mengelola materi pembelajaran, tugas, ujian, dan nilai.

6. Sekolah Online Ruang Guru.

Aplikasi belajar online yang memberikan fasilitas tryout, video-video belajar dalam bentuk animasi, dan menyediakan ruang untuk para guru membuat kelas secara online agar mempermudah proses belajar dan mengajar.

7. Sekolahmu.

Sekolah berbasis teknologi untuk menyediakan program belajar.

8. Zenius.

Bimbel online dengan ribuan video pembelajaran yang dapat diakses secara gratis.

Dengan melaksanakan pembelajaran daring tentu banyak manfaat yang didapat bagi para pelajar dan mahasiswa seperti terhindar dari virus Corona, lebih banyak mendapatkan informasi, materi bisa dibaca berulang-ulang kali, dan dapat mengoperasikan teknologi dengan lebih baik. Namun selain manfaat yang didapat selama daring ada tantangan yang dihadapi baik oleh pihak pengajar maupun pelajar.

Menurut Yayat (2020) teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru dan dosen, bukan sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi, Selasa (27/10). "Tantangan ini menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu para siswa menjadi kompeten untuk abad ke-21," tutur Nizam dalam Yayat (2020).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan bantuan kuota gratis untuk para pengajar dan pelajar. Melansir laman kuota-belajar.kemdikbud.go.id, para pengajar dan pelajar akan mendapatkan kuota umum untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi, dan kuota belajar untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran (Frassa, 2021). Bantuan kuota gratis ini sangat membantu baik siswa maupun guru di masa pandemi mengingat semua pembelajaran dilakukan di rumah.

Hingga saat ini pemerintah masih berupaya untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Walaupun pembelajaran daring sudah terlaksana dengan baik, tetapi telalu lama tidak melakukan pembelajaran tatap muka dikhawatirkan memberi dampak negatif bagi pelajar. Mendikbud menyatakan kebijakan pendidikan di masa pandemi tidak berubah. Kesehatan dan keselamatan peserta didik serta tenaga kependidikan tetap merupakan prioritas utama.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags