1. Home
  2. »
  3. Creator
14 Desember 2021 16:15

Pemaafan: Haruskah berhubungan kembali dengan orang yang menyakiti?

"It's not an easy journey, to get to a place where you forgive people. But it is such a powerful place, because it frees you." - Tyler Perry Ellyana Dwi Farisandy, M.Psi., Psikolog

Memaafkan adalah kata yang mudah untuk diucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilakukan. Kita sering sekali meminta maaf pun memberikan maaf di berbagaisituasi sosial, misalnya hari raya atau yang lebih sering dikenal sebagai Lebaran. Tetapi, apakah kita benar-benar memaafkan? Lalu, apakah memaafkan artinya kita memperbolehkan pelaku yang menyakiti kita kembali ke hidup kita?

Definisi pemaafan.

Pemaafan adalah sebuah keputusan sadar dan disengaja untuk melepaskan pikiran dan perasaan negatif terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakiti kita; terlepas dari apakah mereka benar-benar pantas menerima pemaafan atau tidak.


Jenis pemaafan.

Baumeister, Exline, dan Sommer (1998, dalam Worthington, 2006) menjelaskan mengenai jenis pemaafan, yakni sebagai berikut.

1. Unforgiving (No intrapsychic state + no interpersonal act).

Pada jenis pemaafan ini, kita masih menyimpan pemikiran dan perasaan negatif serta belum mengungkapkan bahwa kita sudah memaafkan pelaku. Secara sederhananya, pada jenis ini, kita belum benar-benar memaafkan dari hati, pikiran, pun perilaku kita.

2. Hollow forgiveness (No intrapsychic state + interpersonal act).

Pada jenis pemaafan ini, kita masih menyimpan pemikiran dan perasaan negatif terhadap pelaku namun kita mengatakan kepada pelaku bahwa kita sudah memaafkannya. Pada jenis ini, kita sudah melakukan reconciliation atau berhubungan kembali dengan pelaku walaupun masih ada perasaan negatif yang muncul.

Biasanya, pemaafan jenis ini kerap terjadi pada keluarga pun teman dekat kita. Walaupun masih menyimpan luka dan rasa kecewa, tetapi kita tetap berkomunikasi seperti tidak terjadi apa-apa.

3. Silent forgiveness (Intrapsychic state + No interpersonal act).

Kebalikan dari hollow forgiveness, jenis pemaafan ini sudah tidak menyimpan pemikiran dan perasaan negatif terhadap pelaku namun belum mengatakan bahwa dia sudah memaafkan pelaku. Pada pemaafan jenis ini, kita sudah tidak merasa terluka pun menyimpan dendam. Akan tetapi, kita tetap menjaga jarak aman terhadap pelaku.

4. Full forgiveness (Intrapsychic state + No interpersonal act).

Pada jenis pemaafan ini, kita sudah tidak menyimpan pemikiran dan perasaan negatif terhadap pelaku. Selain itu, kita juga mengatakan bahwa kita sudah memaafkan kesalahan pelaku di masa lalu.

Apakah kita harus melakukan full forgiveness pada setiap orang yang menyakiti kita?

Tergantung. Terkadang, pemaafan tidak harus selalu linier dengan berhubungan kembali. Kita boleh memaafkan dari hati namun memutuskan untuk tidak berhubungan kembali dengan orang tersebut. Kita juga boleh berhubungan baik walaupun belum memaafkan secara penuh. Pun, jika kita merasa dia telah menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali, kita juga boleh memberikan kesempatan kedua kepada orang tersebut dengan memperbolehkan dia ada di kehidupan kita lagi. Its all depend on you.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags