Kehidupan di kota besar yang kompleks tak jarang menimbulkan gangguan psikologis. Di Bagian/SMF Psikiatri RSUD Wangaya, Denpasar misalnya, dalam sehari kedatangan 20 hingga 25 pasien yang mengeluhkan penyakit fisik maupun mental.
Kepala Bagian/SMF Psikiatri RSUD Wangaya Denpasar, dr. I.G.N Sastradhi, Sp.KJ mengatakan, keluhan para pasien beragam, mulai insomnia atau susah tidur, gangguan cemas dan panik hingga gangguan jiwa berat atau psikotik.
Keluhan fisik seperti deg-degan, sakit lambung yang tak kunjung sembuh berkolerasi dengan gangguan kejiwaan atau dalam istilah medis disebut psikosomatik, ujarnya.
Sastradhi menjelaskan, psikosomatik adalah ciri awal penyakit yang berhubungan dengan kejiwaan.Jadi selain fisik yang diobati juga mental pasien. Pengobatanya melalui teknik wawancara, dan psikiater lebih banyak mendengar keluhan dan masalah yang dihadapi pasien, pungkasnya.
Sastradhi menambahkan, stigma atau cap bahwa seseorang yang mendatangi psikiater atau bagian psikiatri di rumah sakit adalah menderita penyakit jiwa kini sudah mulai berubah."Kompleksnya kehidupan di mana persaingan dan tekanan hidup yang tinggi membuat orang kehilangan keseimbangan dan menderita gangguan psikologis," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, sarannya, setiap orang mesti meluangkan waktu untuk hening sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan dengan melakukan ibadah dan berhubungan pada Tuhan.
Shalat, dzikir, sembahyang dan meditasi adalah cara agar kita menjadi tenang dan menyeimbangkan diri, sehingga mampu menghadapi kehidupan dengan segala tantangan dan kompleksitasnya, ujar psikiater senior ini.