Sepak bola adalah industri bernilai miliaran dolar yang diikuti oleh miliaran orang di seluruh dunia. Sehingga sepak bola juga tak luput dari perkembangan teknologi, khususnya dalam sektor teknologi "Transformasi Digital."
Teknologi telah memainkan peran penting bagi kehidupan, termasuk juga berperan dalam Piala Dunia 2018. Bedanya adalah dampak yang ditimbulkan teknologi ini di lapangan.
Piala Dunia terakhir di Brazil melihat debut teknologi garis gawang, yaitu untuk pertama kalinya para wasit menerima bantuan artifisial dalam membuat keputusan.Tahun ini kita akan melihat munculnya Video Assisted Referees (VAR), sebuahteknologi yang hampir pasti menjadi hal penting dalam jalannya pertandingan.
Ternyata, itu bukan satu-satunya perkembangan teknologi yangada di dalam dan di luar lapangan. Dilansir dari forbes.com, berikut ini 5 teknologi yang menjadi inovasi baru di Piala Dunia 2018.
1. VAR (Video Assisted Referees).
Video Assisted Referees (VAR) adalah metode baru yang sudah diterapkan di beberapa liga domestik yang juga digunakan di olahraga lain seperti rugby,tenis, NFL bahkan kriket.
Berkat VAR, wasit dapat dibantu dan melihat ulang tayangan video sebelum terjadinya pelanggaran, terutama dalam hal pelanggaran di kotak pinalty. Meskipun pernah mendapat kritikkarena sistem VAR sangat buruk saat dijalani di piala FA, tetapi itu tidak menghalangi FIFA menggunakan VAR di 64 pertandingannya.Tim wasit punya asisten video khusus yang terdiri dari VAR timbal dan tiga asisten VAR yang akan ditempatkan di Ruang Operasi Video (VOR) di International Broadcast Center Moscow.
2. 4K UHD Video & VR.
Setiap Piala Dunia tampaknya akan menyambut kedatangan teknologi penyiaran baru. Teknologi penyiaran baru di tahun ini adalah 4K Ultra High Definition (UHD). Telah ada uji coba 4K di Brasil 2014, tetapi ini adalah pertama kalinya 4K akan tersedia bagi penyiar karena sejumlah besar pemirsa memiliki perangkat televisi yang kompatibel.
Pertandingan hanya akan tersedia online melalui iPlayer BBC, dan bukan melalui televisi. Sertasaluran ini akan menjadi yang pertama datang pertama dilayani.Ini berarti hanya puluhan ribu orang yang dapat menonton pada satu waktu.
3. Kinerja elektronik dan sistem pelacakan.
Inovasi utama kedua FIFA adalah Kinerja Elektronik dan Sistem Pelacakan (EPTS), sistem berbasis tablet yang akan memberi pelatih untuk semua akses 32 tim ke statistik pemain dan rekaman video secara real time.
Setiap tim akan diberikan tiga tablet, yaitu untuk analis di stand, untuk analis di bangku dan untuk tim medis.Rekaman pertandingan akan dikenakan penundaan 30 detik di samping statistik seperti data pemosisian pemain, passing, pressing, kecepatan dan tackles.
EPTS bekerja dengan sistem berbasis kamera dan teknologi yang dapat dipakai dan disetujui oleh FIFA pada tahun 2015. Untuk Piala Dunia, data akan dikumpulkan melalui dua kamera pelacakan optik yang terletak di tribun utama, sementara tim juga akan memiliki akses ke kamera taktis yang dipilih.
4. 5G di Rusia.
Piala Dunia ini menjadi uji coba terhadap sinyal 5G. Baik TMS dan Megafon, mitra komunikasi resmi untuk Piala Dunia, akan mengadakan uji coba teknologi di Rusia selama acara tersebut.
Jaringan 5G diharapkan tersedia secara komersial pada tahun 2019, memberikan kecepatan yang lebih cepat, kapasitas yang lebih besar, dankelambatan sangat rendah.Ini berarti konektivitas yang lebih baik untuk penggemar di stadion sepak bola di masa depan serta pengalaman baru.Misalnya, jaringan yang didukung Intel di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 membantu memberikan video VR 360 derajat kepada penyiar.
Awal pekan ini, Ericsson dan MTS mengungkapkan bahwa Piala Dunia akan menjadi tuan rumah bagi penyebaran terbesar Massive MIMO (teknologi mobile canggih) hingga saat ini, serta pemasangan peralatan radio berkemampuan 5G di lebih dari 40 situs di tujuh dari 11 kota tuan rumah.Jaringan ini akan mencakup stadion, zona kipas dan hub transportasi serta landmark terkenal - termasuk Lapangan Merah Moskow.
5. Bola Adidas Telstar 18.
Adidas telah memproduksi bola pertandingan resmi untuk setiap Piala Dunia sejak tahun 1970 dan menggunakan acara ini sebagai sebuah karya untuk inovasi teknis terbaru, yang mana banyak membuat kecewa kiper yang kelihatannya mengeluh tentang bola baru ini.
"Telstar 18" tahun ini adalah konsep baru dari bola Piala Dunia pertama Adidas dan menampilkan "desain karkas dan panel baru" yang diklaim meningkatkan ketahanan kinerja baik di stadion maupun di jalanan.
Tetapi aspek yang paling menarik adalah dimasukkannya chip Near Field Communication (NFC).NFC adalah teknologi yang sama yang menggerakkan hal-hal seperti Apple Pay dan Android Pay dan memungkinkan bola untuk berkomunikasi dengan smartphone.
Fungsionalitas terbatas pada informasi dan tantangan produk.Ini adalah pertama kalinya chip NFC pernah dimasukkan dalam bola pertandingan, sehingga bisa membuka jalan bagi versi masa depan menjadi lebih pintar.
Adidas sebelumnya merilis bola sepak yang disebut miCoach Smart Ball, yang menggunakan sensor untuk melacak metrik seperti kecepatan dan lintasan, tetapi tidak pernah cukup tahan lama untuk digunakan dalam permainan.