1. Home
  2. ยป
  3. Creator
24 Februari 2020 13:25

Ini alasan penting melakukan pelatihan pada human capital

Dibandingkan dengan manajemen sumber daya manusia tradisional, maka manajemen modal manusia lebih fokus pada sisi manusia (the human side). Juli Sarah

Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau lama dengan kemampuan untuk menopang kinerja mereka. Dengan pelatihan, maka baik karyawan baru maupun lama dapat menambah keterampilan bekerja (Desler, 2013). Pelatihan menjadi salah satu hal yang perlu terus menerus dijalani oleh setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, baik mereka yang telah lama bekerja maupun yang merupakan karyawan baru. Hal ini karena dengan pelatihan, organisasi memastikan karyawan-karyawannya berkualitas, selain memiliki loyalitas pada organisasi, mereka juga mampu meningkatkan produktivitas organisasi tersebut (Setiyawati, Wahyono & Fathoni, 2018).SDM harus dikembangkan dan diarahkan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi (Etikawati, 2018). Organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa SDM yang memadai. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan pelatihan guna meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia (SDM).

Salah satu cara melakukan hal tersebut adalah dengan menggunakan manajemen SDM strategis (strategic human resource management). Manajemen SDM strategis adalah proses merumuskan dan melaksanakan empat kebijakan dan praktik SDM untuk menghasilkan kompetensi dan perilaku SDM yang dibutuhkan organisasi guna mencapai tujuan strategisnya (Dessler, 2013).


Saat ini manajemen sumber daya manusia (human resource management) berubah menjadi manajemen modal manusia (human capital management). Saat ini manusia diposisikan sebagai modal organisasi, bukan lagi sebatas salah satu dari sumber daya yang berperan mendukung organisasi. Manajemen modal manusia dipandang lebih berpusat pada manusia (people-centered) dan menggunakan pendekatan yang lebih strategis (strategic approach) dibandingkan dengan manajemen sumber daya manusia.Penekanan manajemen modal manusia adalah pada pengukuran, efisiensi dan penambahan nilai pada organisasi, di mana manusia dipandang sebagai aset. Organisasi menginvestasikan sumber daya yang ada untuk mengembangkan aset manusia, yang terus didukung dan dirawat seiring pertumbuhan organisasi.

Singkat kata, dibandingkan dengan manajemen sumber daya manusia tradisional, maka manajemen modal manusia lebih fokus pada sisi manusia (the human side). Manusia sebagai modal organisasi memiliki karakteristik dan kemampuan yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan reputasi dan prestasi organisasi. Menurut Barney (dalam Paulus, 2017), peran manusia sebagai human capital adalah mencapai keunggulan komparatif yang berkelanjutan (sustainable 6 competitive advantage). Human capital yang unggul mampu menciptakan nilai yang bermanfaat bagi konsumen organisasi, menciptakan inovasi yang sulit ditiru para kompetitor dan mendapatkan dukungan dari organisasi.

Terdapat beberapa pelatihan yang dapat diterapkan kepada karyawan, yaitu On-the Job Training, Apprenticeship Training, Informal Learning, Job Instruction Training, Lectures, Programmed Learning, Audiovisual-Based Learning, Vestibule Learning, Electronic Performance Support Systems (EPSS), Videoconferencing, Computer-Based Training (CBT), Simulated Learning, Interactive Learning, Internet-Based Training, Mobile Learning, The Virtual Classroom, Lifelong and Literacy Training Techiques, dan Team Training (Desler, 2013).

Seperti diuraikan di atas, tampak bahwa terdapat beberapa jenis pelatihan yang dapat diberikan organisasi kepada karyawannya. Tugas bagian Human Capital adalah memilih mana yang paling sesuai dengan karyawan dan apa yang pelatihan apa yang dibutuhkan organisasi sesuai tujuan organisasi tersebut. Contoh bagaimana bagian Human Capital melakukan hal ini dapat dilihat pada proses yang dijalani oleh PT Go-Jek. Sebagai organisasi penyedia jasa transportasi online, organisasi ini merancang programmed learning yakni safety driving bersama Rifat Drive Labs untuk memastikan para pengemudi berkendara dengan hati-hati dan aman di jalan raya saat membawa penumpang serta menghindari kecelakaan lalu lintas yang senantiasa menjadi bayang-bayang menakutkan (Herawati & Mali, 2018). Dalam kegiatan ini, partisipan mendapatkan pemaparan teori berkendara yang baik dan aman dan berbagai kasus pelanggaran lalu lintas diikuti dengan simulasi.

Penting bagi organisasi untuk berinvestasi mengembangkan karyawan-karyawannya melalui berbagai program pelatihan. Pelatihan merupakan perwujudan dari strategi human capital management yang lebih tertuju pada pengembangan potensi yang ada di dalam diri setiap karyawan.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags