1. Home
  2. ยป
  3. Creator
20 Oktober 2017 12:33

10 Usaha PDKT zaman ayah-ibumu muda, pra-digital nih!

Jaman sekarang, hubungan sosial sampai percintaan sering tergantung pada teknologi digital: medsos, aplikasi chat, dan smartphone. Lalu bagaimana Irfan Kurniawan

1.Kirim Surat di dalam Kelas


Jaman jauh sebelum ada hape android dengan aplikasi chat, anak-anak sekolah janjian dengan cewek sekelasnya dengan menulis di kertas yang disobek dari buku tulis, digulung lalu dilempar ke bangku cewek yang diajaknya. Paling biasa, isinya ngajak pulang bareng. Lebih bermakna kalau sebelumnya sudah tukar senyum dari jauh. Tentu lebih asyik daripada memelototi emoticon.

2. Terlibat lebih dekat kepada si Dia dengan mendukung klub olahraga atau grup musiknya, atau bersama tergabung dalam Organisasi

Bisa jadi saat ini kita terlalu banyak menggunakan Gadget agar bisa dekat dengan si Dia. Padahal seperti pada jaman dulu, kita bisa nyata-nyata dekat dengan Dia saat menyoraki aksinya memasukkan bola ke gawang, memuji permainan alat musiknya saat latihan atau pentas, atau malahan bersama-sama terlibat dalam menjalankan program Organisasi. Misalnya si Dia Ketua Organisasi, kamu sekretarisnya. Terlibat bersama dalam hobi olahraga atau musik, atau hobi organisasi yang sama, tentu rasanya menyatu dan asyik bahkan sejak sebelum menyatakan cinta.

3. Kirim salam dan pesan lagu di Radio FM favorit anak muda

Sebelum komunitas pergaulan terkumpul di medsos, anak-anak muda pada masa itu hanya berkomunikasi di Radio FM yang memutar lagu-lagu favorit mereka. Sebuah radio FM paling favorit di kota, pasti didengar oleh anak-anak sekolah sendiri, sampai anak sekolah lainnya. Kalau lagi jatuh cinta ke seseorang di kelas atau di sekolah lain, bisa request lagu cinta yang lagi populer. Penyiarnya akan siaran nyebutin nama gebetan sasaran dan nama pengirim, plus dibumbui tema dari judul lagu yang membuat jadi dramatis. Lagu ini dikirimkan setiap jam siaran pagi, misal setiap jam 06.00 pagi setiap hari saat siswa-siswi sedang sarapan siap-siap berangkat sekolah sambil dengar radio. Lalu muncullah nama-nama populer sekolah yang sering muncul di siaran radio, seperti Smuven (SMU Seven/ SMU7), Smada (SMA Dua), dan berbagai sekolah lainnya.

4. Kirim Salam Lewat Orang Tuanya

Ini dia yang paling berat tapi bisa jadi paling efektif. Pada era sebelum smartphone muncul, bila anak-anak muda mengalami hambatan untuk kenalan langsung dengan si Dia, maka kenal Ibunya duluan pun akan menjadi jalan lancar untuk dekat dengan Dia. Bagaikan main billyard, bola sasaran kena tembak setelah kita menembak ke bola perantara di sampingnya.

5. Minta Orang Tua sendiri bergabung dengan Orang Tua si Dia!

Termasuk jarang dilakukan, namun ada beberapa anak muda yang meminta orang tuanya sendiri agar dekat dengan orang tua si Dia. Contohnya dari yang sederhana seperti mengajak Ibu sendiri agar selalu potong rambut di salon milik Ibu si Dia agar sesama orang tua bisa dekat, selalu beli sembako di toko keluarga si Dia, dan kita anak muda lebih lancar jalannya untukpedekate.Contoh lain misal Ibu sendiri dibujuk agar mau arisan bersama Ibu si Dia.

6. Hafal tempat aktivitasnya

Lebih mudah lagi bila hafal aktivitas si dia setiap harinya. Misal pagi sampai siang di sekolah atau kampus, menjelang sore kursus Bahasa Inggris atau les vokal. Bila mental kuat dan gigih, anak muda di "Jaman Manual" bisa langsung menunggu di tempat dan menawarkan bantuan antar pulang, atau malah harus ikut dalam tempat kursus yang sama biar bisa selalu barengan. Tentu jangan lupa hafalkan ciri-ciri khusus si Dia, misal jam aktivitas, kostum yang dipakai, hingga jenis dan nomor kendaraan yang dia gunakan. Juga rute yang biasa dilalui, termasuk bila Dia memakai kendaraan umum. Termasuk menyiapkan biaya kursus bila akan memaksa kursus bareng.

7. Kirim Surat lewat Pos

Ini salah satu cara agar pesan sampai ke si Dia. Agar sampai ke sasaran, sebelumnya mereka memastikan alamat rumahnya lengkap termasuk kode pos. Dan nggak lupa, di amplop depan dituliskan titel panggilan sayang beserta nama lengkapnya. Tentu dengan amplop yang warnanya menarik dan spesial. Kirim surat pun bisa juga saat Lebaran, Natal, hari ulang tahun, bahkan ada yang mengirim surat tiap hari, isinya seperti: "Selamat Hari Senin/Selamat Hari Selasa, Kau Selalu di Hatiku." Cie!

8. Kirim Surat ke jendela kamarnya

Tentu ini bila jendela kamarnya menghadap luar rumah. Berharap langsung dibaca malam itu juga sebelum tidur, lalu tersenyum terbawa mimpi. Cara kirimnya memang sedikit tidak realistis. Bisa digulung di anak panah yang ditembakkan ke jendela, atau dikirim oleh burung merpati seperti kisah di buku cerita. Bersyukur bila jendela sangat dekat dengan luar rumah dan bisa diselipkan surat.

9. Langsung datang ke rumahnya

Sudah tahu alamat lengkapnya, selain untuk kirim surat juga bisa juga kita mendatangi langsung tempat tinggalnya. Harus dipastikan sih, datang di saat yang pas ketika Dia ada di rumah, dan tidak ada acara keluarga sedang diadakan. Jangan pula ketika ada orang lain datang ngapel. Tidak perlu gentar kok, hanya perlu mencari Hari yang lain.

10. Menelepon ke rumahnya

Di era '90-an, kota-kota besar di Indonesia sudah terpasang telepon kabel di rumah-rumah. Lebih seru karena kita nggak tahu siapa yang akan mengangkat telepon. Apakah kakak perempuannya yang juga cantik? apakah kakak laki-lakinya yang sok galak? Atau Ayahnya bersuara berat yang membuat kita grogi? Bila itu semua bisa diatasi, maka lebih mudah bila harus bertatap langsung dengan keluarganya.

Jadi, lebih seru Era Digital atau Non-Digital?

(brl/del)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags