Kejadian tak sadarkan diri memang kerap sekali terjadi, baik diri kamu alami sendiri atau orang-orang terkasih di sekitarmu. Bahkan, terkadang di tempat umum beberapa orang juga harus mengalami kejadian tidak menyenangkan ini.
Walaupun terdengar remeh, jika tidak ditangani dengan baik, hal tersebut bisa berujung kematian, lho! Bisa karena jalur pernapasan yang tertutup, benturan terhadap bagian tubuh vital saat jatuh pingsan, dan masih banyak lagi. Namun sering kalikamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan untuk menolong orang tersebut.
Berikut delapan hal yang harus kamu perhatikan dan lakukan sebagai pertolongan pertama untuk orang tak sadarkan diri di mana pun dan kapan pun kamu berada.
1. Danger.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memeriksa sekitar tubuh orang tersebut dan menyingkirkan benda-benda yang dapat membahayakannya. Seperti benda tajam, sudut meja, benda-benda berat yang dapat menimpa orang tersebut, dan lain-lain.
2. Response.
Kemudian kamu bisa memeriksa responnya. Terdapat tiga hal yang bisa kamu lakukan untuk mengecek respon, yaitu pain, sounds,dan light. Pain,yaitu dengan cara mencubit kupingnya atau memberikan pukulan kecil pada dadanya. Sounds, yaitu dengan mencoba berbicara dan berteriak memanggil namanya atau sebutannya (Pak, Bu, Kak, dll). Light, yaitu dengan cara membuka matanya dan melihat pergerakan bola matanya.
Apabila tidak ada respon dari ketiga hal tersebut, dapat dipastikan orangitu tidak sadarkan diri, bukan hanya tertidur.
3. Air.
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memeriksa saluran oksigen yang masuk dan membuka saluran pernapasan. Caranya yaitu menengadahkan kepala orang tersebut (head tilt), kemudian menaikkan dagu searah dengan kepala (chin lift), dan membuka mulutnya (open the mouth). Hal ini dilakukan agar pasien (orang yang pingsan) dapat dipastikan bisa bernapas dengan baik.
4. Breathing.
Kemudian kamu bisa mengecek pernapasannya apakah ia bernapas normal atau tidak. Dengan cara melihat pergerakan naik turun dadanya, merasakan napasnya apakah lembap atau ada ketidaknormalan lain, kemudian dengarkan apakah napasnya berbunyi. Apabila ketika memeriksa ketiga hal ini ditemukan ketidaknormalan, seperti adanya mengi atau napas yang terlalu lembap, kamu bisa langsung membawa pasien ke dokter atau rumah sakit terdekat.
5. Circulation.
Setelah itu, kamu bisa memeriksa pulse rate pasien melalui carotid artery-nya. Dengan mencari denyut nadi di bagian lehernya atau pergelangan tangannya. Rate normal untuk orang dewasa adalah 60-80 pulse per menit, anak-anak 80-100 pulse per menit, sedangkan bayi 100-120 pulse per menit.
Foto: https://www.firstaidforfree.com/wp-content/uploads/2013/10/20131004-142801.jpg
6. Scan for bleeding.
Setelah memeriksa semua hal di atas, apabila semua kondisi normal, kamu bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu memeriksa apakah ada bagian tubuh yang berdarah atau terjadi pendarahan. Apabila hal ini terjadi, segeralah membawa pasien ke rumah sakit agar ditindaklanjuti. Apabila tidak ada pendarahan, bisa lanjutkan ke tahap selanjutnya.
7. Recovery position.
Bagian ini adalah bagian yang paling penting yang harus kamu lakukan. Recovery poition adalah posisi yang harus kamu lakukan kepada pasien yang sudah dipastikan tidak sadarkan diri atau pingsan. Berikut gambaran posisi tersebut.
Foto: https://www.healthnavigator.org.nz/media/1437/recovery-position.jpg?width=650&height=433.0075187969925
Posisi pasien menghadap ke kiri, dengan tangan kanan di bawah kepala, dan kaki kanan di atas kaki kiri. Posisi ini diperlukan agar sirkulasi darah berjalan lancar, dan air liur atau lidah tidak akan menutupi jalur pernapasan.
8. Maintain body temperature.
Langkah terakhir adalah menjaga suhu tubuh pasien. Bisa dengan menutupi tubuh dengan selimut jika dingin, atau menyalakan AC atau kipas angin di saat panas.