1. Home
  2. ยป
  3. Creator
3 November 2019 10:24

Inilah 8 perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam

Nabi dan Rasul adalah utusan Allah yang diturunkan sebagai suri tauladan bagi umat Islam. Amoure_amez
Foto: pixabay

Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk meyakini adanya Nabi dan Rasul. Meskipun kita belum pernah bertemu akan sosoknya, percaya akan adanya utusan Allah tersebut merupakan rukun iman kedua.

Nabi dan Rasul adalah utusan Allah yang diturunkan sebagai suri tauladan bagi umat Islam. Mereka diturunkan dengan maksud dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, contohnya adalah memperbaiki serta menyempurnakan akhlak manusia dan menyebarkan ajaran tauhid.


Namun, tak sedikit yang belum paham betul tentang Nabi dan Rasul. Sering dipahami dalam artian yang sama, Nabi dan Rasul memiliki perbedaan di antara keduanya.

Jika pernah belajar tentang agama, kita pasti pernah mendengar bahwa Nabi belum tentu Rasul dan Rasul sudah pasti seorang Nabi. Maka dapat dipahami, bahwa Nabi dan Rasul bukanlah orang yang sama.

Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan Nabi dan Rasul yangpenulis rangkum dari berbagai sumber, Jumat (01/11).

Pengertian Nabi.

foto: pixabay

Dalam pengertian agama samawi yang salah satunya adalah agama Islam, Nabi adalah manusia yang mendapat wahyu dari Allah SWT tentang agama dan ajarannya.Dari sumber lain disebutkan bahwa Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk melanjutkan syari'at yang diemban oleh Rasul sebelumnya.

Dalam Alquran banyak sekali penyebutan tentang Nabi dan beberapa orang yang merupakan seorang Nabi. Yang kita ketahui, Nabi pertama yang diturunkan di muka Bumi ini adalah Nabi Adam AS. dan Nabi yang terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.

Dalam Islam, banyak sekali jumlah Nabi tetapi yang disebutkan dalam Alquran dan kita ketahui selama ini berjumlah 25 Nabi dengan di antaranya merupakan seorang Rasul juga seperti Nabi Nuh AS., Nabi Ibrahim AS., Nabi Musa AS., Nabi Isa AS., dan Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam buku al-Misykah disebutkan bahwa jumlah para Nabi adalah 124.000 orang, dan 315 orang di antara mereka adalah seorang Rasul.

Dalam QS. Al-Fathir ayat 24 juga disebutkan bahwa tidak ada satu pun umat yang tidak ada di dalamnya sang pemberi peringatan.

Pengertian Rasul.

foto: pixabay

Dalam bahasa Arab Rasul adalah seseorang yang memperoleh wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk mengamalkannya serta menyampaikannya. Seorang Rasul sudah pasti seorang Nabi, karena ia mendapat wahyu dan ditugaskan untuk menyebarkannya kepada manusia.

Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah telah mengutus banyak Nabi kepada umat manusia. Tetapi untuk Rasul hanya berjumlah 313, hal ini sesuai dengan hadis yang memiliki arti: Dari Abi Zar bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda ketika ditanya tentang jumlah para Nabi: "Jumlah para Nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) Nabi." "Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus tigabelas (313)" (Hadits riwayat At-Turmudzi).

Seorang Rasul memiliki derajat lebih tinggi dibanding Nabi karena Rasul menjadi pimpinan umat, sedangkan seorang Nabi tidak diwajibkan menjadi pimpinan.

Dalam Islam juga dikenal para Rasul yang memiliki gelar Rasul 'Ulul 'Azmi atau para Rasul yang memiliki tingkatan tertinggi di kalangan Rasul karena diberi cobaan yang hebat dan memiliki ketabahan yang luar biasa.Berikut ini adalah Rasul 'ulul 'azmi.

1. Nabi Nuh AS.

Dikisahkan dalam Alquran bahwa Nabi Nuh diutus pada kaum penyembah berhala dan terkenal zalim serta semena-mena. Pada saat itu Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat kapal besar yang digunakan untuk menyelamatkan kaumnya yang beriman bersama dengan hewan-hewan dari banjir air bah yang dahsyat. Bencana ini membinasakan orang-orang kafir termasuk putranya sendiri yang membangkang kepada Nabi Nuh AS. Berkat keteguhan dan kesabaran Nabi Nuh dalam menghadapi kaumnya, ia pun masuk ke dalam Rasul 'ulul 'azmi.

2. Nabi Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim hidup pada zaman pemerintahan dengan raja yang dzalim, yakni raja Namrud. Ia diturunkan kepada umat pembuat patung berhala.

Dikisahkan dalam Alquran bahwa Nabi Nuh menghancurkan seluruh berhala yang ada di wilayah kekuasaan Namrud. Atas perbuatannya tersebut, Namrud pun marah dan menghukum Nabi Ibrahim di tengah lapangan kota. Raja Namrud menghukum Nabi Ibrahim dengan cara membakarnya secara hidup-hidup. Meski begitu, Nabi Ibrahim tetap beriman dan tak goyah untuk terus menegakkan agama tauhid. Berkat pertolongan Allah SWT, Nabi Ibrahim diselamatkan dalam pembakaran tersebut, dan tetap hidup tanpa luka sedikit pun.

3. Nabi Musa AS.

Nabi Musa AS hidup dalam masa pemerintahan raja Fir'aun yang mengaku sebagai Tuhan dan sangat kejam. Pada saat itu karena mimpi Fir'aun akan datangnya seorang laki-laki yang akan menghancurkannya, Fir'aun pun membuat undang-undang jika terdapat bayi laki-laki lahir maka harus dibunuh.

Pada saat Musa dilahirkan, ibunya merasa khawatir tetapi Allah SWT memberikan ilham agar Musa ditaruh dalam peti dan dihanyutkan dalam sungai Nil.

Nabi Musa pun tumbuh besar dalam asuhan Aisyiyah istri Fir'aun. Ketika dewasa, Musa memberantas kedzaliman Fir'aun lewat wahyu Allah yang diberikan dalam bentuk kitab Taurat. Berkat kesabarannya da keteguhannya dalam melawan raja dzalim Fir'aun, Nabi Musa diberi gelar sebagai Rasul 'ulul 'azmi.

4. Nabi Isa AS.

Nabi Isa adalah seorang putra yang lahir tanpa ayah. Ia juga merupakan keponakan dari Nabi Zakaria AS. Pada saat dilahirkan Nabi Isa telah diberi mukjizat yaitu dapat berbicara ketika masih bayi.

Nabi Isa menyebarkan agama tauhid dan menerima kitab Injil. Kitab ini membenarkan dan melengkapi kitab yang telah ada sebelumnya, yaitu kitab Taurat.

Banyak sekali mukjizat yang dimiliki oleh Isa AS yakni dapat berbicara ketika bayi, dapat menghidupkan burung yang dibentuk dari tanah liat. Bahkan Nabi Isa AS. juga dapat menyembuhkan penyakit parah dan buta atas izin Allah SWT.

5. Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad merupakan Rasul dan suri tauladan bagi umat Islam. Muhammad lahir pada tanggal 20 April tahun 571 M atau 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah.

Banyak sekali ujian dari Allah SWT kepada Muhammad SAW. Hinaan, cacian, dan penyerangan dilakukan oleh orang kafir jahiliyah pada Muhammad SAW. Ia adalah seseorang yang terjaga dari dosa, jujur, amanah, dan cerdas.

Tak sedikit Nabi Muhammad SAW menerima mukjizat atau kemampuan luar biasa dari Allah SWT ketika menyebarkan Islam dan melawan orang kafir. Dalam Islam, mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah kitab Alquran. Disebutkan pula dalam Alquran dan hadis bahwa Muhammad dapat membelah bulan menjadi dua.

Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam.

foto: pixabay

1. Jenjang tingkatan.

Dari penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa Rasul memiliki tingkatan lebih tinggi dari Nabi. Seorang Nabi belum tentu Rasul, tetapi Rasul sudah pasti seorang Nabi.

2. Pengutusan.

Nabi diutus pada kaum yang telah beriman dan melengkapi ajaran sebelumnya tetapi seorang Rasul diutus kepada kaum kafir untuk mengajaknya kepada agama tauhid.

3. Utusan pertama.

Nabi pertama yang diutus oleh Allah dalam Islam adalah Nabi Adam AS., sedangkan untuk Rasul, yang pertama adalah Nuh AS.

4. Syariat.

Nabi melanjutkan syariat dari Rasul yang sebelumnya, sedangkan Rasul membawa syariat yang baru.

5. Jumlah.

Nabi berjumlah 124.000, sedangkan Rasul berjumlah 313.

6. Penyampaian wahyu.

Seorang Nabi tidak wajib menyampaikan wahyu kepada orang lain, sedangkan Rasul wajib menyampaikannya pada seluruh umat.

7. Percobaan pembunuhan.

Terdapat Nabi yang dibunuh oleh kaumnya, sedangkan Rasul tidak ada yang terbunuh tetapi selalu diselamatkan oleh Allah SWT atas percobaan pembunuhan.

8. Menerima wahyu.

Seorang Nabi menerima wahyu lewat mimpi, sedangkan Rasul mendapat wahyu bisa melalui mimpi dan langsung menerima dari malaikat Jibril AS.

Oleh:Hameda Rachma

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags