1. Home
  2. ยป
  3. Creator
19 Oktober 2021 20:15

Bentuk keabadian jiwa, ini 5 manfaat menulis buku

Menulislah agar senantiasa dikenang. Muh. Ruslim Akbar

Menulis merupakan proses yang tidak mudah. Dibutuhkan serangkaian pengamatan dan penalaran dalam memahami berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat untuk dituangkan dalam bentuk tulisan.

Menulis juga merupakan hasil dari proses membaca dan mendengarkan yang mesti dilakukan secara konsisten. Selain itu, untuk menjadi seorang penulis yang baik, harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap isi tulisannya, sebab apa yang ia tulis akan memengaruhi sudut pandang para pembaca.


Saat ini, setiap orang bahkan dapat menuangkan opininya ke berbagai media massa baik versi cetak maupun daring yang telah memberikan tempat kepada para penulis untuk menyuarakan isi pikirannya. Salah satu bentuk yang paling sering dilakukan oleh seorang penulis agar tulisannya dibaca oleh orang lain adalah dengan menulis sebuah buku.

Simak lima manfaat yang bakal kamu dapatkan saat menulis sebuah buku.

1. Bentuk keabadian jiwa.

Beberapa buku yang kamu baca saat ini bukan hanya ditulis oleh orang yang masih aktif berkarier sebagai seorang penulis, namun juga mereka yang telah tiada. Bahkan, beberapa buku terbaik saat ini ditulis berabad-abad silam namun masih relevan hingga saat ini.

2. Warisan untuk generasi berikutnya.

Secara perlahan, generasi saat ini akan digantikan oleh generasi berikutnya. Dengan menulis buku, maka kamu akan meninggalkan warisan intelektual yang akan bermanfaat untuk mereka kelak. Bahkan, salah satu faktor penunjang suatu negara bisa menjadi negara maju karena budaya membaca bukunya yang tinggi.

3. Eksistensi diri.

Menulis buku tidak hanya sebagai bentuk menyalurkan isi pikiranmu kepada orang lain. Beberapa buku yang laris di pasaran ikut melambungkan nama penulisnya. Siapa yang tidak mengenal penulis buku Harry Potter, J.K Rowling. Atau penulis-penulis kenamaan di Indonesia, sebut saja Pramoedya Ananta Toer hingga penulis era milenial saat ini, Fiersa Besari.

4. Melatih kesabaran.

Menjadi seorang penulis buku harus rela meluangkan waktunya untuk berpikir serta menemukan padanan kata yang tepat untuk membentuk kalimat hingga menjadi sebuah paragraf agar mudah dipahami. Acap kali, seorang penulis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan satu buku. Dengan begitu, kesabaran merupakan modal utama yang harus dimiliki seorang penulis.

5. Meningkatkan wawasan.

Seorang penulis buku tentu dituntut untuk memiliki wawasan yang luas serta kemampuan dalam mengolah dan menyusun kata-kata yang akan ditulisnya. Hal inilah yang menjadikan seorang penulis senantiasa berusaha untuk menambah wawasannya dalam segala aspek ilmu pengetahuan, sehingga akan memperkaya sudut pandang terhadap apa yang mereka tulis.

Menulis sebuah buku sejatinya merupakan bentuk ekspresi diri yang melibatkan serangkaian proses panjang yang tidak mudah. Dengan menulis, seseorang mampu mentransfer ide dan gagasannya kepada setiap pembaca tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Oleh:Muh. Ruslim Akbar, alumni UIN Alauddin Makassar

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags