1. Home
  2. ยป
  3. Creator
12 Januari 2021 13:57

8 Video game ini membantumu mengenal budaya Jepang

Tak hanya melalui film dan animasi, kamu bisa mengenal budaya Jepang lewat video games. Harry Rezqiano

Percaya nggak percaya tapi ada kaitan erat antara kultur budaya dengan video game seperti halnya film dan animasi. Ada banyak bukti dan contoh untuk itu. Seperti misalnya di game Grand Theft Auto yang menunjukkan kegemaran orang Barat akan aksi-aksi kejahatan bermobil dan senjata api. Atau Call of Duty yang mengglorifikasi situasi perang dengan tembakan senjata berat, helikopter dan berbagai aksi peperangan ala film Hollywood.

Asal lokasi developer video game sering pula memengaruhi model game yang diciptakan. Seperti developer Polandia CD Projekt Red menciptakan game berdasarkan novel Polandia The Witcher karya Andrzej Sapkowsi. Sehingga mengaitkan kultur dengan video game bisa dibilang tepat dan sering terbukti berkaitan.


Foto: Web-Japan.org

Negara Jepang contoh lainnya. Sebagai salah satu pemain penting industri video game dunia, banyak developer game di sana menggunakan kultur budaya setempat dalam menciptakan karya. Seperti nonton film dan animasi, mengenal Jepang dapat pula dilakukan lewat bermain video game. Terutama game yang kental dengan kebiasaan, situasi maupun sejarah bangsa Jepang.

Konsep cerita video game berbasis kultur Jepang tentu tidak 100% akurat seperti aslinya dan pasti banyak bumbu serta modifikasi namun sedikit banyak bisa membantu memahami maksud developer game dengan cerita mereka. Seperti beberapa judul di bawah ini.

1. Tokyo Mirage Sessions #FE (2015). Platform: Nintendo Wii U dan Nintendo Switch. Genre: RPG. Publisher: Nintendo.

Foto: Nintendo

Anak sekolahan dan konsep RPG adalah salah satu tema rutin video game Jepang. Bisa dalam format Isekai (dunia lain/asing), dunia nyata atau gabungan keduanya. Tokyo Mirage Sessions #FE adalah kolaborasi dua judul RPG terkenal Jepang: Shin Megami Tensei dari perusahaan Atlus dan Fire Emblem-nya Nintendo. Mengambil lokasi asli di Tokyo Jepang seperti Shibuya dan Harajuku menjadikan game ini keren buat mereka yang belum pernah melihat dua lokasi happening keren Jepang itu. Tema fantasi menyelamatkan dunia dari kekuatan jahat menjadikan game ini memiliki tema khas Jepang yang sudah dikenal di dunia gaming. Tapi saat ditranslasikan ke bahasa Inggris untuk pasar internasional game ini menimbulkan kontroversi karena banyak perubahan (baca: sensor) dilakukan Nintendo sehingga jika kamu ingin memainkan Tokyo Mirage Sessions #FE yang sebenarnya maka kamu harus nyobain versi Jepang.

2. Semua game Persona, terkini ada Persona 5 (2016). Platform: PlayStation 3 dan PlayStation 4. Genre: RPG. Publisher: Atlus.

Foto: VideoGamer

Ada banyak game Persona (dimulai dari game PS1 berjudul sama) namun bisa dibilang semuanya membawa konsep serupa: anak sekolah, Jepang dunia nyata, dunia isekai/asing/paralel dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Membosankan? Mungkin. Tapi entah mengapa game-game Persona tetap terasa seru dan laris terjual.

Di game Persona kamu bisa melihat dan terlibat menjalani kehidupan sosial anak SMA Jepang sehari-harinya. Bersosialisasi di antara mereka dan memahami kehidupan remaja di sana lewat video game ini. Desain karakter dan dunia keren serta gameplay unik (di mana kamu bisa menyogok monster yang menghadang dengan uang, bernegosiasi dengan mereka atau langsung hajar saja) menjadikan serial Persona salah satu game RPG Jepang yang memikat dunia internasional.

3. The World Ends With You (2007). Platform: Nintendo DS, Apple iOS, Android dan Nintendo Switch. Genre: Action RPG. Publisher: Square Enix.

Foto: TouchArcade

Mengambil situasi lokasi asli Shibuya, Tokyo dan gameplay unik (memanfaatkan dua layar Nintendo DS), The World Ends With You adalah game keren dengan latar belakang kultur pop anak muda Jepang pada masa itu, seperti fashion, gadget, maupun makanan populer di kalangan remaja Jepang. Tema game? Sekelompok anak muda dipaksa terlibat permainan mematikan di wilayah Shibuya dimana mereka hanya punya sedikit waktu untuk menyelesaikan permainan itu, atau nyawa melayang. Game ini juga akan di adaptasi ke TV anime serta sekuel berjudul NEO: The World Ends With Youdi tahun 2021 ini. Fans sudah tidak sabar menanti keduanya.

4. Semua game Fatal Frame; terkini ada Fatal Frame: Maiden of Black Water (2014). Platform: Wii U. Genre: Survival Horror. Publisher: Koei Tecmo / Nintendo.

Foto: Nintendo Everything

Dianggap salah satu seri game horor terbaik yang pernah diciptakan, serial Fatal Frame kental dengan nuansa supranatural Jepang. Ingin merasakan terperangkap di rumah kuno Jepang dan diuber-uber banyak hantu Jepang? Fatal Frame memberikan rasa itu. Pemain akan dipersenjatai Obscura Camera untuk melawan para makhluk halus di dalam game.

Cerita di serial Fatal Frame juga biasanya merupakan adaptasi bebas dari situasi supranatural asli yang terjadi di Jepang sendiri sehingga unsur menyeramkannya terasa lebih 'asli'. Sayang penjualan game survival horror ini selalu kalah dari game serupa seperti Resident Evil atau Silent Hill. Menurut beberapa analis ini terjadi karena kuatnya referensi kultur budaya Jepang yang sering tidak klik dengan pemirsa Barat. Horor Jepang mungkin terasa lebih seram untuk bangsa Asia ketimbang bangsa Barat?

5. Semua game Siren; terkini ada Siren: Blood Curse (2008). Platform: PlayStation 3. Genre: Survival Horror. Publisher: Sony Computer Entertainment.

Foto: Moby Games

Satu lagi game horror dengan nuansa budaya Jepang yang pekat. Menceritakan sekelompok kru TV Amerika yang terjebak di desa Hanuda pedalaman gunung Jepang (prefektur fiksi) dan berjuang menyelamatkan diri dari kejaran mayat hidup Shibito yang dikendalikan kekuatan jahat Kaiko.

Game perdana Siren ada di PlayStation 2 dan Siren: Blood Curse adalah reimagining/pembuatan kembali game tersebut. Sebagai yang pernah memainkan game ini saya bisa bilang kalau Siren seram banget. Nuansa horor kuat di Siren. Bagaimana situasi desa terpencil Jepang yang jadi sarang kekuatan jahat dan sekelompok orang negara asing terperangkap disana menjadikan Siren: Blood Curse sebuah game seru untuk dimainkan di PS3 kamu.

6. Wangan Midnight (2007). Platform: PlayStation 3. Genre: Balapan. Publisher: Genki.

Foto: Wallpaper Cave

Dengan kultur mobilnya yang kuat tentu tidak mengherankan kalau ada banyak game tentang balap mobil dibuat developer Jepang. Wangan Midnight adalah salah satunya. Temanya sendiri tentang dunia balapan liar jalan tol Shuto Expressway yang konon memungkinkan kecepatan hingga 320km/jam.

Wangan Midnight berasal dari manga karya Michiharu Kusunoki. Kultur balap liar di Jepang sendiri memang ada dan nyata serta sulit hilang; bahkan pernah diperlihatkan di salah satu film serial Fast and Furious. Wangan Midnight adalah game balap yang mewakili dunia balap liar jalan tol Jepang.

7. Semua game Akibas Trip. Terkini ada Akibas Trip: First Memory (2021). Platform: PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Genre: Action. Publisher: Acquire.

Foto: Digitally Downloaded

Akihabara adalah spot kultur pop di Tokyo Jepang dan sudah jadi tema begitu banyak cerita manga/anime/video game. Salah satu game yang memanfaatkan lokasi ini adalah Akibas Trip. Bercerita tentang vampire berkeliaran di wilayah Akihabara/Akiba dan hanya bisa dikenali jika pakaian mereka dilepas paksa, game ini memang ngawur khas kultur otaku namun lucu dan menarik dimainkan. Kultur otaku (penggemar manga/anime/video game kelas berat) Jepang sering melahirkan keanehan-keanehan seperti ini dan Akibas Trip adalah salah satunya.

8. Semua game Yakuza. Terkini ada Yakuza: Like A Dragon (2020). Platform: PlayStation 4 dan Windows PC. Genre: Action/RPG. Publisher: Sega.

Foto: RPG Site

Mustahil untuk tidak menyertakan game ini jika membicarakan video game dengan kultur Jepang walau temanya lebih dewasa dan "gelap" dibandingkan game-game sejenis. Tahu soal kejahatan teroganisir Jepang Yakuza? Ada game dengan latar belakang Yakuza. Berjudul asli Ryu ga Gotoku, game ini ditranslasikan ke bahasa Inggris dengan judul Yakuza.

Rilis pertama di PlayStation 2, serial Yakuza menceritakan suka duka kehidupan seorang pentolan Yakuza bernama Kiryu Kazuma di lokasi fiksi (berdasarkan lokasi asli Kabukicho, Tokyo) Kamurocho. Kehidupan dunia gemerlap distrik hiburan Kamurocho yang penuh konflik, drama, kekerasan dan berbagai masalah jadi tema tiap game Yakuza.

Penggambaran kultur dan organisasi Yakuza di game ini terasa realistis walau tetap terasa fiksi dengan dramatisasi. Direkomendasikan untuk dimainkan gamers usia dewasa agar lebih dapat menikmati tema dan gameplay aksi seru di dalamnya. Sayangnya game terkini Yakuza sedikit menimbulkan kontroversi di kalangan fans karena menggunakan genre RPG mirip Dragon Quest,berubah total dari yang sebelumnya / Action Game.

Lewat medium seperti film, animasi dan video game seseorang dapat menikmati dan mempelajari seperti apa negara Jepang dan kulturnya yang menarik itu. Tentu ada cara lain seperti membaca buku sejarah ataupun referensi sumber informasi budaya lain, namun bukankah lebih menarik mempelajari sesuatu dengan cara seru seperti nonton ataupun bermain video game?

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags