1. Home
  2. ยป
  3. Creator
17 Desember 2018 11:43

15 Alasan mengapa penduduk Jepang punya postur tubuh yang bagus

Buat yang ingin kurus bisa nih diterapkan. Gak perlu diet ketat. Hanny Ammaria

Sering kepikiran gak sih kenapa orang-orang Jepang badannya slim semua. Bahkan di Jepang jarang atau hampir tak dijumpai orang yang gemuk. Ratio obesitas di Jepang bahkan sangat rendah, yakni 3,5% dari total penduduknya. Bahkan Jepang merupakan negara dengan harapan hidup tinggi dan penduduknya yang berumur panjang.

Kenapa orang Jepang bisa tetap kurus/ideal? Berikut penjelasannya.


1. Pola makan.

Makanan utama di Jepang adalah nasi, sayur, ikan, dan daging. Mereka juga mengonsumsi susu dan buah dalam jumlah yang cukup. Kebanyakan masyarakatnya mengikuti aturan makan dari pemerintah Jepang yang lebih memfokuskan pada makanan segar dan makanan rumahan (hasil masakan sendiri). Didukung oleh kesadaran yang tinggi akan pentingnya kesehatan, orang Jepang akan lebih memilih makanan sehat daripada makanan siap saji seperti junk-food atau fast-food.

2. Orang Jepang suka ikan.

Kita tentu saja sudah paham betul tentang ini. Saat mendengar kata Jepang, tentu jenis makanan yang sering terpikirkan adalah sushi. Ikan banyak mengandung nutrisi dan rendah lemak. Ditambah ikan mengandung EPA yang mampu mencegah kegemukan.

3. Mereka suka makan nasi putih dibanding dengan roti sebagai asupan karbohidratnya.

Nasi adalah makanan yang dibuat tanpa tambahan komposisi apapun, hanya beras dan air. Sementara roti dibuat dengan berbagai macam bahan seperti tepung, gula, butter, garam dan bahan pengawet, ditambah saat mengonsumsi roti kita cenderung menambahkan keju, butter, selai atau coklat yang ujungnya malah semakin memperbesar kalori dari makanan tersebut.

4. Menggunakan sedikit minyak.

Di Jepang jarang ditemui makanan yang diolah dengan minyak seperti hasil gorengan. Jepang sangat memperhatikan asupan lemak dan menghindari makanan yang berlemak tinggi. Makanan yang sering dijumpai di sana adalah jenis makanan hasil rebusan, fermentasi (seperti natto, tofu, edamame, miso, kinako dan lain - lain) bahkan makanan segar dan mentah. Orang Jepang benar-benar memperhatikan asupan kalori pada makanan mereka

5. Menggunakan transportasi umum.

Bagaimana hal ini bisa berhubungan? Tentu saja bisa. Orang Jepang sering bepergian dengan transportasi umum, di mana untuk dapat mencapai stasiun mau gak mau mereka harus jalan kaki, naik tangga, turun tangga, dan melakukan hal lain yang baik untuk latihan fisik. Keberadaan transportasi umum banyak tersebar di berbagai wilayah di Jepang dengan banyak lokasi transit yang tersedia. Jadi hanya sedikit penduduknya yang memiliki dan menggunakan transportasi pribadi, ditambah perlu keluar banyak uang untuk memiliki sebuah mobil pribadi.

Berjalan dan bersepeda merupakan kebiasaan rutin penduduk Jepang. Sedikitnya penggunaan kendaraan pribadi membuat jalanan Jepang tak terlihat ramai oleh kendaraan, jalanan akan lebih banyak dijumpai pejalan kaki atau pengguna sepeda daripada jumlah kendaraan.

6. Olahraga tiap waktu.

Sebagaimana telah dijelaskan pada poin 5, Jepang hampir semua penduduk melakukan exercise setiap hari. Setiap akan berangkat sekolah atau berangkat kerja biasanya akan mereka tempuh dengan jalan kaki, entah menuju stasiun atau langsung menuju sekolah atau tempat kerja. Di Jepang juga jarang ditemui mesin pencuci piring dan mesin pengering baju, hal ini mampu membantu orang Jepang melakukan pekerjaan tersebut secara konvensional.

Jadi gak perlu ke gym, tiap hari udah olahraga.

7. Penggunaan sumpit.

Sumpit merupakan alat makan yang selalu digunakan di Jepang. Penggunaan sumpit akan mendorong kita untuk makan dalam suapan kecil. Dengan cara seperti akan membuat kita sadar saat sudah kenyang dan mampu menghindari makan berlebih.

8. Minum green tea.

Green tea adalah minuman yang paling sering dikonsumsi oleh orang Jepang. Hampir setiap hari bahkan setiap saat mereka minum green tea. Di Jepang banyak yang menyediakan green tea secara gratis di beberapa tempat, seperti restoran atau tempat-tempat lain.

Jepang juga sangat terkenal memiliki banyak vending machine. Di Amerika atau beberapa negara lain lebih banyak menyediakan minuman manis dan soda dalam vending machine mereka, namun di Jepang lebih banyak menjual teh botol atau green tea botol daripada jenis minuman lain.

Green tea bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme, membakar lemak, menghilangkan kegelisahan, dan mengurangi resiko masalah cardiovascular. Mengonsumsi banyak cairan seperti teh membantu mencegah makanan masuk kedalam tubuh secara berlebihan

9. Porsi makan Jepang yang kecil.

Ini adalah hal yang cukup tak menyenangkan bagi banyak orang asing yang baru tiba di Jepang. Makanan yang tersaji di sana sangat sedikit, namun bervariasi. Alasan penyajian yang sedikit ini adalah agar konsumen tak berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan mengurangi kemungkinan makanan yang tersisa. Bahkan makanan yang tersedia di toko atau mart juga terbungkus dalam porsi yang kecil, namun cukup untuk menghilangkan lapar.

Meski porsinya sedikit, namun variasi makanannya banyak. Hal ini tentu akan membantu asupan nutrisi yang bervariasi untuk tubuh, variasi rasa makanan, dan membuat laju makan lebih perlahan karena kita tak bisa langsung memakan semua jenis makanan sekaligus, itu sangat membantu kerja pencernaan.

Porsi makanan kecil juga berlaku di restoran fast food seperti McDonald. Di sana porsi atau ukuran makanan yang dijual lebih kecil dibandingkan dengan McD di negara-negara lain.

10. Jenis makanan yang disajikan bervariasi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan Jepang tersaji sedikit, namun bervariasi. Makanan di sana tersaji dalam banyak container dalam satu wadah makan. Hal ini selain mampu memberi asupan banyak nutrisi dari variasi makanan, juga mampu mencegah makan terburu-buru atau terlalu lahap.

11.Individually packaged.

Jika kamu datang di supermarket di Jepang, maka akan banyak dijumpai makanan yang terbungkus per item makanan. Hal ini dinilai membantu masyarakat Jepang untuk tidak berlebihan dalammengonsumsinya.

12. Makan tepat waktu.

Jepang sangat mengatur waktu makannya. Kebiasaan makan di Jepang adalah 3 kali sehari dan dilakukan sesuai waktunya dan dengan jenis makanan yang menyehatkan. Sarapan dilakukan pada pukul 8-9 pagi, makan siang dari pukul 1213 siang, dan makan malam dari pukul 68 malam.

Dengan mengikuti waktu makan yang teratur, maka akan menghindari konsumsi makanan berlebihan. Sebagai contoh kita tidak sarapan sejak pagi dan merasa sangat lapar di siang hari, untuk memuaskan rasa lapar kita cenderung makan banyak saat lunch sebagai wujud kompensasi rasa lapar sejak pagi. Hal ini sebenarnya sangat tak baik.

13. Kemudahan akses dalam memperoleh makanan sehat.

Sangat mudah memperoleh makanan yang sehat selama di Jepang dengan harga yang sesuai standar masyarakat di sana. Makanan sehat dapat ditemukan di toko/mart, supermarket dan banyak restoran yang tersebar di sana.

Di mart dan supermarket, mereka menyediakan makanan sehat siap saji dengan tetap memperhatikan kesegaran makanan tersebut Jika makanan tersebut dinilai kurang segar atau mendekati waktu expired, maka pihak supermarket akan menurunkan harganya menjadi jauh lebih murah.

14. Konsumsi gula.

Amerika mengonsumsi sebanyak 126 gram gula per hari dan merupakan konsumsi gula terbesar di dunia, sedangkan Jepang hanya sebesar 56 gram gula per hari. Sebagai pembanding, dessert di Amerika sangat manis, berkalori tinggi, dan porsinya besar. Sedangkan di Jepang,dessert yang disajikan biasanya sedikit, elegan (tampilannya menarik) dan tak terlalu manis. Tampilan menarik pada dessert di Jepang menyebabkan penikmat akan sayang apabila merusak estetika dari makanan tersebut dan cenderung akan memakannya sedikit sedikit demi mempertahankan keindahannya lebih lama.

Selain itu konsumsi soda di Jepang sangat rendah, tak seperti Amerika yang dikenal merupakan negara tertinggi yang mengonsumsi soda. Soda merupakan minuman berkarbonasi dan tinggi gula dan kalori. Di Jepang mereka lebih sering mengonsumsi minuman teh tanpa gula seperti green tea, oolong, barley, houjicha, genmaicha dan lainnya. Hal ini juga didukung dengan penyediaan teh gratis di restoran sehingga orang-orang akan semakin memilih mengonsumsi teh dibandingkan soda.

15. Pengetahuan tentang nutrisi.

Masyarakat Jepang diajarkan tentang pentingnya asupan nutrisi yang bervariasi, tentang apa yang seharusnya dimakan, tentang bagaimana cara makan yang baik, seperti mengunyah dan makan secara perlahan, dan lain-lain. Pengetahuan ini sudah diajarkan sedari masih kecil, bahkan mereka mendapatkan kelas nutrisi di bangku sekolah dasar. Hal ini akan mampu membangun kebiasaan pola makan yang baik hingga ia dewasa.

Pola hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya kesehatanlah yang membuat mereka pantang gemuk. Mau dibawa kemanapun dan mau jadi apapun kita, tergantung pola hidup masing-masing. Kita tentu sudah paham mana yang baik dan mana yang buruk. Jika kita ingin menjadi baik, maka kita juga harus mau baik. Jika kamu ingin kurus, maka kamu harus mau kurus, peace.

Jangan lupa makan!

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags