1. Home
  2. ยป
  3. Creator
20 Desember 2017 15:08

12 Perubahan tunawisma setelah penampilannya diubah, senyum ceria

Banyak tukang cukur dan penata rambut di seluruh dunia mulai memerhatikan dan menawarkan potongan rambut gratis kepada para tunawisma. Hanne Bevi

Menjadi tunawisma membuat orang-orang tak lagi memerhatikan penampilan. Hidup sehari-hari saja bingung apalagi ingin tampil modis.

Beruntung ada tangan baik yang mau mendandani penampilan mereka. Dan berikut perubahannya:



1. Simon yang berusia 46 tahun mencoba menghidupkan kembali hidupnya saat bertemu dengan Nasir Sobhani, seorang penata rambut yang menggunakan satu hari liburnya per minggu untuk memberi potongan rambut kepada para tunawisma yang membutuhkan.

Simon mencoba menghentikan kebiasaan menggunakan heroin dan mengembalikan hidupnya ke jalur semula. Pria tunawisma ini hampir tidak bisa dikenali saat rambut panjangnya dipangkas kembali untuk memamerkan wajahnya yang tampan. Simon mengatakan kepada stylist rambutnya bahwa dia "merasa seperti orang baru" saat dia melihat ke cermin dan menyadari betapa penampilannya telah berubah.


2. Mark berusia dua puluh delapan tahun dan menderita penyakit jiwa. Saat Nasir Sobhani menemukannya di jalanan, dia tahu apa yang harus dilakukan. Sobani mulai dengan memberi potongan rambut pria itu yang sangat bagus, lalu memberinya pakaian baru.

"Melihat dia sesudahnya saya sangat terkejut sendiri dan mengatakan kepadanya 'Mark, kamu terlihat sangat hebat!' dan dia menjawab dengan 'Saya tahu, dan saya merasa BESAR!" Terkadang, bahkan gerak tubuh sekecil apapun dapat memiliki dampak besar pada hidup seseorang, terutama saat mereka tidak memiliki orang lain untuk merawatnya.


3. Carla (34) jatuh ke dalam masalah hidup tanpa harapan dengan kecanduan heroin setelah dia kehilangan hak asuh atas ketiga anaknya. Dia kehilangan pekerjaan dan berakhir di jalanan. Si Penata rambut mengatakan bahwa dia bisa merasakan hatinya yang murni dan ingin membantu membuatnya merasa lebih baik tentang dirinya sendiri. Sungguh menakjubkan bagaimana potongan rambut sederhana bisa mengubah pandangan hidup seseorang.


4. Ganesh, 34, mengalami kecanduan yang mengerikan pada heroin setelah pacarnya pergi bersama putra mereka. Dia akhirnya mulai memperbaiki hidup saat saudaranya yang sakit mental membutuhkan seseorang untuk merawatnya. Pada si penata rambut, Ganesh meminta agar janggutnya tetap utuh sebagian dan itu adalah pilihan yang baik karena sekarang dia terlihat seperti orang yang berubah bentuk.


5. Ini adalah saudara Ganesh, Vic, yang juga mendapat jatah Kuntuk bertransformasi. Vic menderita masalah mental yang mungkin berasal dari penyalahgunaan narkoba. Ganesh mencurahkan waktunya untuk memastikan Vic baik-baik saja. Vic tidak pernah berbicara, tapi penata rambut Sobhani mengatakan bahwa ketika Vic melihat potongan rambut barunya, senyumnya saat melihat cermin itu mengatakan seribu kata. Potongan rambut tidak bisa memecahkan masalah dunia tapi pasti berdampak langsung padanya.


6. Paul adalah pria tunawisma berusia 54 tahun di Skotlandia. Ia bekerja penuh waktu sebagai montir mobil di Inggris dalam sebagian besar hidupnya. Lima tahun yang lalu ia pindah ke Skotlandia dengan keyakinan bahwa ia bisa mencari pekerjaan dan terus memberi kontribusi pada masyarakat. Sayangnya, pekerjaan sulit didapat dan dia sudah kehabisan uang. Ketika seorang tukang cukur menemukannya di jalan untuk menawarkan memotong rambutnya, Paul bertransformasi menjadi lebih tampan. Kini, Paul akhirnya berhasil kembali ke London, dan semoga dia bisa mengembalikan hidupnya ke jalur semula.


7. Nasir Sobhani layak mendapat julukan "The Streets Barber". Kadang ia menciptakan beberapa gaya rambut baru yang manis untuk kliennya, tapi ada kalanya dia menyadari bahwa potongan sederhana bisa memberi kesan segar yang diperlukan untuk mencari pekerjaan baru atau angkat semangat mereka. Pria ini benar-benar tidak dikenali setelah jenggot dan kumisnya dicukur habis. Jika lebih banyak orang mau membantu tunawisma dengan cara seperti ini, lebih banyak tunawisma yang terbantu untuk keluar dari kebiasaan mereka.


8. Phil senang tinggal di London karena menurutnya orang di sana lebih baik terhadap tunawisma daripada orang-orang di kota lain. Setelah menerima potongan rambut yang membuatnya cukup tak bisa dikenali, Phil mengatakan bahwa ia senang karena sebuah pekerjaan baru sedang menantinya. Sebagai pelukis dan dekorator, ia dijanjikan kerja yang akan segera memberinya upah dan tempat tinggal. Sungguh menakjubkan betapa transformatifnya potongan rambut untuk seseorang yang membutuhkan.


9. Antonio menderita depresi dan menjadi tunawisma karena kondisinya. "Saya berakhir seperti sayuran, tidak khawatir dengan apa yang saya makan atau bagaimana penampilan saya," katanya kepada majalah Allure. Pandangannya tentang kehidupan mulai berubah setelah tim di salon kecantikan La Salvajeria di Palma de Mallorca, Spanyol, memutuskan untuk memberi Antonio potongan rambut baru.

Pemilik salon, Salva Garca, telah mengenal Antonio selama bertahun-tahun dan telah lama mencoba mendapatkan izin dari Antonio untuk memberinya gaya rambut baru. Setelah akhirnya menyetujui, tunawisma tersebut mengatakan bahwa dirinya merasa lebih baik tentang pandangannya akan kehidupan dan berharap bisa mengubah situasi pribadinya dalam waktu dekat.


10. Graham (33) terpaksa tinggal di jalanan setelah Pemerintah AS menyerah. Dia menderita cerebral palsy dan epilepsi sehingga tempat penampungan tunawisma tidak akan membawanya masuk. Pemerintah memerlukan staf terlatih on-call 24 jam yang mampu merawat dan membantu orang-orang cacat - seperti Graham. Bully-an saat sekolahnya menyebabkan luka otak yang membuatnya menderita epilepsi dan cerebral palsy.

Meskipun masalah hidupnya sangat banyak, ia menunjukkan senyum kepada sang stylist setelah menerima potongan rambut yang sangat dibutuhkan dan terlihat cocok untuknya.


11. Mark Bustos adalah penata rambut high-end di New York City. Salon butik dan potongan rambutnya dimulai dari $150. Dia dikenal sebagai penata rambut para bintang, tapi bukan itu saja yang dilakukannya. Ketika sedang tidak melayani pelanggan kaya, ia menuju ke jalanan, di mana dia menemukan klien tunawisma dan memberi mereka potongan rambut gratis.

Di sini dia benar-benar mengubah seorang pemuda dengan potongan rambut baru. Sungguh indah melihat seseorang yang cukup peduli untuk membantu dengan cara terbaik yang mereka tahu caranya.


12. Tidak turun ke jalanan, pemangkas rambut asal Inggris, Ged King, mengundang tunawisma ke Skullfaded Barber Shop di Sale, Inggris. Di sana, dia menggunakan toko yang dimilikinya untuk membantu tunawisma menemukan penampilan baru mereka.

Stylist ini keluar untuk mencari tunawisma dan kemudian membawa mereka ke barbershopnya. Ini adalah cara yang bagus untuk membuat sekelompok pria merasa diperlakukan seperti pelanggan yang membayar.

"Ini Neil, dia mengalami masa-masa sulit dan menghabiskan beberapa bulan terakhir tinggal di tenda. Dia datang hari ini untuk memanfaatkan Skullfades Homeless Project kami." Tulis King di Facebook.

(brl/swh)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags