1. Home
  2. ยป
  3. Creator
30 Juli 2020 13:45

7 Lagu Taylor Swift dari album Folklore yang wajib kamu dengarkan

Ada yang bercerita tentang mantan sampai tentang toxic relationship, loh! Tasya Azizah

Pada tanggal 24 Juli 2020 alias baru-baru ini, Taylor Swift sukses merilis album berisi 16 lagu dengan genre akustik folk. Dikutip dari NY Daily News, album ini berhasil terjual sebanyak 1,3 juta unit dalam waktu 24 jam saja. Selain itu, album dari penyanyi yang telah memenangkan total 10 penghargaan Grammy Awards ini juga telah didengarkan total 80,6 juta kali di Spotify dalam kurun waktu satu hari. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Taylor Swift membuat album ini hanya dalam kurun waktu 5 bulan, loh!

Berdurasi satu jam tiga menit, album ini menampilkan sisi indie yang dimiliki oleh Taylor Swift. Hal tersebut ditampilkan dengan jelas melalui cover albumnya. Pada album ini Taylor Swift mengusung tema yang berbeda pada cover album sebelumnya. Jika pada album-album sebelumnya ia selalu menampakkan wajahnya pada cover album, di album ini Taylor tampak hanya menyajikan potret dirinya dari jauh, dan lebih fokus menampilkan pepohonan dan suasana hutan berkabut yang ada di sekelilingnya. Hal ini dikarenakan ia ingin menyampaikan pesan bahwa ia lebih fokus pada sekelilingnya di album ini. Lagu-lagu yang disajikan pada album ini juga tidak berfokus tentang dirinya, tapi tentang hasil observasinya mengenai apa yang ada di sekitarnya.


Terdapat banyak lagu dalam album ini. Jika kamu merasa bingung untuk mendengarkan yang mana terlebih dahulu, artikel ini sangat tepat untukmu. Ini dia tujuh lagu yang wajib kamu dengarkan dari album ini.

1. Cardigan.

"And when I felt like I was an old cardigan

Under someone's bed

You put me on and said I was your favorite"

Pada lagu yang merupakan single dari album ini, Taylor Swift mengatakan dalam sebuah Q&A sebelum perilisan video klip Cardigan, bahwa lagu ini tentang bagaimana kisah cinta masa muda yang berlangsung lama dan sering kali terus tertanam di dalam kenangan kita. Selain itu, lagu ini bercerita dari sudut pandang seorang karakter fiksional bernama Betty yang kehilangan cintanya. Karena hal tersebut, para penggemarnya merasa yakin bahwa lagu ini tentang hubungannya dengan mantannya yang merupakan seorang aktor bernama Joe Alwyn.

Lagu ini memiliki nuansa seperti lagunya yang berjudul All Too Well, namun terasa lebih lembut dan menghanyutkan. Bagaimana ia menyimbolkan cardigan sebagai dirinya mengingatkan kita seperti bagaimana ia membahas scarf pada lagu All Too Well. Buat kamu yang masih suka galauin mantan, lagu ini cocok banget nih buat kamu.

2. Exile (feat. Bon Iver).

Duet maut antara suara berat Bon Iver dengan suara fresh khas Taylor Swift dibalut dengan dentingan piano yang satu ini wajib buat kamu dengarkan. Selain karena enak banget, lagunya punya arti yang cukup dalam, loh. Di lagu ini kamu bakal merasakan betapa melelahkannya toxic relationship.

Jika pada lagu Cardigan kamu bisa merasakan nuansa yang mirip dengan lagu All Too Well maka pada lagu Exile ini kamu bisa merasakan nuansa yang mirip dengan lagu karyanya yang lain berjudul Youre Not Sorry.

Jadi, buat kamu yang suka dengan lagu nuansa seperti itu, lagu Exile ini wajib mampir di telinga kamu!

3. Betty.

Jika pada lagu Cardigandiceritakan dari sudut pandang perempuan, pada lagu ini kisahnya diceritakan dari sudut pandang laki-laki. Lagu ini bercerita tentang permintaan maaf seorang remaja laki-laki bernama James karena telah selingkuh dari Betty yang merupakan pacarnya.

Karena cerita tersebut banyak teori konspirasi yang bermunculan dari para fans.Mulai dari teori yang menyatakan bahwa ini merupakan hint kalau Taylor Swift merupakan seorang biseksual, sampai yang menyatakan bahwa lagu ini diambil dari nama anak Blake Lively dan Ryan Reynolds, loh.

Tapi terlepas dari semua teori yang ada, lagi-lagi Taylor Swift menunjukkan kepiawaiannya dalam mengemas cerita fiksional dengan musik yang hidup dan membuatnya jadi seperti cerita nyata yang menarik lewat lagu Betty.

4. Mad Woman.

Bukan cuma sekadar lagu tentang wanita, tapi menurut fans, lagu ini menceritakan tentang konflik antara Taylor dan Scott Braun. Layaknya membuka luka lama, dalam lagu ini Taylor blak-blakan soal apa yang terjadi antara dia dan Scott. Misalnya, pada lirik ini:

"The master of spin has a couple side flings

Good wives always know

She should be mad, should be scathing like me, but"

Taylor seakan-akan memberi tahu kepada khalayak umum bahwa Scott dan dirinya pernah punya affair. Dikemas dengan aura yang dark, lagu ballad yang satu ini bisa jadi pertimbangan kamu untuk menjadi salah satu lagu yang wajib didengarkan dari album ini.

5. The 1.

Lagu ini mengajak kita bernostalgia dengan kisah cinta yang dulu pernah ada. Bagaimana hal tersebut membuatnya tumbuh sampai saat ini dan bagaimana ia merasa sudah baik-baik saja dengan itu semua, hal ini ia tumpahkan dalam lirik:

"If you never bleed, youre never gonna grow"

Walau begitu, ia masih terkadang membayangkan kira-kira apa yang terjadi kalau mereka masih bersama sampai sekarang. Diawali dengan dentingan piano yang halus, lagu yang menjadi pembuka dari album ini terdengar sangat catchy dan addictive.

6. Epiphany.

Sebagai bentuk penghargaan dari para pekerja medis yang telah bekerja keras selama pandemi, Taylor Swift menumpahkan rasa terima kasihnya melalui lagu ini. Menggunakan tugas tentara sebagai referensi, ia menceritakan tentang kakeknya yang merupakan mantan tentara Amerika Serikat yang mengemban tugas pada Perang Dunia Kedua.

Memiliki nuansa yang menenangkan, lagu ini cocok banget untuk kamu yang suka tidur menggunakan lagu. Jadi, lagu ini wajib kamu masukin ke dalamplaylist sebelum tidur biar tidurmu makin nyenyak.

7. Invisible String.

Ngomongin mantan memang nggak bakal ada habisnya, ya. Hal ini juga yang terjadidengan Taylor Swift, nih. Lagu yang satu ini digadang-gadang merupakan lagu untuk (lagi-lagi) mantannya yang merupakan seorang aktor bernama Joe Alwyn. Ia menggunakan mitos orang Jepang soal benang merah nasib tak kasat mata yang menyatukan dua soulmates bersama, untuk kisahnya dan Joe Alwyn ini. Waduh, romantis banget nggak sih?

Selain menggunakan referensi dari mitos Jepang, Taylor Swift juga menggunakan buku Jane Eyre karya Charlotte Bronte dan The Sun Also Rises karya Ernest Hemmingway sebagai referensi dari lirik lagunya, yaitu:

"And isnt it just so pretty to think

All along there was some

Invisible string

Tying you to me"

Dibuka dengan petikan gitar, lagu ini punya nuansa yang mirip sama lagu Begin Again. Jadi, buat kamu yang mau denger sisi lamanya Taylor Swift kamu bisa banget dengerin lagu yang satu ini.

Nah, itu dia tujuh lagu yang nggak boleh kamu lewatkan di album baru Taylor Swift bertajuk Folkloreini. Sebetulnya semua lagu-lagu dalam album inipatutbanget buat didengarkan, tapi kalau kamu bingung mau dengerin yang mana duluan, lagu-lagu di atas bisa jadi referensi untuk kamu memulai penjelajahan pada album ini.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags