1. Home
  2. ยป
  3. Creator
6 April 2018 17:45

5 Kejanggalan Setya Novanto selama di rumah sakit pasca kecelakaan

Fakta ini dipaparkan Indri Astuti sang perawat Rumah Sakit Media Permata Hijau. Agnes Hutagalung

Melalui pengakuan Indri Astuti sang perawat Rumah Sakit Media Permata Hijau, Jakarta Selatan menjadi saksi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat yakni hal-hal mencengangkan kelakuan mantan ketua DPR Setya Novanto dan peran Bimanesh


Sebelumnya Kamis, 16 November 2017 lalu mantan ketua DPR Setya Novanto menjadi orang 'favorit' yang sedang dicari oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Sebab Novanto sudah menghindar berkali-kali dari panggilan KPK hingga akhirnya diputuskan untuk dijemput paksa.

Dihari yang sama kira-kira jam sembilan malam penyidik KPK mendatangi kediaman mewah Novanto di kawasan Kebayoran Baru di Jakarta Selatan untuk dijemput paksa. Sayangnya, ditunggu hingga jam dua pagi penyidik dibuat gemas karena yang ditunggu tak kunjung muncul batang hidungnya. Disela KPK sedang menunggu, munculah kabar jika Novanto mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Toyota Fortuner yang beliau tumpangi menabrak tiang listrik di bahu jalan.

Berikut ini tingkah laku Novanto dan Bimanesh yang dibeberkan Indri.

1. Benjol dadakan

Indri menegaskan tidak ada benjol pada dahi Novanto ketika pertama kali dilarikan ke RS Medika Permata Hijau. Uniknyua benjolan sebesar kuku tersebut tiba-tiba muncul saat Indri keluar kamar Novanto untuk mengambil alat tensi darah. Ketika Hakim bertanya pada Indri mengenai apakah ada benjolan atau tidak, Indri menjawab saat kedua kali dia balik ada benjolan sebesar kukunya.


2. Menolak diinfus

Indri mengaku mendapat kesulitan saat hendak memasang infus pada pergelangan Novanto. Pasalnya saat melakukan pemeriksaan, tangan Indri ditepis oleh beliau. Tepisan tangan tesebut pun diakui Indri cukup membuat dirinya gemetar saat akan memasang selang infus. Karena terjadi kendala jarum yang sulit menusuk ke pembuluh darah, Indri akhirnya memutuskan untuk memasang jarum anak-anak pada pergelangan tangan Novanto dengan harapan jarum bisa mudah menancap.

3. Minta obat merah dan pasang perban

Ketika mendapati dahi Novanto dengan benjolan sebesar kuku, Indri dipaksa untuk memperban. Pada awalnya Indri ingin menolak karena tidak ada luka yang perlu diperban. Kemudian Bimanesh meminta Indri untuk memasang perban dengan alasan kenyamanan pasien. Sekembalinya Indri ke kamar inap Novanto, dirinya kembali dikejutkan serta bingung dengan permintaan beliau untuk menggunakan obat merah pada lukanya.

4. Kombes Pol Bimanesh

Menuruti segala keinginan Novanto yang mencengangkan selalu membuat Indri perang batin karena melanggar kode etik di dunia kesehatan. Bimanesh yang menenangkan Indri ketika perang batin, Bimanesh menjelaskan bahwa dia dan Novanto sudah akrab. 'Sudah tenang nanti bilang saja Kombes Pol Bimanesh' ungkap Indri.

5. Lemas tiba-tiba

Kejanggalan Novanto terus berlanjut pada hari berikutnya. Indri mendapati Novanto mampu berdiri dengan sehat bugar didalam kamar rawatnya. Sebelum menyelesaikan tugasnya, Indri kembali ke kamar inap beliau untuk pengecekan rutin. Dimana mantan ketua DPR tersebut terlihat sedang berdiri tegak saat buang air kecil di toilet. Tapi ketika sadar ada perawat masuk, beliau tiba-tiba menunjukkan sikap lemas.

(brl/tin)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags