1. Home
  2. ยป
  3. Creator
25 Juli 2018 14:11

Mengenal Yayoi Kusama, seniman kontemporer legendaris Negeri Sakura

Kiprahnya di dunia seni selama 70 tahun menjadikannya salah satu seniman paling berpengaruh di dunia. Yeni Endah

Yayoi Kusama, Wanita yang lahir pada tanggal 22 Maret 1929 ini adalah seniman kontemporer Jepang yang berkecimpung di bidang pematungan dan instalasi. Ia juga aktif di bidang seni lukis, seni pertunjukan, film, mode, syair, fiksi, dan lain-lain.

Karya-karyanya beraliran seni konseptual dengan membawa unsur feminisme, minimalisme, surealisme, Art Brut, seni populer, dan ekspresionisme abstrak dan dipadukan dengan konten otobiografi, psikologis, dan seksual. Ia diakui sebagai salah satu seniman Jepang paling berpengaruh di dunia.


Yayoi Kusama Mushroom (Foto by Art facts.net)


Tumbuh dan besar di keluarga konservatif Jepang membuat Yayoi Kusama harus rela menahan ambisinya menjadi seorang seniman. Pada saat itu di Jepang, memilih seniman sebagai profesi adalah pilihan ngawur, terlebih pada era 1940-an, Jepang baru saja dilanda kekalahan Perang Dunia II, setelah Hiroshima dan Nagasaki kejatuhan bom atom Amerika Serikat.Lingkungan yang menekan Yayoi Kusama tersebut berdampak kuat bagi psikisnya yang rapuh.

Yayoi Kusama sejak kecil telah mengalami gangguan mental. Penyakit Rijinsho membuat alam bawah sadarnya selalu penuh halusinasi. Dalam benaknya, kerap tergambar aura di seputar objek yang dilihatnya dan dirinya selalu mendapati binatang yang berbicara.

Yayoi Kusama Cockscomb (Foto by art.net)

Memanfaatkan keriuhan dalam halusinasinya, Yayoi Kusama merekamnya melalui gambar. Dengan cara itu, berkesenian menurut Yayoi menjadi sangat menyenangkan, selain juga menjadi terapi tersendiri bagi kondisi mentalnya.

Pengenalan dirinya pada dunia seni terjadi saat dirinya mempelajari nihonga, yaitu seni lukis khas negara matahari terbit. Namun seiring berjalannya waktu dan anggapan dirinya bahwa nihonga membatasi kreasinya, Yayoi memutuskan untuk berpaling pada gaya avant garde.

Meski menolak dikategorikan pada aliran seni rupa tertentu, Yayoi Kusama mengakui dan tertarik pada karya-karya seniman yang mengeksplorasi kencenderungan mistis, seperti karya perupa Amerika Georgia OKeefe. Hubungan dirinya dengan OKeefe membuat Yayoi hijrah ke Amerika Serikat untuk belajar lebih jauh tentang pengkaryaan. Dirinya menganggap, Amerika Serikat adalah kiblat utama bagi seni rupa dunia.

Yayoi Kusama hijrah dan menetap di Amerika tepatnya pada era 1950-an membuatnya mempunyai perspektif baru dalam karya-karyanya. Gaya yang tak beraturan, ketiadaan titik fokus, dan kerap mengabaikan struktur, menjadi ciri khas lukisan Yayoi yang tampaknya tidak berdiri sendiri, tapi menjadi objek yang saling berkaitan dengan lingkungan sekitarnya.

Yayoi Kusama, Infinity Mirrored Room (Foto by art space)

Pada Oktober 1959 dalam pameran tunggalnya di Amerika, Yayoi Kusama menampilkan lima lukisan putih di atas hitam. Pendekatan ini membawa arah baru yang berbeda dari Ekspresionisme Abstrak, serta menjadi antisipasi bagi perkembangan aliran pop.

Setelah kembali ke Jepang, pasca-reformasi ekonomi domestik dan masuknya industrialisasi yang mengubah wajah negara tersebut, Yayoi Kusama melihat adanya perubahan yang sangat besar di Jepang. Namun sayang, alih-alih ingin mendapat respons yang tepat, Yayoi Kusama justru mendapatkan tanggapan kritis atas karya-karya yang hanya bersifat komentar dangkal atas objek kajian, yang cenderung melihat Yayoi dari sisi psikologis dengan sikapnya yang cenderung eksentrik.

Pada 1977, Yayoi Kusama pindah secara permanen ke sebuah rumah sakit jiwa di Tokyo dan membangun studionya sendiri. Pada kurun waktu itu, Yayoi memunculkan kembali motif-motif yang lama dia tinggalkan dalam membuat karya, antara lain polkadot, bunga, dan labu. Kini lukisan dan seni instalasinya berkembang mengelilingi para pencinta seni. Yang paling hits di kalangan penikmat seni global adalah karya Infinity Room, yang dibangun dari material kaca, panel kayu, lampu LED, akrilik, dan air.

Yayoi Kusama The Pumpkin (Foto by artspace)

Yayoi Kusama adalah seniman perempuan asal Jepang yang multitalenta. Dirinya bukan hanya seorang seniman kontemporer, tapi juga feminis artis yang karyanya bisa disejajarkan dengan seniman kaliber dunia.

Pencinta seni di Indonesia kini sangat beruntung, karya-karya Yayoi Kusama dari awal hingga saat ini sedang dipamerkan di Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara (MACAN). Mengusung tema Yayoi Kusama: Life Is The Heart of Rainbow, pameran ini digelar mulai 12 Mei hingga 9 September 2018.

The Obliteration Room Salah satu karya Yayoi Kusama yang dipamerkan di Museum Macan (Foto by art.net)

(brl/gib)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags